Sedikit tentang Transvetisme

Fimela diperbarui 26 Agu 2014, 14:03 WIB

Transvetisme merupakan jenis penyimpangan seksual di mana pelaku suka mengenakan pakaian wanita ketika bercinta dengan pasangannya. Istilah ini juga dikenal sebagai cross-dressing, Ladies. Tetapi bukan berarti penderita transvetisme merupakan seorang banci atau homoseksual, loh.

Hal tersebut dinyatakan salah karena sebagian besar merupakan heteroseksual dan memiliki kehidupan seksual yang cukup konvensional.

Jenis kelainan ini biasanya dimulai pada saat anak-anak atau remaja. Awalnya hanya cross-dressing persial atau hanya mengenakan BH dan celana dalam wanita hingga lama kelamaan menjadi cross-dressing total atau mengenakan pakaian lengkap.
Seiring bertambahnya usia, kelainan ini bisa berkurang atau bahkan hilang, tapi tidak sedikit pula penderita transvetisme yang malah memutuskan untuk hidup sebagai wanita seutuhnya karena tidak lagi mendapatkan kepuasan hanya dengan mengenakan pakaian wanita saja atau cross-dressing. Dalam kasus tersebut, istilah transvetisme berubah menjadi transeksualisme.

Pada beberapa budaya, praktek transvetisme dilakukan karena alasan agama, tradisional atau upacara adat. Seperti yang dilansir dari Wikipedia.org, sebagai contoh, di India beberapa pria yang menggemari dewa Krishna, terutama di Mathura dan Vrindavan, mengenakan pakaian wanita untuk berperan sebagai permaisurinya yakni dewi Radha untuk menunjukkan sebuah pengabdian.

Atau sebagai contoh lain, di Italia, Neapolitan femminielli (laki-laki feminine) yang mengenakan gaun pengantin disebut dengan matrimonio dei femminielli, adalah sebuah prosesi yang berlangsung di jalanaan sebagai tradisi bagi kaum penyembah berhala.

 

Oleh: Nadia Aprilia A

(vem/riz)
What's On Fimela