Fimela Historia: Fakta dan Sejarah Kemunculan Swimsuit

Karla Farhana diperbarui 18 Jan 2019, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Beragamnya model pakaian untuk berenang di pantai atau kolam renang, membuatmu mudah untuk memilih demi tampil modis. Namun, gaya baju renang atau swimsuit yang sekarang ini jauh berbeda di masa sebelum Perang Dunia Pertama. 

Dilansir dari All That's Interesting, sebelum memasuki abad ke-19, orang-orang berenang tanpa busana. Berenang dan pergi ke pantai dahulu tidak mudah. Orang-orang yang dapat berendam di air laut dan bermain di tepi pantai hanya mereka yang tinggal di sekitar saja. 

Untungnya, modernisasi dan berkembangnya teknologi serta transportasi dan sistem jalur kereta api, pergi ke pantai dan berenang menjadi suatu hal baru dan dianggap sebuah rekreasi. 

Tahun 1800-an, ada peraturan dan norma yang mengharuskan perempuan untuk menutupi seluruh tubuhnya, meskipun hendak bermain di dalam air atau berjemur di pantai. Pada masa itu, perempuan mengenakan gaun berlengan panjang, lengkap dengan topi lebar untuk menghalau sinar matahari, serta celana gombrong panjang.  

Bahan kain yang digunakan untuk one-piece-swimsuit pertama di dunia ini terbuat dari kain wol atau flanel yang tentu saja berat dan tebal. Apa lagi, ketika basah kain tersebut akan jatuh ke bawah dan bertambah berat. Karena pada masa itu tidak ada banyak aktivitas di pantai selain berendam ---bukan berenang-- di dalam air laut dan duduk di tepi pantai, pakaian tersebut dianggap baik dan cocok untuk berekreasi di pantai

What's On Fimela
Fimela Historia: Fakta dan Sejarah Kemunculan Swimsuit | Design by: Nurman Abdul Hakim/Fimela.com
2 dari 3 halaman

Kemunculan Olahraga Olimpiade dan Perubahan Swimsuit

Mode pakaian berenang dan rekreasi di pantai berubah ketika berenang menjadi cabang olahraga antai sekolah dan olimpiade. Orang-oang baru tersadar pada saat itu, kalau gaun untuk bermain di pantai tidak cocok untuk olahraga renang. 

Karena, terlalu berat dan tidak ngepas badan. Sehingga, akan menyulitkan atlet untuk bergerak di dalam air. Baju renang kemudian dimodifikasi menjadi lebih ramping dan lebih ringan, sehigga memudahkan atlet untuk melakukan gaya renang dan bergerak di dalam air. 

 

3 dari 3 halaman

Swimsuit Menjadi Tren

EMO, brand 1940-an yang menuai kontroversi | Instagram/@bikiniartmuseum

Swimsuit hingga tahun 1940-an terus berkembang dan disesuaikan dengan kenyamanan pengguna, khususnya para atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade. Baju renang pada saat itu memang semakin ramping dan mulai menampakkan beberapa anggota tubuh perempuan, seperti lengan atas dan paha bagian atas. 

Namun, pada tahun 1940-an, pakaian yang memperlihatkan bagian tubuh perempuan masih dianggap tabu. Namun, tahun 1948, swimwear brand EMO mengiklankan produk baju renang two-piece yang pada saat itu masih dianggap tabu dan terlarang. 

Ternyata, baju renang two-piece menjadi model yang sangat diminati banyak perempuan pada waktu itu. Baju renang bukan lagi mementingkan faktor fungsional, tetapi menjadi tren dan fashion. 

Majalah Vogue dan LIFE Magazine beserta selebrita Hollywood memiliki peran penting dalam perkembangan sejarah. Kedua majalah tersebut memuat potret berbagai artis yang mengenakan two-piece swimsuit seperti Rita Hayworth yang menjadi cover Vogue tahun 1939. 

Two-piece swimsuit pada waktu itu menjadi tren, khususnya dengan high-wasted-bottom selama tahun 1940-an dan 1950-an. Tahun 1951, Louis Reard menciptakan bikini pertama. Swimsuit retro dengan model tahun '40-50-an hingga kini masih menjadi tren.