Dalam Hidup Ini, Kita Tidak Akan Pernah Terlepas dari Pandangan Buruk

Endah Wijayanti diperbarui 21 Feb 2019, 14:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Nasihat orangtua atau tradisi dalam keluarga bisa membentuk pribadi kita saat ini. Perubahan besar dalam hidup bisa sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan budaya yang ada di dalam keluarga. Kesuksesan yang diraih saat ini pun bisa terwujud karena pelajaran penting yang ditanamkan sejak kecil. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Culture Matters: Budayamu Membentuk Pribadimu ini.

***

Oleh: Mawani Gultom - Rantauprapat

Selama kita hidup kita tidak akan pernah terlepas dari komentar orang–orang di sekeliling kita. Entah itu komentar baik maupun buruk tentang diri kita atau tentang keluarga kita. Setiap komentar memiliki kuasa yang mampu mempengaruhi hati serta pikiran kita. Biasanya pengaruh itu sangat besar dalam membentuk diri kita namun semuanya itu tergantung bagaimana cara kita memutuskan untuk menanggapi setiap komentar tersebut.

Suatu kali aku mendapat pesan singkat dari Ayah, pesan itu kudapat ketika aku sedang bermasalah dengan seorang teman. Ketika aku membuka pesan singkat tersebut, aku merasa terkejut dan sangat terharu, aku bertanya–tanya dalam hati, apakah kacaunya hatiku ini sampai kepada Ayah? Aku merasa sangat bahagia mendapat pesan tersebut, pesan itulah yang menolongku menyelesaikan masalah dengan teman tersebut. Dan pesan itulah yang sampai saat ini aku ingat dan pegang. Meski di awal aku tidak mengerti mengapa Ayah mengirimiku pesan singkat tersebut, tapi kini aku bersyukur sebab pesan itu menolongku mengubah cara pandangku.

“Biarkanlah mereka bicara untuk melepaskan apa yang ada di dalam hatinya, entah itu pikiran yang jelek atau bagus tentang diri kita, namun petiklah hasilnya yang bagus untuk diri kita yang elok di hadapan Tuhan dan masyarakat.”

Pesan Ayah ini menolongku untuk memahami bahwa setiap orang berhak untuk berbicara melepaskan apa yang ada di dalam hatinya, jadi izinkanlah mereka untuk mengungkapkannya. Jika orang berkomentar baik tentang diri kita jadikanlah itu sebagai motivasi bagi kita untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Jika mereka berkomentar buruk, itu adalah kesempatan bagi kita untuk belajar. Belajar untuk memperbaharui diri jika komentar yang diberikan memang layak untuk dijadikan pembelajaran, dan belajar untuk lebih bijak mengelola hati dan pemikiran jika komentar yang datang hanya untuk menyakiti perasaan.

 

 

ilustrasi./copyright Pexels/Lucas Queiroz

Nasihat Ayah ini menolongku untuk terus berpikiran positif terhadap perkataan dan pernyataan orang tentang diriku. Entah itu baik atau buruk, di dalamnya akan selalu ada pelajaran. Dari penilaian baik yang diungkapkan seseorang tentang diri kita janganlah langsung berpuas diri dan tinggi hati, dan dari penilaian buruk, janganlah kita lekas rendah diri dan kehilangan semangat. Ayah selalu mengatakan bahwa di dalam pujian pun terdapat jerat, karena itu sedapatnya janganlah melakukan apapun demi mendapatkan pujian. Begitupun sebaliknya meski dikritik itu tidak menyenangkan namun jika kita merendahkan hati untuk mendengar dan mengintrospeksi diri maka kritikan itu dapat menolong kita untuk berubah menjadi lebih baik.

Dalam perjalanan hidup, kita tidak akan pernah terlepas dari pandangan buruk. Akan ada saat di mana kita bertemu dengan orang yang tidak menyukai kita yang senang sekali berkomentar buruk tentang kita. Akan tetapi pandangan dan penilaian jelek yang dilontarkan orang tersebut tentang kita tidak akan berpengaruh untuk memperburuk keadaan kita jika kita mampu mengubah cara pandang kita.

Seperti sampah di tangan para perajin, cara pandang perajinlah yang menjadikan benda yang awalnya dianggap sampah itu menjadi benda yang akhirnya memiliki nilai jual. Demikian jugalah komentar buruk orang terhadap kita. Kita adalah perajinnya yang mengolah komentar buruk tersebut sehingga menjadi sesuatu yang bernilai yang mampu menambah nilai plus di dalam diri kita. Oleh karena itu, janganlah kita mau terpuruk karena komentar buruk yang dilontarkan orang kepada kita sebab itu mungkin adalah cara orang untuk menghancurkan kita.

Mari kita mulai belajar untuk mendengar setiap komentar, entah itu baik atau buruk tentang kita, dan petiklah yang baik yang elok di hadapan Tuhan dan juga masyarakat yang menolong kita untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Ucapkanlah terima kasih kepada mereka yang mengomentari hidup kita, sebab mereka telah bersedia menolong kita untuk mampu melangkah lebih kuat dari sebelumnya, dan bersyukurlah.

Terima kasih, Ayah.