Move On Itu Bukan Hanya Terkait Perasaan, melainkan Soal Keputusan

Endah Wijayanti diperbarui 19 Jul 2019, 13:15 WIB

ringkasan

  • Perjuangan untuk bisa move on pun bisa terasa sangat sulit
  • Berani melanjutkan hidup

Fimela.com, Jakarta Ketika baru patah hati atau putus cinta, ada saatnya kita dilanda kegalauan dan membuat kita susah untuk melanjutkan hidup. Saat baru membuat keputusan yang salah dan ingin membuka lembaran baru, ada fase yang membuat kita sulit untuk melangkah lagi. Perjuangan untuk bisa move on pun bisa terasa sangat sulit.

Tapi coba kita lihat dari sudut pandang berbeda. Move itu bukan cuma terkait perasaan, melainkan juga soal keputusan. Bila hanya mengikuti perasaan, rasanya kita akan makin sulit untuk bisa benar-benar move on. Saatnya bagi kita untuk berani mengambil keputusan yang lebih besar.

Begitu kita berani mengambil keputusan untuk lebih fokus melanjutkan hidup, maka kita akan melakukan usaha yang lebih besar untuk melakukan yang terbaik. Tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Tidak terus tenggelam dalam rasa bersalah.  

2 dari 3 halaman

The truth is, unless you let go, unless you forgive yourself, unless you forgive the situation, unless you realize that the situation is over, you cannot move forward. – Steve Maraboli

Ilustrasi. (sumber: iStockphoto)

Semua orang pernah melakukan kesalahan. Masing-masing dari kita pernah membuat keputusan yang salah. Hati dan perasaan kita juga pernah terluka. Adakalanya kita merasa sudah kehilangan harapan dan tak punya daya untuk melanjutkan hidup. Semua itu memang akan jadi bagian dari hidup dan perjuangan kita sendiri.

Tak apa kita bersedih dan menangis. Tapi setelah itu kita juga perlu membuat keputusan untuk berani melanjutkan hidup. Jadikan yang terjadi di masa lalu sebagai pelajaran. Ambil hikmah dari kesalahan dan pengalaman yang ada. Saatnya kita memutuskan untuk membangun kualitas hidup dan menciptakan pengalaman-pengalaman baru yang lebih berwarna.

3 dari 3 halaman

The only thing a person can ever really do is keep moving forward. Take that big leap forward without hesitation, without once looking back. Simply forget the past and forge toward the future. – Alyson Noel

Ilsutrasi/copyright pexels.com

Kita perlu menyadari bahwa waktu terus berjalan ke depan. Meski kita tak bisa memutar waktu ke belakang tapi kita bisa tetap fokus melangkah ke depan. Memperbaiki keadaan masa kini untuk membangun ruang-ruang baru demi kehidupan yang lebih baik. Perasaan kita berharga. Hati kita juga berharga. Untuk membuatnya tetap berharga dan bisa menciptakan lebih banyak kebahagiaannya, kita pun perlu membuat keputusan lebih tegas untuk mengusahakan yang terbaik dari yang kita lakukan saat ini demi hidup yang lebih indah.

Bukan cuma menurut perasaan galau, untuk bisa move on kita perlu tegas membuat langkah-langkah baru dalam hidup kita. Saatnya untuk menghapus air mata dan bangkit lagi. Pengalaman buruk yang sudah kita alami akan tetap jadi bagian dari hidup kita, tapi justru dari situ kita bisa menjadi pribadi yang lebih kuat ke depannya.

#GrowFearless with FIMELA