Bayi Sebaiknya Tidak Tidur Seranjang dengan Sang Ayah, Kenapa?

Mimi Rohmitriasih diperbarui 25 Jul 2019, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta ­Memiliki buah hati yang masih bayi memang sangat mengesankan buat setiap orangtua. Apalagi jika orangtua ini telah menginginkan hadirnya bayi di keluarga kecilnya sejak lama. Dari siang hingga malam, orangtua yang terlampau bahagia dengan kehadiran bayinya akan mencoba selalu ada di dekat bayi.

Namun Sahabat Fimela, sebahagia apapun orangtua dengan kehadiran bayi, sebaiknya orangtua tidak tidur seranjang dengan bayi. Melansir dari laman alodokter.com, sebuah penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama sindrom kematian mendadak pada bayi atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) adalah bayi tidur seranjang dengan orangtua atau orang dewasa.

Orang dewasa yang tidur seranjang dengan bayi sangat berpotensi menindih bayi tanpa disadari. Saran untuk tidak tidur bayi ini bahkan sangat dianjurkan untuk para ayah.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Alasan Ayah Sebaiknya Tidak Tidur Seranjang dengan Bayi

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Melansir dari laman merries.co.id, dibandingkan ibu ayah memiliki potensi lebih besar untuk menindih bayi saat tidur tanpa disadari. Dibandingkan dengan ibu, ayah juga termasuk pribadi yang kurang sabar, kurang telaten dan kurang ramah dalam menidurkan bayi kembali saat ia terbangun.

Ayah yang tidur seranjang dengan bayi juga akan kesulitan memberikan ASI ke bayi. Ini berbeda dengan ibu yang bisa dengan mudah dan cepat memberikan ASI atau menyusui bayi.

Dibandingkan dengan ayah, kakak atau saudara lainnya, ibu memiliki insting kuat untuk tidak menindih bayi saat keduanya tidur seranjang. Tidur dengan bayi seranjang sebenarnya memberikan banyak manfaat termasuk membuat bayi dan orangtua lebih dekat baik secara fisik maupun psikis. Meski begitu, orangtua tetap harus waspada dan hati-hati saat tidur seranjang dengan bayi.

#GrowFearless with FIMELA