Berhenti Menghakimi Diri untuk Kesalahan Masa Lalu, sebab Hidup Masih Panjang

Endah Wijayanti diperbarui 03 Okt 2019, 09:54 WIB

Fimela.com, Jakarta Masing-masing dari kita pernah membuat kesalahan di masa lalu dalam hidup. Selalu saja ada hal-hal yang rasanya ingin kita perbaiki. Andai bisa kembali ke masa lalu, mungkin kita pun akan langsung melakukannya. Tapi, masa lalu tak pernah bisa kembali. Kita tak bisa mundur memutar waktu.

Apa yang terjadi di masa lalu bisa memberi pengaruh besar dalam hidup kita saat ini. Sebuah kesalahan bisa menjadi pelajaran, tapi bisa juga terus menghantui hari-hari kita hingga sekarang. Bahkan kita masih sering menghakimi diri kita atas kesalahan yang terjadi di masa lalu. Tidak mudah untuk bisa benar-benar melupakan kesalahan yang ada. Hanya saja kita juga perlu ingat bahwa perjalanan hidup masih panjang.

 
2 dari 4 halaman

Part of our purpose in this lifetime is to heal, to actively and consciously grow through healing our wounds and traumas we’ve experienced in this life. - via thoughtcatalog.com

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Kesalahan yang sudah terjadi di masa lalu memang tak bisa diperbaiki. Tapi masih bisa "meresponsnya" di masa kini dengan membuat pilihan-pilihan yang lebih baik. Setidaknya kita berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tidak lagi jatuh ke lubang atau jurang yang sama. Jika kita terus menoleh ke belakang, bagaimana cara kita bisa tetap melaju ke depan tanpa terjatuh?

3 dari 4 halaman

We are products of our past, but we don't have to be prisoners of it. ― Rick Warren, The Purpose Driven Life: What on Earth Am I Here for?

ilustrasi/copyright pixabay.com/DanaTentis

Jangan sampai kita menjadi pesakitan masa lalu. Diri kita saat ini terbentuk dan memang terpengaruhi oleh kejadian dan hal-hal yang terjadi di masa lalu kita. Tapi fokus kita tak bisa terus ke masa lalu. Ada masa depan yang perlu diperjuangkan. Ada proses panjang untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa ke depannya.

4 dari 4 halaman

Living is a process of developing oneself. Without experiencing pain from disconcerting periods of our lives, we would be different person, perhaps a lesser person. ― Kilroy J. Oldster, Dead Toad Scrolls

ilustrasi./Photo by Bela Cheers from Pexels

Berproses adalah fase yang akan terus berlangsung dalam hidup kita. Dari yang tadinya sering membuat kesalahan, menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Dari yang tadinya mudah putus asa, kini jadi tak gampang menyerah. Selama kita tak berhenti untuk memperbaiki diri, kita bisa lebih optimistis memiliki kehidupan yang lebih indah ke depannya.

Saatnya kita lebih mencintai diri kita sendiri. Maafkan kesalahan yang telah lalu dan berupaya untuk #GrowFearless menaklukkan setiap tantangan dan hambatan yang ada dalam hidup.

FIMELA FEST 2019

                                                                                            ***

FIMELA ingin mengajakmu menjadi perempuan Indonesia yang tangguh, dan terbebas dari rasa takut. Ketahuilah bahwa setiap perempuan terlahir istimewa. Yuk, Grow Fearless bersama Fimela. Segera daftarkan dirimu di sini dan dapatkan undangan FIMELA FEST 2019.

#GrowFearless with FIMELA