Jangan Pernah Anggap Makanan adalah Obat, Ini Alasannya

Annissa Wulan diperbarui 15 Jan 2020, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat ini banyak orang berpikiran bahwa makanan tertentu dapat menyembuhkan penyakit tertentu juga, apakah kamu juga berpikiran yang sama? Faktanya, memikirkan makanan sebagai obat sebenarnya adalah konsep yang berbahaya.

Selain karena meremehkan pentingnya obat yang sebenarnya dalam pengobatan penyakit, menganggap makanan sebagai obat juga sangat manipulatif karena menyarankan seseorang untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan perubahan diet yang sederhana. Makanan memang memainkan peran sentral dalam pengobatan beberapa penyakit, namun hal ini relatif jarang, seperti dilansir dari huffpost.com, Rabu (15/1/2020).

Dalam kasus penyakit tertentu, seorang penderita diabetes harus memperhatikan pola makan mereka yang mempengaruhi kadar gula darah. Sedangkan mereka yang mengidap epilepsi bisa mendapatkan manfaat dengan melakukan diet ketogenik dari makanan.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Makanan bukan obat

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/RossHelen

Makanan juga berperan dalam kondisi pencernaan. Namun, kondisi ini mempengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda.

Untuk banyak penyakit lainnya, tidak ada cukup bukti bahwa makanan dapat mengobati penyakit tersebut. Sebuah penyakit saja sudah bisa menyebabkan penurunan berat badan, jika masih ditambah diet ketat, ini bisa berbahaya.

Diet sehat dapat membantu mencegah terjadinya masalah kesehatan, namun tidak dapat menggantikan obat yang sebenarnya. Pencegahan jelas berbeda dengan perawatan, seperti diet tinggi serat bisa mencegah kanker usus, namun tidak sama dengan mengobati kanker usus.

3 dari 3 halaman

Saksikan video menarik setelah ini

#GrowFearless with FIMELA