4 Alasan Berat Badan Tidak Turun selama Puasa Ramadan

Endah Wijayanti diperbarui 18 Mei 2020, 13:02 WIB

Fimela.com, Jakarta Bila dipikir-pikir, selama berpuasa di bulan Ramadan, makan kita makin sedikit. Maksimal makan besar hanya dua kali, yaitu saat sahur dan berbuka puasa. Dengan rutinitas itu, berat badan semestinya turun. Tapi ada juga yang berat badan malah tidak turun selama Ramadan. Hm, kenapa ya?

Pemicu utamanya tak lain dan tak bukan adalah pola makan kita. Ada yang salah dari pola makan kita selama bulan Ramadan. Coba kita cari tahu sekarang mungkin salah satu penyebab berat badan tidak turun selama bulan Ramadan adalah karena beberapa hal berikut ini.

1. Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula

Melansir ummahwide.com, alasan pertama berat badan tidak turun selama rutinitas berpuasa di bulan Ramadan adalah konsumsi gula yang berlebihan. Konsumsi gula berlebihan adalah penyebab obesitas, diabetes, dan banyak gangguan kesehatan lainnya. Saat kita mengonsumsi gula, tubuh kita memproduksi insulin. Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis atau bergula, kadar insulin melonjak dan efeknya bisa menyebabkan penumpukan lebih banyak lemak. Coba cek lagi, jangan-jangan selama sahur dan berbuka puasa, kita terlalu banyak mengonsumsi makanan manis sehingga berat badan malah naik.

2. Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan yang Diubah Menjadi Gula

Roti, nasi, dan makanan berkabohidrat akan diubah menjadi glukosa di dalam tubuh. Organ lever memproduksi insulin saat kita mengonsumsinya. Bagi orang normal, mungkin hal itu bukan masalah. Namun, bagi orang yang memiliki resistensi insulin, maka hal ini bisa mengganggu kondisi kesehatan tubuh. Penuhi kebutuhan karbohidrat secukupnya saja. Jangan sampai berlebihan, ya.

2 dari 2 halaman

3. Kurang Gerak

Ilustrasi./(iStockphoto)

Jarang olahraga dan kurang gerak jelas akan memengaruhi kondisi tubuh dan berat badan kita. Bila selama bulan Ramadan, kita malah malas-malasan dan makin jarang bergerak, maka besar kemungkinan berat badan tidak akan turun. Cobalah untuk melakukan aktivitas ringan, seperti jalan kaki atau sekadar yoga ringan untuk memperlancar sirkulasi darah dan menjaga kebugaran tubuh.

4. Stres

Stres menyebabkan tubuh memproduksi kortisol. Tubuh akan terus memompa kortisol bila stres yang dialami berkelanjutan. Saat sedang stres, bisa terjadi perubahan pola makan. Kita mungkin akan menginginkan makanan manis, asin, dan tinggi lemak karena jenis makanan tersebut menstimulasi otak untuk melepaskan senyawa kimia yang dapat menciptakan rasa bahagia. Bila stres yang kita rasakan tak kunjung diatasi, maka pola makan bisa makin tidak sehat.

Atur kembali pola makan kita, ya. Supaya berkah ibadah puasa bisa kita dapatkan, maka pola makan juga perlu diatur dengan baik.

#ChangeMaker