Demi Suami yang Sakit Parah, Sang Istri Rela Melahirkan 2 Minggu Lebih Awal

Karla Farhana diperbarui 04 Sep 2020, 10:00 WIB

ringkasan

  • Seorang ibu melahirkan anak kelimanya 2 minggu lebih cepat demi sang suami.
  • Sang suami menderita kanker kolon dan kerusakan paru-paru.
  • Sang suami berharap dapat melihat bayi tersebut sebelum meninggal.

Fimela.com, Jakarta Menanti kelahiran bayi, apalagi untuk pertama kalinya, bagi orangtua merupakan momen terpenting dalam hidup. Kelahiran bayi sendiri merupakan sebuah anugrah yang tak terkira. Tidak heran, jika bukan hanya orangtua yang menantikan proses melahirkan, tetapi juga semua anggota keluarga besar. 

Namun, bagaimana jika kamu tidak memiliki waktu yang cukup hingga buah hatimu datang ke dunia? Hal ini juga dikhawatirkan salah satu keluarga asal Texas, AS. Pada tahun 2012, Diane Aulger dari Colony, Texas, AS, melahirkan anak kelimanya beberapa minggu lebih cepat. 

Dilansir dari Healthy Food House, sang suami, Mark, saat itu sedang menderita kanker kolon sejak April 2011. Setelah menjalani operasi untuk mengangkat sel kanker, Mark langsung menjalani kemoterapi selama 6 bulan yang akhirnya justru merusak fungsi paru-parunya. 

Pada bulan November, dia mulai mengalami kesulitan bernapas dan kembali masuk rumah sakit di bulan Januari 2012. Para dokter mengatakan Mark menderita pulmonary fibrosis akibat kemoterapi yang dia jalani sebelumnya. 

Pulmonary fibrosis merupakan gangguan pernapasan dimana jaringan paru-paru menebal dan kaku karena kerusakan. Kondisi sang suami ini membuat sang pasien mengalami masalah pernapasan yang sangat parah. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Tidak Bisa Disembuhkan

Ilustrasi Melahirkan | unsplash.com/@ahock

Kerusakan pada paru-paru Mark sudah tidak bisa disembuhkan. Meski terapi dan obat-obatan bisa membantu mengurangi gejalanya. Pada 16 Januari, kondisi Mark sangat menurun. Para dokter yang menanganinya mengatakan Mark hanya bisa bertahan 5-6 hari lagi. 

Sementara, jadwal melahirkan Diane masih cukup lama, 29 Januari. Mark yang saat itu sedang menghitung hari kematiannya memiliki permohonan terakhir. Dia hanya ingin melihat anak kelimanya. 

Demi sang suami, Diane akhirnya melakukan induksi pada 18 Januari sehingga dia bisa melahirkan anak kelimanya 2 minggu lebih cepat. Ketika anak kelimanya yang diberi nama Savannah lahir, Mark sempat menggendong putrinya selama 45 menit

"Mark menangis pada saat menggendong Savannah. Dia terlihat sangat lelah dan hanya sanggup menggendong Savannah sebentar sebelum akhirnya dia koma dan meninggal dunia 2 hari kemudian," kata Diane. 

#ChangeMaker

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut