Kembali, Koleksi Fashion dan Peralatan Rumah Tangga Ramah Lingkungan dengan Bahan Daur Ulang

Vinsensia Dianawanti diperbarui 07 Okt 2020, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Isu ramah lingkungan semakin digalakkan di industri fashion dan peralatan rumah tangga. Selama dua dekade ini, Greenpeace Asia Tenggara memiliki aksi serta usaha untuk memberikan suara bagi planet, lingkungan, dan komunitas lokal di seluruh wilayah.

Sebagai bentuk peringatannya, Greenpeace Asia Tenggara berkolaborasi dengan seniman daur ulang Indonesia, Intan Anggita Pratiwie untuk mengubah yang lama menjadi baru. Dengan menggunakan materi yang digunakan dalam kampanye publik Greenpeace selama dua dekade, dibuat menjadi koleksi fashion dan peralatan rumah tangga yang ramah lingkungan.

"Kami ingin memanfaatkan momen ini untuk melihat kembali semua pencapaian Greenpeace di kawasan ini selama 20 tahun terakhir. Banyak kemenangan yang telah diraih, tetapi masih panjang pula perjalanan kami dalam meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan yang krusial. Intan telah mengambil ide itu dan mengubahnya menjadi mode untuk menunjukkan kepada kita bahwa ada banyak cara kreatif untuk peduli terhadap lingkungan,” kata Tasya P. Maulana, yang memimpin proyek GPSEA20.

Koleksi yang diberi nama "Kembali" ini menggunakan 100 persen bahan daur ulang. Seperti pakaian yang sudah tidak dipakai dan sederet bahan kampanye Greenpeace. Mulai dari spanduk hingga plakat yang dipadukan dengan bahan-bahan alami, seperti pandan, cincang halus, secang, sabut kelapa, kulit manggis, dan kunyit sebagai pewarna.

 

2 dari 3 halaman

Terinspirasi dari rempah lokal

Intan sendiri terinspirasi dari bumbu dapur yang ia dapatkan dari penjual rempah lokal. Menurutnya, rempah ini semakin membuatnya lebih dekat dengan keluarga dan teman setiap kali menggunakanya.

“Saya memutuskan untuk menggunakan rempah-rempah yang sama yang saya gunakan untuk memasak sebagai pewarna alami untuk koleksi ini untuk mewakili pandangan saya bahwa perubahan dapat dimulai dari rumah dan komunitas kita," ungkap Intan Anggita Pratiwie.

Intan telah menggunakan bentuk daur ulang kreatif dan desain fashioin sebagai cara untuk mempromosikan kehidupan berkelanjutan dan kepedulian lingkungan sejak 2004. Ia berharap bisa memberdayakan masyarakat untuk mengurangi limbah fashion dengan menyumbangkan barang-barang yang tidak diinginkan untuk dijual kebali atau didaur ulang.

Koleksi "Kembali" akan dilelang secara khusus selama 5 hari oleh Greenpeace pada 2-6 Oktober 2020. 50 persen dari hasil penjualannya akan didonasikan untuk kampanye penyelamatan lingkungan.

 

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#changemaker