Menjalankan Usaha Berjualan Roti Canai, Menjadi Istri yang Lebih Mandiri

Endah Wijayanti diperbarui 26 Okt 2020, 12:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kita buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.

***

Oleh: Sabila Rosyida Fahmi

Menjadi pengusaha, punya bisnis atau usaha sendiri adalah salah satu cita-citaku. Ketika lulus SMA ingin sekali bisa punya kafe. Rasa inginnya sudah sampai tahap bikin logo dan konsep kafenya sendiri dalam bentuk slide presentasi. Saat itu masih jadi impian yang entah kapan bisa terwujud. Sedangkan kuliah saja masih dibiayai orang tua dan mau menabung juga masih  sulit.

Peluang karier jika berkuliah dengan program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini umumnya adalah menjadi guru atau yg berkaitan dengan pendidikan PAUD. Sempat mau membuka PAUD, tapi ya tidak semudah itu. Perizinan dan pertanggung jawabannya butuh pengetahuan mendalam. Mungkin perlu ambil master dulu. Ketika memasuki tahun akhir kuliah mulai lebih realistis. Punya usaha seperti bikin kafe bukan hal yang mudah dan butuh modal banyak. Jadi mulai mencoba menjalani pekerjaan sesuai bidang ilmu yang digeluti. Mulai mengajar ekskul sejak semester 5 sampai semester 8.

Setelah menikah dan punya anak, aku memutuskan untuk fokus mengurus anak karena paham betul bahwa ibu adalah madrasah utama anak dan tak mau melewati masa  tumbuh kembang anak terutama di periode emas pertumbuhannya yaitu dari usia 0-5 tahun. Aku teringat pesan alm. Mbah putriku yang mengatakan, "Jadi perempuan itu harus bisa mandiri. Jangan selalu bergantung sama suami, terutama dalam hal finansial. Kalau bisa punya tabungan sendiri." Pesan Mbah Putri yang selalu aku ingat dan selalu aku usahakan.

Awalnya merasa agak sulit karena masih nyaman dengan pemberian suami. Bingung juga mau bikin apa, mulainya gimana, modalnya, apalagi  anak masih bayi dan butuh perhatian ekstra. Rasanya gak ada waktu buat ngerjain hal lain selain urusan rumah dan anak. Sampai akhirnya pandemi datang dan suami  harus WFH. Pendapatan berkurang drastis bahkan hanya cukup untuk bayar cicilan. How can we survive? 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Roti Canai

Berbisnis dari rumah./Copyright Sabila Rosyida Fahmi

Kebutuhan yang bertambah dan pemasukan yang berkurang membuatku berpikir untuk mulai memikirkan strategi untuk mendapatkan penghasilan tambahan namun tetap bisa membersamai anak di rumah. Mulai terpikir untuk menjual makanan buatan sendiri yang memang sudah dikuasai dan dengan sistem open PO yang fleksibel. 

Suatu hari, eperti mendapat ilham bahwa mungkin ini saatnya memulai apa yang menjadi impianku dengan lebih realistis. Akupun memberanikan diri membuka pre order roti canai dan gulai kari. Plih roti canai karena memang kami (aku, suami, dan anak) suka roti canai. Jadi kalau bikin sekalian untuk dimakan. Nah biasanya pasangan canai adalah gulai kari. Saat pertama kali coba bikin gulai kari ternyata berhasil lolos uji dari mertua yang memang mahir membuat gulai kari.

Alhamdulillah dari postingan open PO itu aku mendapat pelanggan pertama. Saat itu juga aku belajar banyak hal mulai dari pemilihan bahan baku, packaging, pricing (yang ternyata waktu itu pasang harga terlalu murah), dan delivery. Ya walaupun rugi dan repot alhamdulillah jadi punya pengalaman dan dapet pelajaran.

Tak lama setelah pesanan banyak, mulai berani print logo brand  dengan nama NKMT (re:nikmat) Food. Sebenarnya salah satu hal yang membuat rencana buka usaha tertunda adalah proses pencarian nama dan logo yang tak kunjung usai. Semakin lama semakin  banyak pilihan membuat rencana untuk memulai selalu tertunda.

Setelah berani memulai, akhirnya pilih nama brand yang bisa mewakili keseluruhan produk. Kesannya banyak banget ya? Iya, karena memang cita-citanya punya rumah makan, kafe juga dan mau jual lebih banyak jenis makanan bukan cuma canai saja.Sekarang alhamdulillah sudah mulai ada menu lain, sistem nya sudah lebih baik. Sudah punya catatan cashflow, logo, packaging, sistem delivery, serta produk-produk baru yang semua tentunya terus diperbaiki untuk memberikan yang terbaik pada pelanggan.

Kalau di awal hanya ada satu varian, sekarang sudah mulai berani inovasi dengan membuat varian rasa dan pilihan paket. Alhamdulillah pendapatan bertambah tanpa perlu kerja keluar rumah. Tetap bisa membersamai anak dan menjalankan bisnis di rumah. Meski pendapatan tak sebanyak kerja kantoran namun bisa memiliki waktu yang banyak dengan keluarga, menyelesaikan pekerjaan rumah, dan tetap mendapat pemasukan. Sounds hard? Yes. But it's challenging and I'm so grateful for that. Now i know that i can Be a Super Lady Boss at home. I manage my own business and be the boss not someone's employees. I'm on my way to make my dreams of having a resto and cafe come true. Alhamdulillah.

#ChangeMaker