Memaafkan dan Melupakan Kesalahan Memang Tak Pernah Mudah, Tapi Ini Caranya

Febi Anindya Kirana diperbarui 11 Feb 2021, 14:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan kepada orang lain, dan mungkin itu juga yang memicu terciptanya permintaan maaf. Memaafkan dan melupakan kesalahan mungkin menjadi hal yang wajar, tapi tetap saja sulit dilakukan, apalagi jika kesalahannya sangat besar, misalnya pengkhianatan atau perselingkuhan.

Akan selalu ada hati yang terluka dari suatu kesalahan seseorang. Tapi bagaimana caranya agar bisa memaafkan dan melupakan kesalahan?

Dr. Tyler VanderWeele, peneliti sekaligus direktur Initiative on Health, Religion, and Spirituality di Harvard T.H. Chan School of Public Health, menjelaskan bahwa memaafkan orang yang melakukan kesalahan mampu menurunkan kadar depresi dan kecemasan secara berkala, yang selanjutnya dapat meningkatkan kebahagiaan, harapan, kepuasan hidup dan bahkan harga diri.

Tapi tentu saja, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Oleh karena itu Dr. Tyler VanderWeele menemukan metode yang terbukti bisa digunakan siapa saja untuk membantu memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain.

2 dari 2 halaman

1. Memaafkan bukan berarti kamu lemah

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Dima Aslanian

Banyak orang berpikir, tidak memaafkan seseorang berarti menjaga harga dirinya. Salah besar, kamu hanya akan menahan amarah yang tak berguna. Memaafkan bukan berarti kamu lemah dan membiarkan mereka melukaimu. Memaafkan justru baik untuk proses penyembuhan batin.

2. Memaafkan dan berdamai adalah hal yang berbeda

Kamu bisa memaafkan tapi tetap tidak berdamai dengan orang yang membuat kesalahan. Kamu sudah berada pada titik "cukup" dan tak ingin disakiti lagi. Jadi itu sepenuhnya pilihanmu, untuk memulai hubungan baik lagi dengan orang yang melukaimu atau memutus kontak dengan mereka.

3. Berdamai harus disetujui kedua belah pihak

Jika ingin berdamai karena ia masih 'membutuhkanmu' atau bagaimana pun kamu masih ada urusan dengannya di masa mendatang, buatlah kesepakatan damai dengannya. Kalian bisa memulai lembaran baru hubunagn tersebut atau memberikan batasan tertentu seberapa jauh kata 'damai' itu bisa dimaknai.

4. Untuk bisa memaafkan, tenangkan dulu pikiranmu

Sebelum semua hal di atas, jika ingin memaafkan, lepaskan dulu semua perasaan buruk yang ada di hati dan pikiranmu. Ketika kamu sudah merasa tak ada gunanya memendam amarah, saat itulah kamu siap memaafkan.

5. Bangkitkan kemampuan untuk bersyukur

Setelah memaafkan, belajarlah mensyukuri apa pun yang kamu miliki dan menyadari bahwa kamu memang tak selalu mendapat apa yang kamu mau. Dengan mindset ini, kamu akan paham untuk tidak berharap berlebihan dan berpikiran lebih terbuka dan menerima.

6. Terakhir, ubah cerita di dalam pikiranmu

Jika sudah memutuskan memaafkan dan melupakan, maka ubah sudut pandangmu terhadap kisah menyakitkan itu di dalam otakmu. Jangan menceritakan itu untuk menekankan betapa buruknya mereka atau menjatuhkan mereka, lihat bagaimana pengalaman itu bisa mengubahmu menjadi pribadi yang lebih baik.

Jadi, jika ingin memaafkan dan melupakan kesalahan, ingat sekian hal di atas, Sahabat Fimela.

#ElevateWoman with Fimela