Varian Baru COVID-19 IHU Ditemukan di Prancis Setelah Omicron

Fimela Reporter diperbarui 06 Jan 2022, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Penyebaran dan mutasi virus Covid-19 masing berlangsung di seluruh dunia. Baru-baru ini, varian COVID-19 'IHU' telah teridentifikasi di Prancis oleh para ilmuwan dan ahli di sana. Varian IHU ini dikatakan sebagai strain yang lebih cepat bermutasi dibandingkan Omicron, seperti yang dilansir dari Business Insider.

Bahkan, beberapa media asing melaporkan bahwa hampir 12 kasus varian IHU ini terdeteksi di dekat Marseilles. Laporan ini telah dikaitkan dengan negara Afrika, Kamerun. Meski begitu, Omicron masih menjadi strain yang mendominasi saat ini di sebagian besar negara dunia.

Dilansir dari Liputan6.com, varian IHU atau bisa juga disebut dengan varian B.1.640.2 teridentifikasi pertama kali oleh para akademisi di institut Mediterranee Infection. Disebutkan bahwa varian ini mengandung 46 mutasi, yang mana lebih banyak dari Omicron.

Hingga kini, walaupun varian IHU bisa dikatakan dapat menjadi ancaman selanjutnya di masa pandemi, namun belum ada laporan varian ini di negara lain selain Prancis. Sebagai tambahan info, varian ini juga belum termasuk dalam varian yang diberi predikat sebagai 'varian dalam penyelidikan' oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Proses Penularan

Varian baru COVID-19 'IHU' yang ditemukan di Prancis oleh para ilmuwan dan ahli diduga lebih menular dibanding varian Omicron. (unsplash.com/@adamsky1973)

Berdasarkan pemaparan dalam makalah yang diunggah oleh MedRxiv, strain ini membawa mutasi E484K dan dapat membuatnya lebih resisten terhadap vaksin.

Dijabarkan pula informasi bahwa mutasi N501Y, pertama kali terlihat pada varian Alpha, yang diyakini para ahli dapat membuatnya lebih menular, seperti yang dilansir dari Liputan6.com, Kamis (6/1/2022).

Para ilmuwan menjelaskan bahwa observasi ini sekali lagi menunjukkan ketidakpastian munculnya varian baru SARS-CoV-2 dan pengenalannya dari luar negeri.

3 dari 3 halaman

Varian Baru yang Teru Bermunculan

Varian baru COVID-19 'IHU' yang ditemukan di Prancis oleh para ilmuwan dan ahli diduga lebih menular dibanding varian Omicron. (Credit: pexels.com/Polina)

Sebagai orang yang menemukan varian IHU, Kepala dan profesor departemen di IHU, Philippe Colson mengatakan, pihaknya memang memiliki beberapa kasus varian baru ini di wilayah geografis Marseilles.

Dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (6/1/2022), Eric Feigl-Ding, seorang Epidemiolog terkenal menuliskan cuitan di Twitter. Ia menjelaskan bahwa mutasi telah menyebabkan 14 penggantian asam amino, dan penghapusan 9 asam amino yang terletak di protein lonjakan. Sehingga, akan Ada banyak varian baru yang ditemukan sepanjang waktu, tetapi itu tidak berarti mereka akan lebih berbahaya.

Eric juga menjelaskan, apa yang membuat sebuah varian lebih terkenal dan berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang biak karena jumlah mutasi yang dimilikinya terkait dengan virus aslinya.

*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.