Kepergian Suami adalah Patah Hati Terberatku, tapi Aku Harus Berjuang demi Anakku

Endah Wijayanti diperbarui 10 Jan 2022, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti pernah merasakan perasaan tak nyaman seperti rendah diri, sedih, kecewa, gelisah, dan tidak tenang dalam hidup. Kehilangan rasa percaya diri hingga kehilangan harapan hidup memang sangat menyakitkan. Meskipun begitu, selalu ada cara untuk kembali kuat menjalani hidup dan lebih menyayangi diri sendiri dengan utuh. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Bye Insecurities Berbagi Cerita untuk Lebih Mencintai dan Menerima Diri Sendiri ini.

***

Oleh: Mutiara saffa Andita

Saya adalah single parent dari seorang anak perempuan yang baru saja ditinggal pergi oleh cinta pertamanya (papanya). Ya, suami saya baru saja meninggal awal Juni lalu setelah 4 tahun berjuang melawan kanker.

Kehilangan seseorang yang kita cintai adalah patah hati terhebat di sepanjang perjalanan hidupku. Sedih kecewa bahkan depresi itulah yang aku alamai di tahun 2021 kemarin. Menyandang status baru membuatku merasa takut akan cibiran dari orang sekitar dan perasaan insecure terhadap diri sendiri.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Tetap Bersyukur dan Berjuang

Lebih semangat lagi./Copyright Mutiara Saffa Andita

Hari berganti, bulan berlalu ada banyak hikmah dan pelajaran yang saya dapat dari ujian kemarin di mana saya diajarkan untuk menjadi mandiri, kuat, dan yang paling penting adalah bersyukur. Dari setiap manusia memiliki air matanya sendiri-sendiri. Kebetulan air mataku terpilih harus keluar lebih deras.

Saya percaya Allah sudah siapkan hal yang lebih baik dari apa yang saya harapkan terutama untuk masa depan anak semata wayang saya.

Terima kasih 2021 untuk setiap hal yang terjadi pada diri saya, and bye insecurities. Tahun 2022 harus lebih baik lebih semangat, sehat, dan bahagia. Amin.

#WomenforWomen