Waspada Alami Duck Syndrome, Kondisi Sok Tenang Saat Alami Banyak Masalah

Vinsensia Dianawanti diperbarui 25 Jan 2022, 22:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Cara setiap orang menangani masalah memang berbeda-beda. Ada yang bisa merasa tenang dan berpikir jenih dalam menyelesaikan masalah. Ada juga yang sampai kena serangan panik.

Bagi kamu yang tetap merasa tenang saat menghadapi masalah, harus waspada akan terjadinya Duck Syndrome. Apa itu?

Menurut Pakar Psikologi Universitas Airlangga Margaretha Rehulina, Duck Syndrome merupakan terminologi yang digunakan untuk menjelaskan suatu kondisi. Istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat, tepatnya di Stanford University.

Istilah ini muncul ketika kebiasaan mahasiswa Stanford tahun pertama menampilkan dirinya seperti bebek. Sama seperti bebek yang terlihat tenang di permukaan air padahal sebenarnya ia sedang berjuang keras menganyuh kakinya di bawah air.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Mengenal Duck Syndrome

Ilustrasi galau, sedih, kecewa. (Photo by Anthony Tran on Unsplash)

"Agar tidak terlihat kalah, mereka harus seperti bebek yang tenang padahal semua sedang mengalami perjuangan," kata Margaretha mengutip dari laman UNAIR.

Duck Syndrome sendiri biasanya terjadi ketika seserang sedang berusaha menyesuaikan diri di tempat baru. Ia merasa harus terlihat tenang dan baik-baik saja meski sedang menghadapi masalah. Ini akan menjadi masalah ketika apa yang ditampilkan sangat berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Terdapat tiga jenis Duck Syndrome yang mungkin terjadi pada generasi milenial. Setiap jenis Duck Syndrome memiliki solusinya masing-masing. Di antaranya,

3 dari 5 halaman

1. Pura-pura terlihat sukses

Duck Syndrome jenis ini terjadi ketika seseorang berusaha tampil glamor, sukses, dan bahagia. Padahal di balik itu semua ia memiliki banyak hutang dan sedang berusaha memiliki hidup yang layak.

Untuk mengatasi Duck Syndrome ini tentu kamu harus mampu menerima diri yang apa adanya. Tidak perlu berpura-pura bahagia dan sukses hanya demi konten media sosial.

 

4 dari 5 halaman

2. Struggle alone

Bisa dibilang Duck Syndrome jenis ini cukup berbahaya karena melibatkan persoalan mood dan gangguan kecemasan lainnya. Pasalnya, mereka yang mengalamu Struggle Alone aka memperlihatkan dirinya yang baik-baik saja meski sebenarnya sedang banyak masalah dan mungkin butuh bantuan.

Untuk mengatasinya, perlu pembiasaan diri dalam menerima bantuan orang lain. Serta jangan menutup diri dalam menghadapi persoalan yang terjadi. Cari bantuan jika memang dibutuhkan.

 

5 dari 5 halaman

3. Membandingkan diri dengan orang lain

Bagi kamu yang memiliki ambisi terlalu besar harus mewaspadai hal ini. Pasalnya, Duck Syndrome jenis ini biasanya terjadi pada orang di kepalanya ingin sukses namun belum berhasil sehingga menampilkan dirinya yang berhasil. Padahal ia sendiri sedang merasa kewalahan akan hal yang terjadi pada dirinya.

Mereka yang mengalami Duck Syndrome jenis ini harus diajak hidup lebih realistis dalam menerima kondisi dirinya. Dengan demikian, ia bisa fokus berusah untuk mencapai apa yang diinginkan.