Kasus Omicron Masih Terus Meningkat, Epidemiolog Harap Pemerintah Hentikan PTM 100 Persen

Fimela Reporter diperbarui 31 Jan 2022, 12:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Epidemiolog (seseorang dari cabang ilmu biologi yang mempelajari dan menganalisis tentang penyebaran, pola, dan penentu kondisi kesehatan dan penyakit pada populasi tertentu) dari Griffith University, Dicky Budiman, menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen.

Hingga saat ini, kasus omicron masih terus meningkat. Namun belum ada pernyataan resmi terkait PTM oleh Pemprov DKI Jakarta.

Karena kasus Covid-19 varian Omicron terus meningkat, Dicky menilai, penundaan pelaksanaan PTM 100 persen menjadi suatu upaya untuk mencegah penularan.

"Lebih baik ditunda dulu pada masa krisis ini bahwa pada saat ini kita belum melihat banyak itu maksudnya kesakitan atau kematian pada kelompok anak dan remaja ini itu perkara waktu. Kalau kita biarkan saat ini leluasa menjalari kelompok ini kita mau menyimpan bom waktu dan itu salah, fatal," ujar Dicky dikutip dari Liputan6.com, Senin (31/1/2022).

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Omicron berdampak lebih besar pada kelompok dewasa, muda, dan anak-anak.

ilustrasi omicron

Dicky menyebut, ancaman Omicron jauh lebih besar berdampak pada kelompok dewasa, muda, dan anak-anak daripada kelompok lainnya.

Menurut Dicky, Omicron lebih berdampak kepada kelompok dewasa, muda, dan anak-anak daripada kelompok lainnya, karena kelompok tersebut memiliki imunitas vaksinasi yang lebih lemah 

"Saat PTM ini dibuka meskipun sudah ada kelompok SMA yang sudah divaksin anaknya, gurunya namun harus dipahami juga itu kapan divaksinnya kalau lebih dari 5 bulan tidak ada jaminan efektif porsi yang protektif," ucap Dicky, dikutip dari Liputan6.com, Senin (31/1/2022)

Dia juga menjelaskan, untuk tingkat kematian yang tinggi merupakan salah satu indikator dari keterlambatan dalam penanganan Covid-19. Ketika indikator tersebut sudah muncul, lanjut Dicky, akan sulit untuk menunggu pelandaian kasus.

"Harus menunggu 2-3 minggu paling cepat menunggu ledekan mereda dengan cara apa ya semi lockdown di kelompok ini dirumahkan itu yang terjadi di banyak negara," jelas dia, dikutip dari Liputan6.com, Senin (31/1/2022)

3 dari 3 halaman

Sekolah yang ditutup mulai kembali melaksanakan PTM

ilustrasi covid

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan sebanyak 88 dari 90 sekolah kembali melaksanakan PTM 100 persen.

90 sekolah tersebut awalnya sempat menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dikarenakan ditemukan kasus Covid-19.

"Terkait sekolah dari 90 yang sempat ditutup karena Covid-19 sekarang tinggal 2 yang masih ditutup. Kamis menjalani PTM 100 persen," kata Riza di kawasan Jakarta Pusat, Jumat 28 Januari 2022.

Politikus Gerindra itu menyatakan pelaksanaan kembali PTM 100 persen berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Lalu untuk cakupan vaksinasi untuk lingkungan sekolah telah terpenuhi berdasarkan persyaratan yang ada.

"Jadi sekali lagi kita tetap memberlakukan, tidak bermaksud mengabaikan peningkatan Covid atau Omicron, kita harus memperhatikan kualitas pendidikan anak-anak kita," jelas Riza.

*Reporter: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf

#Women For Women