KSP Dorong PTM 100 Persen Kembali Digelar karena Khawatir Ujian Online Tak Maksimal

Fimela Reporter diperbarui 18 Mar 2022, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Lonjaknya kasus Covid-19 membuat PTM harus dihentikan sementara. Hal ini berkaitan dengan mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Kantor Staf Presiden (KSP) menilai pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen perlu dilakukan kembali dengan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Hal ini seiring menurunnya level PPKM di sejumlah daerah. 

 

Dikutip dari Liputan6.com, PTM dianggap perlu karena siswa akan menghadapi ujian sekolah agar pelaksaannya bisa berjalan dengan lancar dan juju karena tak semua guru memiliki internet. 

"Tidak semua guru dan terfasilitasi gadget dan internet dengan baik. Belum lagi soal teknologinya. Ini yang dikhawatirkan bisa membuat pelaksanaan ujian online tidak maksimal," kata Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo dikutip dari siaran persnya, Kamis (17/3/2022).

2 dari 4 halaman

Testing Covid-19 di sekolah

ilustrasi/copyrightshutterstock/Halfpoint

Pemerintah diminta untuk meningkatkan testing dengan pendekatan penemuan kasus aktif atau active case finding (ACF). Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakeh sekolah tersebut aman atau tidak untuk dilaksanakannya PTM. 

Caranya dengan melakukan testing 10 persen dari populasi. Jika positivity berada di bawah 1 persen maka tidak perlu dilakukan tindakan apa-apa. Namun, apabila positivity berada di angka 1-5 persen, maka 1 kelas harus diisolasi. Sekolah juga harus menekan pentingnya percepatan vaksin di sekolah agar para sista dapat melaksanakan PTM kembali dan terhindar dari Covid-19.

"Nah, jika perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan di atas 5 persen, isolasi selama dua minggu," jelas Abraham.

3 dari 4 halaman

Penurunan level PPKM

ilustrasi/copyrightshutterstock/NAUFAL ZAQUAN

Situasi Covid-19 ini sekarang sudah semakin terkendali terlihat dari penurunan level PPKM dan angka reproduksinya dari 1,09 menjadi 1,07. Meskipun begitu, pemerintah tetap perlu memperimbangkan kembali semua kebijakan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. 

"Angka kasus dan kematian di negara-negara Eropa yang lebih dulu melakukan relaksasi mulai meningkat. Beberapa kota di Tiongkok juga kembali lockdown. Fakta-fakta ini membuat pemerintah tetap hati-hati dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan," tegas Abraham.

 

4 dari 4 halaman

Berikut cara yang efektif untuk menghadapi penularan Covid-19 varian Omicron

Ilustrasi/Shutterstock.com/Tom Wang
  1. Memakai Masker dengan Benar
  2. Menjaga Jarak dan Menghindari Kerumunan
  3. Mencuci Tangan Pakai Sabun/Hand Sanitizer
  4. Menghindari Ruangan dengan Ventilasi yang Buruk
  5. Menerapkan Etika Batuk / Bersin
  6. Mengikuti Program Vaksinasi Covid-19
  7. Kurangi Mobilitas
  8. Dan Selalu Menjaga Kesehatan

 

*Penulis : Saffa Sabila.