Vaksin Booster Kedua atau Suntikan Dosis Keempat Sudah Dibuka Per 24 Januari 2023

angela marici diperbarui 25 Jan 2023, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah memberi sinyal untuk vaksin booster atau suntikan dosis keempat bagi masyarakat umum. Pemberian vaksin ini serentak dilaksanakan pada 24 Januari 2023 dengan menyasar pada kelompok usia masyarakat 18 tahun ke atas.

Dilansir dari liputan6.com berdasarkan data vaksinasi Covid-19 milik Kemenkes, persentase vaksin booster pertama atau suntikan dosis ketiga untuk kelompok masyarakat umum dan rentan saat ini baru mencapai di angkat 34,13 persen. 

Di sisi lain, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa persentase target capaian vaksin booster kedua masyarakat umum akan tetap disesuaikan dengan jumlah sasaran, yakni masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. 

Dari data vaksinasi Covid-19 milik Kemenkes vaksinasi kelompok masyarakat rentan dan umum menyasar kepada 141.211.181 masyarakat. Sementara, jumlah tersebut juga dari target sasaran nasional 234.666.020 orang yang berasal dari seluruh kelompok usia.

Dilansir dari laman resmi terkait data vaksin milik Kemenkes, berikut persentase perkembangan vaksinasi di Indonesia untuk masyarakat umum.

  • Vaksinasi dosis 1 sebesar 82,93 persen
  • Vaksinasi dosis 2 sebesar 70,55 persen
  • Vaksinasi dosis 3 sebesar 34,14 persen
What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Capaian Booster Pertama yang Masih Kurang

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Sumber foto: Pexels.com)

Berdasarkan data vaksinasi dari Kemenkes menunjukkan bahwa secara keseluruhan cakupan vaksinasi booster atau dosis tiga masih di bawah 30 persen, yakni sebesar 29,50 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa vaksinasi booster dosis pertama di Indonesia masih rendah.

Dari data analisis Covid-19 yang diterbitkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 per 15 Januari 2023 bahwa provinsi yang memiliki cakupan vaksinasi tertinggi, termasuk booster pertama atau vaksin dosis ketiga terdiri dari:

  • DKI Jakarta sebesar 134,70 persen
  • Bali sebesar 105,23 persen
  • Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 102,00 persen.

Sementara, untuk cakupan vaksinasi yang rendah ternyata di Indonesia terdapat beberapa provinsi yang memiliki cakupan vaksinasi di bawah 50 persen. Untuk vaksin dosis pertama masih terdapat satu provinsi, dosis kedua terdapat empat provinsi, serta booster dosis pertama masih terdapat 25 provinsi yang memiliki cakupan vaksinasi di bawah 30 persen.

Meskipun cakupan booster dosis pertama terbilang cukup rendah yakni sebesar 30 persen, tren vaksinasi Covid-19 nasional cukup meningkat selama dua pekan terakhir berdasarkan laporan harian Covid-19 milik Kemenkes pada 22 Januari 2023. 

3 dari 3 halaman

Vaksinasi untuk Anak-Anak

Ilustrasi vaksin Covid-19 yang diberikan pada anak di bawah usia lima tahun. Credits: pexels.com by CDC

Di sisi lain, pemerintah juga telah berencana untuk memberikan vaksin kepada masyarakat setelah pernyataan pemberian vaksin Covid-19 untuk anak digratiskan. Dilansir dari liputan6.com Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) masih melakukan konsultasi dengan WHO terkait pemberian vaksin Covid-19 kepada anak-anak.

“Kami masih berkonsultasi dengan WHO untuk vaksinasi Covid-19 pada anak usia mulai 6 bulan ” kata Juru bicara Kementerian Kesehatan dokter Mohammad Syahril pada Rabu (11/1/2023).

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan ITAGI resmi memberikan izin penggunaana darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin Comirnaty Children usia 5 -11 tahun pada 29 November 2022. Setelah itu, pada 11 Desember 2022 terbit juga EUA untuk Vaksin Comirnaty Children usia 6 bulan sampai 4 tahun. 

Meski izin ini telah keluar, pemerintah masih menunggu hasil diskusi antar Kemenkes dan WHO terkait pemberian vaksin Covid-19 kepada balita. Oleh karena itu, saat ini pemerintah fokus pada pemberian vaksin booster untuk masyarakat yang berusia di atas 18 tahun.

Pemerintah juga mempercepat pemberian vaksin Covid-19 booster kepada lansia karena capaiannya masih di angka 68 juta atau sebesar 29,31 persen. Sehingga, hal tersebut perlu dilakukan karena kelompok tersebut lebih rentan bila terpapar SARS-CoV-2.

 

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women