14 Desa Wisata di 7 Provinsi Siap Berkembang di Tahun 2023

Novi Nadya diperbarui 27 Jan 2023, 19:34 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah terdampak pandemi, industri pariwisata siap kembali bergeliat lagi. Dukungan dari berbagai pihak membuat industri ini bersiap menyambut wisatawan dengan segala pengembangan.

Seperti kerja sama Danone Indonesia telah dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) untuk mendukung pengembangan desa wisata di tujuh provinsi di Indonesia. Peresmian kerja sama bertajuk “Make Indonesia Future Fit through a High Impact Team” akan mendukung 14 desa wistata di 7 provinsi.

Yaitu Sumatera Utara (Desa Lumban Bulbul, Toba); Jawa Barat (Desa Pancawati, Bogor, Kampung Adat Banceuy, Desa Pesanggrahan, Desa Cibeusi, Subang); Jawa Tengah (Desa Blederan, Desa Tanjunganom, Wonosobo); Yogyakarta (Desa Karangasem, Kulon Progo); Jawa Timur (Desa Jatiarjo, Pasuruan); Bali (Desa Kintamani, Bangli; Desa Belok Sidan, Desa Bongkasa Pertiwi, Badung); dan Sulawesi Utara (Desa Lihunu, Desa Tumaluntung, Minahasa Utara). Ruang lingkup kerja sama ini mencakup diantaranya, pemanfaatan dan pertukaran data dan/atau informasi, pelaksanaan dukungan sarana dan prasarana, pendampingan dan penguatan tata kelola, pelestarian lingkungan dan/atau keanekaragaman hayati, edukasi dan pengelolaan sampah, serta kegiatan kerjasama lain yang dapat mendukung pertumbuhan desa wisata.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, mengatakan, “Industri pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang paling terdampak saat pandemi. Dalam mendorong geliat sektor pariwisata, seluruh komponen dalam ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif perlu bergerak bersama-sama untuk menggarap semua potensi dan peluang yang ada sejalan dengan strategi kami, 3G, yaitu Gerak Cepat (Gercep), Gerak Bersama (Geber) dan Gaspol (Garap semua potensi dan peluang yang ada). Hal ini membutuhkan tim solid yang resilien, adaptif, dan kolaboratif dalam menghadirkan inovasi, termasuk menjalin kerja sama lintas sektor. Kami sangat menyambut baik dukungan Danone Indonesia dalam membantu pengembangan desa wisata karena dukungan ini akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata serta meningkatkan perekonomian nasional.”

 

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Komitmen untuk Alam

Ilustrasi ke Gunung Bromo./Copyright shutterstock.com/g/miewsuthicha

Geliat pariwisata tanah air mulai menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sektor Pariwisata 2023 diperkirakan mencapai 4,3%. Melalui program pengembangan desa wisata, Danone Indonesia turut berkontribusi terhadap pemulihan sektor pariwisata, pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut sehingga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.

Tidak kalah pentingnya, melalui program ini, Danone Indonesia juga membuktikan komitmennya untuk turut melestarikan lingkungan dan sumber daya alam. Connie Ang, Chief Executive Officer Danone Indonesia, mengatakan, “Sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, Danone memiliki komitmen jangka panjang yang terangkum dalam ‘One Planet One Health’, di mana kami percaya bahwa kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan saling terkait satu sama lain. Setiap inisiatif dan inovasi yang kami lakukan selalu berlandaskan pada kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Komitmen kami ini terwujud dengan sangat jelas melalui dukungan pengembangan desa wisata. Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan Kemenparekraf yang memungkinkan kami untuk terus berkontribusi bagi pembangunan masa depan Indonesia yang lebih baik.”

Kemitraan dengan Kemenparekraf merupakan bagian dari perjalanan panjang Danone Indonesia dalam bermitra dengan berbagai kementerian dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk mendukung kesehatan masyarakat Indonesia serta kelestarian lingkungan. Kemitraan ini juga mencakup dukungan untuk mendorong momentum pertumbuhan pariwisata tanah air, salah satunya kampanye #BijakBerplastik di lima kawasan destinasi prioritas yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Toba, Likupang, dan Borobudur.

Inisiatif ini diharapkan dapat membantu mengurangi sampah laut sekaligus memberikan nilai tambah terhadap sampah dari kawasan wisata tersebut. “Kami percaya dibutuhkan kolaborasi yang berkelanjutan untuk dapat menyelesaikan beragam isu yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Dan kami percaya sektor swasta dapat memainkan peran lebih jauh sebagai tenaga pendorong bagi tercapainya seluruh agenda pembangunan nasional. Kami berkomitmen untuk senantiasa memainkan peran aktif dan berada di depan untuk mendukung tercapainya agenda tersebut khususnya melalui akses nutrisi dan hidrasi yang sehat serta inisiatif dan inovasi keberlanjutan yang kami lakukan,” tutup Connie.