Soundwave Rilis 'Come Closer', Rinni Wulandari dan Jevin Julian Harap Pasangan Jadi Intim dengan Musik Favorit

Anto Karibo diperbarui 19 Feb 2023, 12:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Musik telah menjadi bagian dari peradaban manusia sekaligus wadah komunikasi atau ekspresi diri. Bahkan, jurnal ilmiah Jurnal Kesehatan Psikoseksual tahun 2022 menemukan adanya relevansi yang kuat antara hubungan musik dengan seks. Hal inilah yang menjadi dasar Soundwave, duo pasutri Rinni Wulandari dan Jevin Julian menelurkan lagu 'Come Closer'.

Lagu 'Come Closer' ini diharapkan bisa menjembatani keinginan pasutri agar terus dekat, romantis, dan intim. Melalui genre musik elektronik dan alunan nada yang merdu, lagu ini diharapkan dapat membantu pasangan dalam mengekspresikan diri lebih baik dan mengatasi kesenjangan kepuasan yang ada. Sehingga, pasangan dapat meraih kualitas hubungan dan intimasi yang lebih baik.

"Kami sangat memahami kejenuhan dan tantangan komunikasi yang dialami oleh pasangan. Sehingga, bisa mengarah pada pleasure gap yang tidak menguntungkan bagi siapapun. Kami percaya bahwa music is a universal language, artinya bisa menyatukan siapapun dan mengekspresikan apa yang sulit disampaikan," ujar Rinni Wulandari dalam rilis yang diterima Fimela, baru-baru ini.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Lagu Favorit

Rinni Wulandari dan Jevin Julian (Istimewa)

Lagu 'Come Closer' ini merupakan sebuah kolaborasi menarik antara Durex dan Soundwave berupa aransemen lagu untuk menemani pasangan suami istri (pasutri) Indonesia agar dapat mengekspresikan momen intimasinya lebih baik. Juga sebagai jawaban dari munculnya pleasure gap sebagaimana ditemukan dalam studi Durex Pleasure Gap di Indonesia.

Studi menemukan bahwa terdapat masalah intimasi dan kesenjangan kepuasan seksual selama beberapa tahun ke belakang. Lebih lanjut, hasil studi Durex Pleasure Gap menyebutkan bahwa 502 responden (93.83%) percaya bahwa melalui komunikasi yang baik, mereka akan mendapat kepuasan lebih saat melakukan aktivitas seksual.

Musik dan seks menempati posisi yang sama dalam otak manusia yaitu sistem limbik dan korteks prefrontal yang memberikan efek positif dan 'hadiah' bagi manusia. Bahkan, bukti empiris menunjukan manfaat positif pemakaian musik dalam aktivitas seksual manusia.

"Lewat lagu Come Closer dengan Durex, kami berharap pasangan bisa mengekspresikan diri lebih baik dan meraih intimasi yang lebih erat sembari mendengarkan musik favoritnya," sambung Jevin Julian.

3 dari 3 halaman

Aspek Psikologis

Rinni Wulandari dan Jevin Julian (Istimewa)

Inez Kristanti, S.Psi, M.Psi, seorang psikolog klinis di acara yang sama juga menjelaskan aspek psikologis di balik musik dan romantisme. Menurutnya terdapat pemahaman neurobiologis bahwa ada kesamaan sistem kerja otak ketika memproses musik dan seks. Oleh karena itu, ada beberapa penjelasan mengapa musik mungkin bisa meningkatkan pengalaman seksual seseorang.

"Misalnya dengan meningkatkan mood, membantu meningkatkan kepercayaan diri, membantu pasangan fokus pada aktivitas seksual yang sedang mereka lakukan, serta meningkatkan rasa keintiman. Terhubungnya ritme musik dan gerakan pada saat melakukan aktivitas seksual juga mungkin dapat menunjang performa dan kepuasan seksual," ujarnya.

"Walau memang penelitian terkait ini masih perlu banyak dilakukan, rasanya merupakan ide yang menarik untuk mencoba memasangkan musik dan seks dalam keintiman berpasangan," imbuh Inez.

Rinni Wulandari dan Jevin Julian (Istimewa)

Sementara itu dari kacamata medis dan kesehatan, dr. Darrell Fernando, Sp.OG, MRCOG, MM, MARS, FICS menyatakan, “Meraih intimasi seksual itu tentu tidak bisa dilakukan sendirian. Kedua pihak harus sama-sama mengekspresikan dan mengkomunikasikan keinginan mereka agar masing-masing dapat mencapai kepuasan yang setara," ucap Darrel.

"Selain itu, kepuasan dalam berhubungan seksual juga erat kainnya dengan rasa aman. Di sinilah peran kondom untuk memberikan proteksi atau mencegah kehamilan yang tidak diinginkan apabila para pasangan suami istri yang ingin menunda," ucapnya.