Kenali Skrining Deteksi Kanker Berbasis microRNA Pertama di Indonesia

Fimela Reporter diperbarui 05 Jul 2023, 14:00 WIB

 Kanker adalah penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali dan merusak jaringan normal di dalam tubuh. Secara sederhana, sel-sel di tubuh kita biasanya tumbuh dan berkembang sesuai kebutuhan tubuh. Namun, dalam kasus kanker, sel-sel tersebut mengalami perubahan genetik yang menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali.

Fimela.com, Jakarta Dilansir dari World Health Organization (WHO), kanker menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan kanker memiliki perawatan yang sulit, bahkan dalam beberapa kasus, penyakit ini menjadi tidak dapat diobati apabila terdeteksi terlambat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker, serta melakukan pemeriksaan rutin sejak dini agar dapat mendiagnosis penyakit ini sebelum terlambat.

Di tengah perkembangan teknologi di bidang kesehatan, Bumame, laboratorium yang terkenal dengan Performa Pemeriksaan Covid-19 Terbaik di Jakarta, telah meluncurkan layanan inovatif bernama GASTROClear dan LUNGClear. Layanan ini merupakan tes skrining risiko kanker pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi biomarker microRNA dengan tingkat akurasi lebih dari 80% sejak stadium awal.

Di samping itu, layanan ini juga merupakan kolaborasi Bumame dengan Elion Media Indonesia untuk mendatangkan produk MiRXES, perusahaan bioteknologi Singapura yang berfokus dalam menciptakan solusi teknologi deteksi dini berbasis microRNA pertama di dunia untuk penyakit kanker, kardiovaskular, metabolisme, dan penyakit menular.

 

2 dari 4 halaman

Kanker paru-paru dan kanker lambung menjadi jenis kanker yang menyebabkan kematian terbesar di Indonesia

Kanker paru-paru dan kanker lambung menjadi jenis kanker yang menyebabkan kematian terbesar di Indonesia. Foto: Shutterstock.

Kanker paru-paru dan kanker lambung menjadi jenis kanker yang menyebabkan kematian terbesar di Indonesia. Berdasarkan data dari Globocan 2020, menunjukkan bahwa kanker paru-paru berada pada urutan ketiga penyebab kematian di Indonesia, dengan 34.783 kasus atau 13,2% dari total kematian akibat kanker.

Sementara itu, kanker lambung mencatat 3.484 kasus, dengan angka kematian mencapai 2.946 kasus. Data ini mendorong Bumame untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dalam mendeteksi risiko dini kanker paru-paru dan kanker lambung.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Ika Mariani Ratna Devi, Sp.PD menyampaikan melalui konten edukasi yang ia unggah di media sosial, bahwa kanker lambung menjadi salah satu penyakit yang sering terlambat untuk terdiagnosis dan angka kematiannya cukup tinggi mencapai lebih dari 84%. Hal tersebut dikarenakan seringkali datangnya dengan keluhan yang tidak jelas, mulai dari nyeri perut, gastritis berulang, anemia, hingga penurunan berat badan.

Disamping itu, James Wihardja selaku Direktur Utama Bumame juga menjelaskan bahwa 90% kasus kanker paru-paru terdeteksi setelah memasuki stadium 3 dan 4. Oleh karena itu, pemeriksaan dini secara rutin sangat penting dalam mendukung langkah pencegahan dan pengobatan yang efektif.

Jika kanker terdeteksi sedini mungkin, tingkat kelangsungan hidup manusia bisa meningkat hingga 80% dengan penanganan yang tepat dan lebih awal. Terkait hal ini, James percaya bahwa layanan GASTROClear dan LUNGClear dari Bumame dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pencegahan dan pengobatan kanker di Indonesia.

3 dari 4 halaman

Kanker bisa diturunkan

Kanker bisa diturunkan. Foto: Shutterstock/TORWAISTUDIO.

Menurut riset dari MiRXES, individu yang berusia di atas 40 tahun dan memiliki riwayat keluarga pengidap kanker memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap kanker. Kesadaran akan kesehatan yang tinggi membuat pengusaha terkenal, Rudy Salim, memilih layanan tes skrining GASTROClear dan LUNGClear tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk istri dan mertuanya.

“Saya pilih layanan home care dari Bumame karena jadwal saya padat, jadi tim Bumame langsung ke lokasi saya dan saya juga bisa konsultasi langsung dengan dokter Bumame secara online saat hasil tes keluar” ujar Rudy seperti tertulis dilansir dari Bumame.com.

Mengedepankan pelayanan kesehatan yang nyaman dan mudah, metode pemeriksaan tes skrining GASTROClear dan LUNGClear dilakukan seperti tes darah pada umumnya, yaitu dengan mengambil 5-6 mL sampel darah tanpa perlu berpuasa. Menggunakan teknologi mutakhir qPCR microRNA yang dikembangkan bersama di Singapura oleh Agency for Science, Technology, and Research (A*STAR), National University Hospital, Tan Tock Seng Hospital, dan MiRXES, hasil tes skrining dini risiko kanker paru-paru dan lambung ini bisa diterima dalam waktu 16 hari kerja.

 

4 dari 4 halaman

Layanan dan fasilitas GASTROClear dan LUNGClear

Layanan dan fasilitas GASTROClear dan LUNGClear . Foto: pexels/thirdman.

Di samping itu, tes skrining GASTROClear dan LUNGClear juga dapat dilakukan di rumah dengan fasilitas home care dan konsultasi dokter secara gratis. Bagi yang lebih memilih melakukan tes langsung, tak perlu khawatir karena cabang-cabang Bumame tersebar di wilayah JADETABEK. Layanan tes skrining GASTROClear dan LUNGClear sudah tersedia dengan harga masing-masing 2,9 juta rupiah.

Kehadiran layanan GASTROClear dan LUNGClear ini merupakan langkah awal Bumame dalam komitmen mereka untuk menyediakan solusi skrining kanker bagi masyarakat Indonesia. Di masa mendatang, Bumame berencana meluncurkan layanan skrining risiko kanker usus dan serviks.

Dengan teknologi skrining deteksi kanker berbasis microRNA pertama di Indonesia ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal risiko kanker secara dini, sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Skrining deteksi kanker menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan kita dan memastikan masa depan yang lebih baik.

 

*Penulis: Amelia Septika