5 Tips yang Harus Dilakukan oleh Orangtua untuk Mendukung Stimulasi Otak Bayi 6 Bulan

Fimela Reporter diperbarui 06 Agu 2023, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Bayi usia 6 bulan adalah periode emas dalam perkembangan otak mereka. Pada fase ini, otak bayi sedang aktif mengabsorpsi segala informasi dari lingkungan sekitarnya.

Dalam fase ini juga, kita sebagai orangtua yang penuh kasih sayang, memiliki peran penting dalam merangsang perkembangan otak si kecil. Berikut ini adalah beberapa tips yang harus dilakukan oleh orangtua dalam mendukung stimulasi otak bayi 6 bulan untuk mengasah kecerdasannya.

1. Memberikan permainan bayi yang melibatkan bola dan mainan berbunyi

Dilansir dari The American Academy of Pediatrics (AAP), bermain merupakan salah satu cara menyenangkan untuk merangsang otak bayi. Kamu bisa mengajak si kecil bermain permainan sederhana seperti bola atau mainan yang mengeluarkan bunyi lembut. Permainan seperti ini dapat membantu si kecil mengenali bentuk, warna, dan suara yang membantu meningkatkan perkembangan otaknya. 

2. Bernyanyi dan bercerita

Pada usia 6 bulan, bayi mulai menyadari suara-suara di sekitar mereka dan mulai memproses informasi bahasa. Oleh karena itu, mengajak si kecil bernyanyi, bercerita, atau membacakan buku cerita dapat membantu memperkaya kosakata dan kemampuan bahasanya. Selain itu, cara ini juga dapat membentuk hubungan emosional yang positif dan merangsang pikiran si kecil.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

3. Mengajak si kecil berinteraksi

Mengajak anak bayi berinteraksi seperti berbicara dapat mendukung stimulasi otaknya. Foto: unsplash.com/Jonathan.

Tahukah kamu bahwa mengajak anak bayi berinteraksi seperti berbicara dapat mendukung stimulasi otaknya, lho. Walaupun mereka mungkin belum bisa memahami sepenuhnya apa yang kamu katakan, mereka tetap memproses informasi dan mengenali suara kamu.

Dalam melakukan komunikasi dengan si kecil, kamu juga boleh mengajukan pertanyaan sederhana dan beri waktu untuk anak meresponsnya. Dengan cara ini kamu dapat membantu si kecil membangun dasar komunikasi yang kuat.

4. Ajak si kecil mengeksplorasi rasa melalui sentuhan

Dilansir dari Mayo Clinic, sentuhan adalah cara alami bagi bayi untuk memahami dunia sekitar mereka. Oleh karena itu, kita perlu mengajak bayi eksplorasi rasa melalui sentuhan seperti meraba dan merasakan berbagai tekstur, seperti kain, kertas, atau benda lain yang aman untuk mereka sentuh. Dengan mengajak bayi eksplorasi rasa melalui sentuhan, dapat membantu meningkatkan persepsi sensorik dan mengembangkan kemampuan motorik mereka.

3 dari 3 halaman

5. Latih anak belajar merangkak dan bergerak

Melatih anak belajar merangkak atau bergerak seperti jalan dapat mendukung stimulasi otaknya. Foto: Shutterstock.

Pada usia 6 bulan, banyak bayi mulai menunjukkan minat dalam mengeksplorasi gerakan tubuh mereka, dan beberapa di antaranya mungkin sudah mulai merangkak. Dilansir dari Child Mind Institute, merangkak adalah salah satu tahap penting dalam perkembangan motorik bayi.

Saat bayi merangkak, otak mereka bekerja ekstra untuk mengoordinasikan gerakan tubuh dan menjaga keseimbangan. Aktivitas ini merangsang konektivitas antara sel-sel saraf di otak, yang berkontribusi pada perkembangan otak yang optimal. Oleh karena itu, kita sebagai orangtua penting untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk bergerak secara bebas tetapi tetap dalam pengawasan untuk mencegah cedera.

Stimulasi otak pada bayi usia 6 bulan merupakan kunci penting dalam merangsang perkembangan kognitif dan motorik mereka. Dengan menerapkan tips-tips diatas kita dapat membantu si kecil menggali potensi cerdasnya sejak dini. 

Namun, penting juga untuk diingat bahwa setiap bayi adalah unik, dan tiap tahap perkembangan setiap bayi memiliki tantangan dan pencapaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita sebagai orangtua perlu memahami minat dan perkembangan masing-masing bayi, sehingga kita dapat memberikan stimulasi yang sesuai dan mendukung perkembangan optimal mereka.

 

*Penulis: Amelia Septika