Penyebab Ketiak Hitam dan Solusi Mencerahkannya dengan Perawatan Berteknologi

Anisha Saktian Putri diperbarui 29 Jul 2023, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sama halnya seperti jerawat, punya ketiak yang hitam bisa menurunkan rasa percaya diri wanita. Sebab tampilan ketiak hitam cenderung kurang sedap dipandang, terlebih saat mengenakan pakaian tanpa lengan. Karenanya, sekarang tak sedikit wanita berumur 20 – 30-an pergi melakukan perawatan ketiak di klinik kecantikan.

Menurut dr Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM), penyebab wanita Indonesia punya ketiak hitam karena perpaduan kebiasaan dari gaya hidup negatif dan fase hidup yang dialami wanita maupun kebutuhan fashion estetis, yaitu pemakaian deodoran dalam jangka waktu lama, hiperpigmentasi karena waxing atau kebiasaan merokok, gaya bercukur yang kurang tepat, kehamilan, infeksi bakteri, pakaian yang ketat, terlalu sering mencukur bulu ketiak, kondisi acanthosis nigricans akibat obesitas, dan penumpukan sel kulit mati.

Kenapa kombinasi dua hal itu? Tentu, ada sebab ada akibat, sehingga akhirnya wanita ingin mencerahkan (ketiaknya di klinik kecantikan). Karena wanita ingin tampil lebih bersih saat pakai baju ketekan atau lengan buntung.

“Juga, lebih ke geli aja ketiak gelap sedangkan kulitnya putih bersih. Kecuali kalau orang kulitnya sudah tanning, sudah nggak pusing kalau ketiaknya agak gelap," terang pendiri dan kepala dokter di klinik kecantikan Cyn Clinic yang berlokasi di Kota Bekasi dan Depok Jawa Barat ini.

"Karena, rata-rata, problem menghilangkan warna kulit ketiak itu lebih karena warna kulit seseorang lebih cerah dibanding di daerah lipatan ketiaknya. Sehingga, dia risih secara estetis. Jarang orang yang yang kondisi kulit berwarna gelap risih warna lipatan ketiaknya hitam. Rata-rata, terutama di pasien klinik kami, kulitnya sudah putih ingin selaras warnanya dengan warna ketiaknya," tambah dokter Cynthia Jayanto.

2 dari 2 halaman

Solusi jitu ketiak hitam

Ilsutrasi ketiak hitam/copyright shutterstock/MRAORAOR

Dokter Cyn – sapaan akrabnya – mengatakan, solusi atas kondisi ketiak gelap ialah melakukan treatment dengan teknologi berbasis cahaya, yaitu laser PICO, IPL atau Nd YAG. Hasilnya, bukan hanya membuat ketiak wanita jadi lebih cerah, namun bulu ketiak jadi jarang tumbuh. 

"Tapi, kalau ada case pasien dengan ketiak hitam disertai bulu yang lebih cepat tumbuh, biasanya bulunya dulu kita hambat. Setelah itu baru ke tahap kecerahan warna ketiak. Itu bisa terjadi, karena ada ras tertentu yang bulunya cepat tumbuh, seperti ras India," tambah Dokter Cyn. 

Lantas, berapa kali wanita harus melakukan treatment sampai hasilnya bisa kelihatan? Dokter Cyn mengatakan tergantung  case-nya. Selain ketiak hitam ada persoalan bulu (cepat tumbuh) juga, treatment pakai laser IPL dulu. Karena untuk hair removal dan mencerahkan ketiak, alat lasernya beda. 

Untuk warna (ketika lebih cerah), lebih enak laser PICO atau Nd YAG. Umumnya, tiga kali treatment PICO dengan waktu sekitar 15 menit, pasien sudah ngerasa perubahannya. Apalagi kalau dikombinasi (treatment) peeling, itu bakal lebih tinggi tingkat kepuasannya.  

Untuk pasien dengan case bulu ketiak cepat tumbuh dan ketiak hitam, idealnya bisa seminggu atau dua minggu sekali, tambah Dokter Cyn. Fungsinya, menghambat pertumbuhan bulunya dulu dan baru setelah itu dua minggu kemudian fokus pada pencerahan warna ketiak. Sementara untuk case pencerahan ketiak hitamnya, idealnya dua minggu sekali.

"Tapi, pada umumnya pasien datang sebulan sekali, dan itu gapapa juga," papar dokter Cyn. 

"Dan kelebihan treatment pencerahan ketiak di Cyn Clinic dibanding tempat lain, kami dioles krim racikan terlebih dahulu, untuk mempersiapkan treatment sebelum dilaser atau pelling supaya hasil lebih maksimal. Selain itu, di kami juga dibersihkan dahulu bulu ketiak dengan waxing, tujuannya supaya lebih menjadi bersih,"  kata dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (PERDESTI) ini. 

Untuk harga treatment-nya relatif terjangkau, laser IPL Rp 8 ribu per shoot, laser Nd YAG Rp 600 ribu dan laser PICO Rp 500 ribu hingga Rp 1.5 juta.

dr Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM), credit: dr. Cynthia