5 Tips untuk Bantu Mengurangi Rasa Cemburu Kakak ke Adik di Keluarga

Fimela Reporter diperbarui 11 Feb 2024, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kecemburuan antara saudara menjadi fenomena yang terkadang tidak disadari oleh orangtua. Bahkan untuk sebagian orangtua semua ini hanyalah kecemburuan belaka. Terkadang ada saat di mana salah satu anak mengemukakan perasaan (apa yang ia rasakan) pada orangtua namun orangtua langsung menjudge tanpa mendengarkan terlebih dahulu. 

Faktor-faktor seperti melampiaskan tanggungjawab berat kepada anak pertama sebagai role model untuk saudara-saudaranya juga turut menjadi 'sulutan api' kecemberuan sesama saudara. Dalam perspektif anak pertama tidak jarang ia mendapati rasa iri dan cemburu yang amat besar terhadap saudara-saudaranya. Beban dan pressure tersendiri untuk sebuah anak.

Sebagai anak pertama yang juga kadang berperan sebagai second figure orangtua bagi saudara-saudaranya, ada momen di mana anak pertama akan berperilaku 'keras' layaknya orangtua untuk saudara-saudaranya. Ketika saudaranya bereaksi dengan ucapan negatif, mereka akan tersulut api dan menambah kecemburuan dan rasa iri akibat perbedaan perlakuan orangtua ke anak. 

Tentu saja kecemburuan antar saudara ini akan berakibat fatal bahkan hingga dewasa jika tidak dicegah secepat mungkin. Bagaimana cara mengurangi rasa kecemburuan sesama saudara atau rivalry siblings yang sering terjadi ini? Simak informasi dari Verywell Family untukmu. 

2 dari 3 halaman

1. Perlakukan mereka secara sama tanpa membedakan

Lakukan hal berikut untuk mengurangi kecemburuan sesama saudara dalam keluarga. (Foto: Pexels.com/ Vika Glitter)

Dalam persaudaraan, terkadang anak yang lebih tua dianggap sebagai "pembully" dan anak yang lebih muda akan terlihat layaknya "korban bully", namun ada juga momen di mana peran ini akan tertukar. Orangtua sulit untuk menyadari ini. Sebab, sifat alamiah manusia memang sangatlah rumit untuk masing-masing anak sekalipun sehingga sulit untuk menemukan celahnya. Akan tetapi feeling orangtua akan membantu untuk menemukan akarnya. Coba kamu beri nasihat tersendiri kepada anak-anakmu serta berilah perhatian secara setara. Jika lambat, kecemburuan sesama saudara ini akan tetap terjadi. 

2. Jangan bereaksi 'berlebih' ketika anak mengemukakan kecemburuannya 

Bereaksi berlebihan bahkan langsung memberikan 'komentar pedas' pada anak ketika anak menunjukkan perasaannya merupakan salah satu hal yang sering dilakukan oleh banyak orangtua. Jika orangtua berpikir kecemburuan antar saudara merupakan hal yang tidak pernah terjadi atau menganggapnya sebagai 'angan semata', tentu saja salah besar. Coba berikan apresiasi atas seluruh pencapaian anak serta memperlakukan secara setara. 

3. Hindari untuk membandingkan kemampuan atar saudara 

Kesalahan orangtua yang sering dilakukan adalah membandingkan kemampuan antar saudara. Semisal jika adik maupun kakak mendapatkan prestasi akademis yang baik, ada pressure tersendiri dari salah satu untuk melakukan hal yang terbaik. Hal ini memunculkan rasa kecemburuan serta iri antar saudara. Perlu ketahui bahwa kecerdasan tidak selalu berkaitan dengan akademis saja, pahami kelebihan anak dan arahkan dengan minat dan bakat yang digemarinya. 

3 dari 3 halaman

4. Jangan melabeli anak dengan istilah negatif

Melabeli anak dengan konotasi negatif hanya akan memperburuk keadaan serta memperlihatkan 'sosok sebenarnya' dirimu sebagai orangtua. (Foto: Pexels.com/August de Richelieu)

Jangan pernah memberi label yang buruk baik kepada anak pertama maupun anak terakhir. Misalnya anak pertama memiliki tinggi di bawah anak terakhir kemudian kamu melabelinya "Pendek". Tentu saja hal tersebut bukan menjadi suatu hal yang lucu. Atau mungkin kecerdasan akademis anak terakhir di bawah anak pertama bukan berarti kamu bisa melabelinya dengan kata-kata tidak pantas. 

5. Jadwalkan menghabiskan waktu bersama anak secara bergantian

Dalam perspektif saudara ada momen di mana mereka melihat orangtua hanyalah mencintai satu anak saja. Kamu dapat mengosongkan jadwal dengan menghabiskan waktu bersama anak secara bergantian. Misal anak pertama di minggu pertama dengan ayahnya dan anak terakhir di minggu pertama dengan ibunya. Kamu bisa melakukan aktivitas bersama seperti menonton pertunjukan teater musikal, membaca buku, dan sebagainya. Dari apa yang kamu lakukan bersama pasangan aku membuat tanda bahwa kamu dan pasangan mencintai anak secara equal.

 

Penulis: Tisha Sekar Aji.

Hashtag: #Timeless