Tantangan Nyata Perempuan sebagai Ibu Bekerja yang Juga Ingin Jadi Ibu yang Baik bagi Anak-Anak Mereka

Annissa Wulan diperbarui 30 Mar 2024, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi seorang ibu itu sulit. Bekerja itu sulit. Jika kamu menggabungkan kedua hal tersebut, maka kamu melakukan salah satu pekerja tersulit di seluruh dunia.

Ibu bekerja biasanya memiliki banyak tantangan, mulai dari perasaan bersalah, hingga perjuangan untuk mencapai keseimbangan kehidupan yang efektif, tekanan ekspektasi dan stereotip masyarakat, serta dampak terhadap kesehatan mental dan fisik. Dilansir dari beberapa forbes.com, mari kita bicara tentang tantangan nyata membesarkan anak bagi ibu bekerja.

1. Perjalanan rasa bersalah yang tiada akhir

Tidak peduli seberapa banyak pencapaian yang diperoleh ibu di tempat kerja atau seberapa besar cinta dan kasih sayang yang diberikan kepada keluarga, selalu ada rasa bersalah yang mengganggu, bahwa ibu belum berbuat cukup. Ini seperti terus menerus berlari maraton, berusaha mengejar ekspektasi dunia di sekitar.

2. Kesulitan menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan rumah tangga

Di satu sisi, ibu ingin memberikan yang terbaik di tempat kerja, sedangkan di sisi lain, ibu ingin berada di dekat anak-anaknya, menjadi ibu terbaik dan memberikan dukungan yang dibutuhkan pasangan. Ini adalah hal yang rumit dan tidak jarang ibu merasa gagal dalam satu aspek atau aspek lainnya. Kenyataannya, tidak ada keseimbangan yang sempurna. Ini semua tentang menemukan apa yang cocok untuk keluarga dan bisnis, serta membuat kompromi yang diperlukan.

 

 

2 dari 4 halaman

3. Sebagai ibu bekerja, ibu sering mendapat kritik dari berbagai pihak

Ibu bekerja biasanya memiliki banyak tantangan, mulai dari perasaan bersalah. [Copyright: Freepik.com]

Beberapa orang mungkin berasumsi bahwa ibu mengabaikan anak-anaknya atau ibu tidak berkomitmen terhadap kariernya. Ini adalah situasi yang sulit dijalani, tapi apa yang orang lain pikirkan tentangmu, bukan urusanmu.

Lakukan yang terbaik untukmu, keluarga, dan bisnismu. Jangan biarkan omongan orang lain menghalangi ibu mencapai tujuan.

4. Meluangkan waktu untuk diri sendiri

Stres dan kesibukan yang terus menerus bisa berdampak buruk pada ibu, membuat lelah, dan kehabisan tenaga. Penting bagi ibu untuk menjaga diri sendiri, melakukan apa yang perlu dilakukan untuk mengisi baterai.

3 dari 4 halaman

Apa yang bisa dilakukan ibu bekerja agar juga menjadi ibu yang baik bagi anak?

Salah satu hal terpenting untuk disiapkan adalah kesiapan finansial, yang pada akhirnya bisa membantu ibu untuk sukses dalam fase hidup yang sibuk dan menantang. [Copyright: Shutterstock.com]

Pertanyaannya mungkin lebih luas menjadi bagaimana mengelola tuntutan karier penuh waktu dan menjadi ibu yang baik? Bagaimana memiliki waktu untuk melakukan semuanya?

1. Kesiapan finansial

Menurut Farnoosh Torabi yang dituliskan di refinery29.com, ia menyiapkan diri jauh sebelum ia menikah dan memutuskan untuk memiliki anak. Salah satu hal terpenting untuk disiapkan adalah kesiapan finansial, yang pada akhirnya bisa membantu ibu untuk sukses dalam fase hidup yang sibuk dan menantang. Kesiapan finansial berarti memiliki uangmu sendiri, bukan uang orangtua, bukan uang pasangan.

2. Memiliki pasangan yang mendukung

Jika kamu ingin mempertahankan karier setelah memiliki anak, dapatkan pasangan yang mendukung ambisi tersebut. Kita seringkali fokus mencari orang yang 'setara,' seperti pendidikan, status karier, gaji, dan pandangan politik. Namun, ada beberapa hal yang lebih perlu dilihat, yaitu apakah orang ini benar-benar bisa mendukungmu dalam karier dan ambisi finansial? Apakah ia bisa mendukungmu ketika kamu meragukan diri sendiri setelah memiliki anak?

3. Mengambil langkah karier yang berani sebelum memiliki anak

Jika kamu sudah memiliki perasaan tidak senang dengan karier sebelum memiliki anak, ini adalah waktu terbaik untuk mengambil langkah berani menuju tujuan tersebut. Prioritaskan dirimu sendiri, lakukan perpindahan karier yang bisa membantumu mengembangkan keterampilan dan meningkatkan gaji. Ini akan membantu memperkuat posisimu dalam karier, bahkan setelah kamu menjadi orangtua.

 

4 dari 4 halaman

4. Membentuk tim yang mendukung

Pastikan kamu membela dirimu sendiri, melakukan apa yang diperlukan untuk pulih dan merasa utuh. [Copyright: Shutterstock/220 Selfmade Studio]

Hal ini bisa mencakup, pasangan, orangtua, mertua, pengasuh anak, atasan di tempat kerja, teman, tetangga, dan rekan kerja. Bangun tim dan latihlah untuk meminta bantuan saat kamu membutuhkannya.

5. Ibu juga penting

Terkadang pendukung terbaik dan satu-satunya adalah diri sendiri. Pastikan kamu membela dirimu sendiri, melakukan apa yang diperlukan untuk pulih dan merasa utuh.

Tidak ada keraguan bahwa setelah memiliki anak, kamu akan memiliki lebih sedikit waktu untuk diri sendiri, jadi penting untuk membangun waktu yang konsisten untuk bersantai, terhubung kembali atau sekedar tidur. Jika kamu tidak istirahat sesekali, kamu akan retak, dan ingat bahwa kamu bukan hanya seorang istri, teman, dan diri sendiri, tapi juga seorang ibu dan karyawan.