Mengenang Emilia Contessa, Penyanyi Legendaris Meninggal Dunia akibat Gagal Jantung

Shani Ramadhan RasyidDiperbarui 28 Januari 2025, 09:37 WIB

Fimela.com, Jakarta Indonesia sedang berduka. Dunia musik di Tanah Air kehilangan seorang penyanyi senior yang juga multitalenta, yaitu Emilia Contessa. Ibu dari penyanyi Denada Elizabeth Tambunan ini meninggal dunia pada hari Senin, 27 Januari 2024, di Banyuwangi, Jawa Timur, pada usia 67 tahun. Informasi mengenai kabar duka ini disampaikan oleh manajer Denada, Risna Ories, melalui Instagram Stories.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.00 WIB, Emilia menjalani perawatan intensif. Sayangnya, meskipun telah mendapatkan perawatan, kondisi kesehatannya semakin memburuk sehingga tidak dapat diselamatkan.

Kepergian Emilia Contessa meninggalkan kenangan yang mendalam bagi banyak orang. Ia tidak hanya dikenal sebagai seorang penyanyi, tetapi juga sebagai aktris berbakat dan politisi. Perjalanan hidupnya yang penuh warna, dari masa kejayaannya di dunia hiburan hingga keterlibatannya dalam politik, akan selalu diingat oleh banyak orang yang mengenalnya.

2 dari 11 halaman

Awal Karier Emilia Contessa

Emilia Contessa telah meninggal dunia. (Foto: Dok. Instagram @andiarsyil)

Emilia Contessa, yang lahir dengan nama asli Nur Indah Citra Sukma Munsyi pada tanggal 23 September 1957 di Banyuwangi, Jawa Timur, adalah anak pertama dari pasangan Hasan Ali dan Anna Susiani. Sejak masa kecilnya, ia telah menunjukkan bakat menyanyi yang sangat mengesankan, dan penampilannya di berbagai acara lokal mampu menarik perhatian banyak orang, sehingga ia mendapatkan peluang besar untuk memasuki dunia hiburan profesional.

Karier Emilia mengalami lonjakan yang signifikan setelah ia memilih nama panggung "Emilia Contessa". Di awal tahun 1970-an, ia memutuskan untuk mengubah arah hidupnya dengan menerima tawaran rekaman di Singapura. Setelah kembali ke Indonesia, kariernya semakin bersinar, dan ia menjadi terkenal berkat lagu-lagu hits seperti "Angin Malam" dan "Flamboyan". Suara soprannya yang kuat, dipadukan dengan penampilan panggung yang energik, membuat Emilia mendapat julukan "Singa Panggung Asia" dari majalah Asia Week.

Selain berkarier di dunia musik, Emilia juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan vokal di Amerika Serikat. Namun, karena terikat dengan kontrak kerja, ia terpaksa melewatkan kesempatan tersebut. Meskipun demikian, kariernya tetap bersinar dan terus berkembang hingga mencapai kancah internasional, membuktikan bahwa bakat dan kerja kerasnya tidak sia-sia.

3 dari 11 halaman

Dikenal sebagai 'Singa Panggung Asia'.

Emilia Contessa, yang dikenal dengan nama asli Nur Indah Citra Sukma Hati, adalah sosok yang lebih dari sekadar penyanyi. Ia lahir pada 27 September 1957 dan dikenal sebagai seorang yang memiliki banyak bakat, berkarier di berbagai bidang yang berbeda.

Kariernya yang cemerlang mencakup dunia musik dan politik, serta meninggalkan pengaruh yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Ia memulai perjalanan bernyanyi sejak usia dini dan mencapai puncak ketenaran pada tahun 1970-an.

Dengan suara yang indah dan penampilan yang menawan, ia mendapatkan julukan 'Singa Panggung Asia' dari majalah Asia Week dan diakui sebagai salah satu dari lima penyanyi terpopuler di dunia oleh New York Times. 

4 dari 11 halaman

Karya-karya Emilia Contessa

Emilia Contessa merasa tidak pantas membahas alasan perceraian Denada dan Jerry Aurum.

Emilia Contessa, selama perjalanan kariernya, telah menciptakan berbagai lagu hits yang masih diingat hingga saat ini. Beberapa lagu terkenalnya antara lain "Angin November," "Flamboyan," "Biarlah Sendiri," "Bunga Mawar," "Penasaran," "Kehancuran," "Layu Sebelum Berkembang," "Angin Malam," "Melati," "Rindu," dan "Bunga Anggrek." Karya-karya musiknya telah menjadi bagian integral dari sejarah musik di Indonesia dan memberikan warna tersendiri dalam industri musik tanah air.

Selain berkarier sebagai penyanyi, Emilia Contessa juga berhasil menorehkan prestasi di dunia akting dan modeling. Ia telah membintangi berbagai film, seperti "Akhir Sebuah Impian," "Brandal-Brandal Metropolitan," "Ratapan Anak Tiri," "Tetesan Air Mata Ibu," dan "Perkawinan." Dalam dunia modeling, prestasinya diakui ketika ia dinobatkan sebagai Ratu Foto Model oleh PWI pada tahun 1972, yang menunjukkan betapa populernya ia pada masa itu.

5 dari 11 halaman

Kiprah Emilia Contessa di Dunia Politik

Setelah mencapai keberhasilan di industri hiburan, Emilia mengambil langkah untuk menjelajahi dunia politik. Pada tahun 2010, ia mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Banyuwangi berpasangan dengan Achmad Zainuri Ghazali. Walaupun hasil pemilihan tidak berpihak padanya, Emilia tidak menyerah dan terus melanjutkan perjalanan politiknya.

Pada tahun 2014, ia berhasil terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk wilayah Jawa Timur. "Perannya sebagai anggota DPD menjadi bukti dedikasinya dalam mengabdi kepada masyarakat." Meskipun harus menghadapi berbagai rintangan, Emilia tetap menunjukkan keberanian dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tanggung jawab politiknya.

6 dari 11 halaman

Hari-Hari Terakhir Emilia Contessa

Emilia Contessa, artis senior yang sekarang berkecimpung di dunia politik, merasa terkejut dan gemetar mendengar cucunya, Shakira Aurum, didiagnosis dengan leukemia.

Sebelum mengakhiri hidupnya, Emilia menjalani perawatan yang sangat intensif di RSUD Blambangan, Banyuwangi. Dr. Ayyub Erdianto menjelaskan bahwa Emilia mengalami kondisi gagal jantung yang menyebabkan terjadinya edema paru akut, yaitu gangguan pada paru-paru akibat penumpukan cairan.

Tim dokter spesialis jantung, termasuk dr. Nelly Mulyaningsih, telah memberikan penanganan medis yang maksimal kepada Emilia. Namun, meskipun telah dilakukan upaya resusitasi, sayangnya kondisinya tidak dapat diselamatkan. Akhirnya, ia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.00 WIB, meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan para penggemarnya.

7 dari 11 halaman

Momen Manis bersama Denada, Putri Tercinta

Foto kenangan Emilia Contessa dan Denada (Sumber: Instagram/emiliacontessa57)

Emilia Contessa dikenal tidak hanya sebagai seorang artis yang berbakat, tetapi juga sebagai ibu dari penyanyi dan aktris ternama, Denada. Dalam perjalanan karier mereka di dunia musik, Emilia dan Denada pernah beberapa kali berbagi panggung, menunjukkan kedekatan mereka sebagai ibu dan anak.

Kehilangan Emilia Contessa menjadi sebuah kehilangan yang mendalam bagi keluarganya, penggemar, dan seluruh masyarakat Indonesia. "Kontribusi besarnya di dunia hiburan dan politik akan selalu dikenang dan menginspirasi generasi mendatang." Karya-karya yang telah ditinggalkannya akan terus menghibur dan meninggalkan jejak yang mendalam di hati para penikmat musik di tanah air. Selamat jalan, Emilia Contessa, semoga karya-karyamu abadi selamanya.

8 dari 11 halaman

Apa yang menyebabkan Emilia Contessa wafat?

Emilia Contessa telah berpulang karena mengalami edema paru akut yang disebabkan oleh gagal jantung. Situasi ini menimbulkan kesulitan bernapas yang parah, dan meskipun telah mendapatkan perawatan intensif, kondisi tersebut tidak dapat diatasi.

9 dari 11 halaman

Apa saja lagu-lagu terkenal dari Emilia Contessa?

Emilia Contessa dikenal dengan sejumlah lagu yang sangat ikonik, antara lain "Angin Malam", "Flamboyan", "Biarlah Sendiri", dan "Mungkinkah".

10 dari 11 halaman

Apa sebutan Emilia Contessa dalam industri musik?

Emilia, yang sering dijuluki "Singa Panggung Asia", telah menarik perhatian banyak orang dengan suara soprannya yang mengesankan. 

11 dari 11 halaman

Bagaimana kontribusi Emilia Contessa dalam dunia politik?

Emilia mengajukan diri sebagai calon Wakil Bupati Banyuwangi pada tahun 2010. Tak hanya itu, ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia untuk wilayah Jawa Timur pada periode 2014 hingga 2019.