Cara Move on dari Cinta Beda Agama: Mengikhlaskan Tanpa Menyakiti Diri Sendiri

Diffa Rezy ADiterbitkan 19 Maret 2025, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Melepaskan seseorang yang dicintai bukanlah hal yang mudah, apalagi jika alasan perpisahannya bukan karena rasa yang hilang, melainkan perbedaan keyakinan yang sulit disatukan. Cinta beda agama sering kali menempatkan seseorang pada posisi dilematis, di mana hati ingin terus bertahan, tetapi kenyataan memaksa untuk melepaskan. Bagi sebagian orang, keputusan ini terasa seperti mengorbankan kebahagiaan demi prinsip yang dipegang teguh.

Perpisahan karena perbedaan agama bisa menjadi proses yang menyakitkan dan berkepanjangan. Ada perasaan hampa, kecewa, hingga amarah yang terkadang sulit dihindari. Namun, menyimpan luka terlalu lama hanya akan membuatmu terjebak dalam masa lalu dan sulit melangkah ke depan. Mengikhlaskan cinta beda agama bukan berarti menghapus kenangan begitu saja, melainkan menerima kenyataan bahwa tidak semua hal bisa dipertahankan meski sudah diperjuangkan sekuat tenaga.

Proses move on dari cinta beda agama membutuhkan keteguhan hati dan kesabaran. Belajar mengikhlaskan bukanlah tanda bahwa kamu menyerah, tetapi justru bukti bahwa kamu memilih untuk mencintai diri sendiri lebih dari sekadar mempertahankan sesuatu yang mustahil. Lalu, bagaimana cara melepaskan hubungan yang begitu berarti tanpa menyakiti diri sendiri? Simak langkah-langkahnya berikut ini:

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Terima Kenyataan dengan Tulus

Jangan denial dengan kesedihan yang sedang dirasa (Foto: Freepik/benzoix)

Langkah pertama untuk move on dari cinta beda agama adalah menerima kenyataan dengan lapang dada. Sadari bahwa perpisahan ini terjadi bukan karena kurangnya cinta atau usaha, melainkan karena perbedaan yang memang tidak bisa disatukan.

3 dari 6 halaman

Jangan Menyalahkan Diri Sendiri atau Pasangan

Ingat, tidak perlu menyalahkan siapa-siapa/copyright pexels/cottonbro studio 

Mengakhiri hubungan karena perbedaan keyakinan sering kali membuat seseorang menyalahkan diri sendiri atau pasangannya. Padahal, tidak ada pihak yang benar-benar bersalah. Hindari menyimpan perasaan marah, kecewa, atau penyesalan yang berlarut-larut. Fokuslah pada proses penyembuhan dan menerima bahwa ini adalah jalan terbaik untuk kalian berdua.

4 dari 6 halaman

Beri Waktu untuk Diri Sendiri

Biarkan dirimu tenang terlebih dahulu/copyright freepik

Proses move on tidak perlu tergesa-gesa. Biarkan dirimu merasakan setiap emosi yang muncul, baik itu kesedihan, kemarahan, atau kerinduan. Memberi waktu untuk diri sendiri membantu menyembuhkan luka secara perlahan dan membantumu menemukan kembali keseimbangan emosional.

5 dari 6 halaman

Perbanyak Aktivitas

Isi hari-harimu dengan berbagai aktivitas yang positif/Copyright unsplash.com/Unseen Studio

Daripada terus-menerus meratapi perpisahan, cobalah mengalihkan pikiran dengan melakukan aktivitas positif. Temukan hobi baru, perbanyak waktu bersama teman dan keluarga, atau fokus pada pengembangan diri. Hal ini dapat membuatmu merasa lebih bahagia dan perlahan melupakan rasa sakit.

6 dari 6 halaman

Jadikan Pelajaran

Jangan disesali, tapi jadikan pelajaran untuk memulai hubungan selanjutnya/Photo by Claud Lina/Pexels

Jadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga untuk lebih mencintai diri sendiri. Fokuslah pada kehidupan yang lebih baik, baik dari segi karier, kesehatan mental, maupun hubungan sosial. Dengan begitu, kamu akan lebih siap membuka lembaran baru yang lebih bahagia.

Melepaskan cinta beda agama memang bukan hal yang mudah. Namun, dengan mengikhlaskan dan terus melangkah ke depan, kamu akan menemukan kebahagiaan yang lebih sejati. Ingatlah bahwa mencintai diri sendiri dan menerima kenyataan adalah bagian dari proses penyembuhan yang penting.