Mengenal Perawatan Wajah Caveman, Tidak Menggunakan Skincare Sama Sekali

Siti Nur ArishaDiterbitkan 04 Oktober 2025, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika dunia skincare berlomba memperkenalkan teknologi terbaru dan bahan aktif paling mutakhir, sebuah pendekatan ekstrem justru muncul dari arah sebaliknya: Caveman Skincare. Sebuah metode yang mengajak kita untuk benar-benar menghentikan semua bentuk perawatan kulit—bahkan mencuci wajah sekalipun.

Caveman Skincare hadir sebagai tren perawatan kulit yang ekstrem, membebaskan kulit dari segala bentuk intervensi. Bukan sekadar eksperimen iseng, metode ini viral di TikTok setelah  influencer Tia Zakher, 22 tahun, mengunggah dokumentasi transformasi kulitnya selama menjalani metode ini. Dalam video yang menjadi viral, Zakher memperlihatkan kulitnya yang tampak mengelupas dan kasar, tanpa produk apapun. Ia mengaku tidak mencuci muka, tidak memakai pelembap, dan benar-benar membiarkan kulit “istirahat total”

Tapi benarkah tidak melakukan apa-apa bisa jadi solusi terbaik untuk kulit? Simak penjelasan yang dilansir dari PopSugar.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Apa Itu Caveman Skincare?

Caveman Skincare mengajak kita meninggalkan semua produk dan kebiasaan membersihkan wajah. (Foto/Dok: freepik.com)

Seperti namanya, metode ini mengacu pada kehidupan manusia purba—di mana kulit tidak tersentuh produk modern. Pendekatan ini menolak segala bentuk rutinitas skincare. Dalam versi paling ketatnya, bahkan air pun tidak diperbolehkan menyentuh wajah.

Caveman Skincare digambarkan sebagai “paleo diet untuk kulit” —sebuah cara untuk mengembalikan kulit ke kondisi alaminya, tanpa pengaruh kimia, pembersih sintetis, atau manipulasi lain. Banyak yang mengklaim metode ini membuat kulit mereka “seimbang kembali” dan terhindar dari jerawat yang selama ini muncul akibat over-exfoliating atau over-cleansing.

Menurut dermatolog Dr. Karan Lal yang dikutip oleh PopSugar, pendekatan ini bisa digunakan sebagai “reset” untuk kulit, terutama bagi yang mengalami iritasi karena over-exfoliating atau reaksi alergi terhadap bahan tertentu. Dalam dunia dermatologi, ini disebut sebagai “no regimen regimen”, yaitu meniadakan seluruh perawatan demi mengidentifikasi penyebab masalah kulit.

Siapa yang Cocok dan Tidak Cocok Mencoba Caveman Skincare?

Metode ini tidak cocok untuk semua orang. Mereka dengan kondisi kulit seperti eksim, jerawat kistik, atau kulit yang sangat berminyak kemungkinan justru akan mengalami perburukan. Tapi bagi kamu yang merasa telah mencoba segala produk dan kulit justru semakin sensitif, Caveman Skincare bisa menjadi bentuk eksperimen pribadi—asal dilakukan dengan kesadaran, kesabaran, dan jika perlu, konsultasi dokter kulit.

3 dari 3 halaman

Apakah Caveman Skincare Layak Dicoba?

Caveman Skincare mengajak kita meninggalkan semua produk dan kebiasaan membersihkan wajah. (Foto/Dok: freepik.com/senivpetro)

Caveman Skincare memang jadi tren yang cukup berbeda dari rutinitas skincare biasa. Kalau dilakukan dengan hati-hati dan sesuai kebutuhan kulit, cara ini bisa jadi kesempatan bagus buat kulitmu beristirahat dan memperbaiki diri secara alami tanpa terlalu banyak “diganggu” produk.

Tapi ingat, metode ini nggak selalu cocok untuk semua orang. Setiap kulit itu unik, jadi penting banget buat kenal dulu kondisi kulitmu sendiri sebelum coba. Kalau kamu punya masalah kulit tertentu, mungkin perlu konsultasi dulu sama ahlinya.

Pada akhirnya, dalam dunia kecantikan, yang paling penting bukan cuma ikut tren yang lagi viral, tapi menemukan perawatan yang cocok dan rutin kamu jalani. Jadi, pilihlah cara yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan kulitmu, supaya kulit tetap sehat dan glowing.

Penulis: Siti Nur Arisha