Mengenali Tanda-Tanda Demensia di Usia Muda: Apa yang Harus Dilakukan?

via indriyaniDiterbitkan 24 Oktober 2025, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, demensia sering dianggap sebagai kondisi yang hanya menyerang orang lanjut usia. Namun, tahukah kamu bahwa, faktanya gejala dapat muncul jauh lebih awal—terkadang pada usia 30-an, 40-an, atau 50-an? Kondisi ini dikenal sebagai demensia dini, dan dapat menyerang siapa saja, apa pun profesi, gaya hidup, atau latar belakangnya.

Dalam artikel ini, kita akan mencoba mengupas tuntas bersama-sama, mengapa orang yang lebih muda dapat mengalami demensia, cara mengenali tanda-tanda peringatan dini, dan bagaimana langkah yang harus diambil jika kamu mulai khawatir tentang kondisimu. Kami telah merangkumnya dari laman dementia.org. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

 

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Mengapa Beberapa Orang Bisa Mengalami Demensia di Usia Muda?

Tahukah kamu, bahwa demesnsia sangat dipengaruhi oleh faktor genetik atau riwayat keluarga. Oleh karena, jangan lupa untuk memeriksanya, ya! (foto dok: Freepik/stockimagefactorycom).

Heran, bingung, atau bahkan khawatir saat mengetahui bahwa demensia ternyata bisa menyerang di usia muda? Kamu tidak sendiri, kok. Banyak orang bertanya-tanya, mengapa kondisi yang identik dengan lansia ini bisa muncul di usia 30-an hingga 50-an?

Meski para ahli medis belum sepenuhnya memahami penyebab pasti demensia dini ini timbul, beberapa faktor berikut diyakini berperan dalam meningkatnya risiko:

  • Genetika atau riwayat keluarga
  • Kondisi neurologis serius
  • Trauma atau cedera pada kepala
  • Faktor gaya hidup yang tidak sehat
  • Masalah medis lainnya, seperti gangguan autoimun atau penyakit kardiovaskular

Sahabat Fimela, karena demensia dini ini tergolong langka, banyak dokter umum mungkin tidak akan langsung mencurigainya saat seseorang yang lebih muda datang dan melaporkan gejala-gejala awal. Inilah mengapa penting untuk mengenali tanda-tandanya sedini mungkin, ya! 

 

 

3 dari 4 halaman

Tanda-tanda Awal Demensia pada Orang Dewasa Muda

Salah satu tanda demensia di usia muda adalah sering seklai mengulang cerita yang sama setiap kali dengan teman atau keluarga. (Foto dok: Freepik/jcomp).

 

Kondisinya yang tergolong langka pada orang dewasa muda sering kali membuat dokter umum tidak langsung mengenali gejalanya. Apalagi, para ahli pun belum sepenuhnya memahami mengapa demensia bisa terjadi di usia yang relatif muda.

Oleh karena itu, Sahabat Fimela, mengenali tanda-tanda awal demensia menjadi langkah penting untuk mendapatkan dukungan medis sedini mungkin. Pada usia muda, gejalanya memang kerap samar dan mudah disalahartikan sebagai efek stres, kelelahan, atau gangguan psikologis lainnya. Padahal, tanda-tanda tersebut bisa menjadi sinyal awal gangguan kognitif serius yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Berikut ini beberapa gejala awal demensia dini yang perlu Sahabat Fimela waspadai: 

  • Kelupaan yang Teratur
  • Mengulang cerita atau pertanyaan yang sama
  • Kesulitan merencanakan atau berkonsentrasi
  • Tersesat di tempat yang familiar
  • Perubahan suasana hati atau kepribadian yang tiba-tiba
  • Berjuang untuk mengingat kata-kata atau mengikuti percakapan
  • Kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari

Perlu diingat, tidak semua gangguan ingatan berarti demensia, y, Sahabat Fimela. Namun, jika gejala tersebut muncul terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk kamu segera mencari bantuan profesional. Deteksi dini bisa membuat penanganan lebih efektif dan memberi ruang untuk kualitas hidup yang lebih baik.

 

4 dari 4 halaman

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mencurigai Demensia Dini?

Jika kamu melihat bahwa orang terdekatmu menunjukkan beberapa tanda-tanda dimensia di usia muda, mulailah mencatatnya, ya! Ini bisa digunakan untuk diserahkan pada dokter. (foto dok: Freepik/tirachardz).

Sahabat Fimela, jika kamu khawatir terhadap diri sendiri atau seseorang yang kamu sayangi menunjukkan tanda-tanda demensia dini, jangan langsung panik dulu, ya. Langkah berikut ini bisa membantumu menghadapi situasi dengan lebih tenang dan terarah:

1. Tetap Tenang, tapi Proaktif

Wajar kalau kamu merasa cemas, apalagi mendapati orang yang disayangi menunjukkan gejalanya, tapi ingat—masalah ingatan tidak selalu berarti demensia. Bisa saja disebabkan oleh stres, kurang tidur, efek samping obat, atau kondisi kesehatan lainnya. Meski begitu, tetap penting untuk menyikapinya dengan serius dan aktif mencari tahu.

2. Catat Gejala Secara Tertulis

Mulailah mencatat perilaku atau perubahan kognitif yang kamu perhatikan, lengkap dengan tanggal dan situasi spesifik. Jurnal ini akan sangat membantu saat berkonsultasi dengan dokter.

3. Konsultasikan ke Dokter

Jadwalkan pertemuan dengan dokter umum atau dokter keluarga. Sampaikan kekhawatiranmu dengan jelas, tunjukkan catatan gejala yang sudah kamu buat sebelumnya, dan jangan ragu untuk meminta evaluasi lebih lanjut.

4. Minta Rujukan ke Spesialis

Jika diperlukan, mintalah rujukan ke ahli saraf atau spesialis demensia. Mereka memiliki keahlian untuk melakukan pemeriksaan lebih mendalam dan memberikan diagnosis yang lebih akurat.

Nah, demikianlah ulasan tentang demensia yang bisa menyerang usia dewasa muda. Semoga informasi ini bisa membuat kita lebih waspada dan semakin peduli menjaga kesehatan, ya, Sahabat Fimela!