Tanpa Drama, Tanpa Marah, Begini Cara Membuat Anak Rajin Belajar

Nazwa Putri KurniawanDiterbitkan 12 Agustus 2025, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Membujuk anak agar rajin belajar sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Namun, pendekatan yang penuh tekanan justru bisa membuat anak semakin enggan dan stres. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menciptakan suasana belajar yang nyaman tanpa harus memarahi atau memaksa, sehingga anak bisa lebih terbuka terhadap proses belajar itu sendiri.

Kunci utamanya adalah membangun komunikasi yang positif dan memahami gaya belajar anak. Dilansir melalui sumber 21kschool.com, setiap anak punya cara belajar yang berbeda ada yang lebih visual, kinestetik, atau auditori. Dengan mengenali preferensi tersebut, orang tua bisa menyesuaikan metode belajar yang paling cocok, sekaligus membuat kegiatan belajar terasa lebih menyenangkan dan tidak membebani.

Selain itu, penting juga untuk menciptakan rutinitas yang konsisten namun fleksibel. Melibatkan anak dalam menyusun jadwal belajar harian, memberikan jeda istirahat yang cukup, serta memberi apresiasi atas usaha mereka, dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan motivasi belajar dari dalam diri anak. Dengan pendekatan yang tepat, belajar bisa menjadi pengalaman positif tanpa drama, tanpa marah.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Memanfaatkan teknologi dan platform yang menarik untuk anak

Memanfaatkan teknologi dalam membantu si kecil belajar (Foto: Compare Fibre/Unsplash)

Menggunakan teknologi secara tepat dapat menjadi solusi ampuh untuk mendorong anak belajar dengan antusias, tanpa harus dipaksa. Saat ini, banyak tersedia aplikasi belajar, video edukatif, dan permainan interaktif yang dirancang khusus agar menarik di mata anak. Dengan memilih platform yang sesuai dengan usia dan minat mereka, orang tua bisa menjadikan proses belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan dan tidak terasa berat. Hasilnya, anak belajar dengan lebih gembira tanpa tekanan, tanpa emosi.

3 dari 5 halaman

Membuat jadwal untuk waktu bermain dan belajar

Tetapkan jadwal antara bermain dan belajar anak (Foto: Andrew Ebrahim/Unsplash)

Mengatur keseimbangan antara waktu bermain dan belajar sangat penting untuk mencegah anak merasa terbebani dengan rutinitas harian. Saat anak dilibatkan dalam menyusun jadwal harian, mereka cenderung lebih termotivasi dan merasa memiliki tanggung jawab atas kegiatan yang dijalani. Jadwal yang seimbang membantu anak memahami bahwa belajar dan bermain memiliki porsi yang sama pentingnya. Dengan begitu, mereka bisa lebih fokus saat belajar tanpa kehilangan waktu untuk bersantai, menciptakan kebiasaan belajar yang konsisten tanpa tekanan.

4 dari 5 halaman

Komunikasi terbuka antara anak dan orang tua

Bicara dari hati ke hati mengenai pembelajaran kepada sang anak (Foto: Paul Hanaoka/Unsplash)

Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak memainkan peran penting dalam menumbuhkan semangat belajar tanpa tekanan. Ketika anak merasa bahwa pendapat dan perasaannya dihargai, mereka akan lebih mudah mengungkapkan tantangan atau ketidaknyamanan yang dirasakan selama belajar. Dengan bersikap empatik dan tidak menghakimi, orang tua dapat memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Hubungan yang penuh kepercayaan ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, di mana motivasi anak tumbuh karena merasa dipahami dan didukung sepenuhnya.

5 dari 5 halaman

Beri pujian agar anak semakin semangat dalam belajar

Mengapresiasi kerja keras anak dalam belajar agar menumbuhkan rasa semangat dalam dirinya (Foto: Jessica Lewis/Unsplash)

Pujian yang diberikan dengan tulus dapat menjadi penyemangat kuat bagi anak dalam menjalani proses belajar. Mengapresiasi usaha mereka, bukan sekadar hasil akhir, membuat anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk terus berusaha. Ketika pujian disampaikan dengan cara yang tepat, rasa percaya diri anak pun tumbuh, dan mereka semakin menyadari bahwa belajar adalah sesuatu yang bernilai. Dengan pendekatan positif ini, orang tua tak perlu memaksa atau memarahi cukup hadir sebagai penyemangat, anak pun akan belajar dengan lebih antusias.