Cara Bangkit Setelah Putus Cinta agar Tetap Bahagia dan Bersinar

Zahara Marsellina PutriDiterbitkan 01 September 2025, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Putus cinta memang selalu meninggalkan rasa perih. Ada kecewa, kehilangan, dan kesedihan yang bercampur menjadi satu. Meski begitu, di balik semua emosi itu, ada kesempatan untuk mengenal diri sendiri lebih dalam dan bangkit dengan hati yang lebih kuat. Jadi, move on bisa menjadi salah satu cara untuk kembali fokus pada diri sendiri.

Dilansir dari helloglimmer.com (21/8), berikut beberapa langkah yang bisa membantu proses penyembuhan hati saat move on setelah hubungan berakhir:

What's On Fimela
2 dari 7 halaman

1. Izinkan Diri Merasakan Emosi

Beri diri sendiri waktu untuk memproses semua emosi/copyright pexels/Photo By: Kaboompics.com

Banyak orang tergoda untuk langsung terlihat baik-baik saja setelah putus cinta. Padahal, memendam perasaan hanya membuat proses pemulihan semakin lama. Beri waktu untuk menangis atau menonton film yang sesuai suasana hati. Dengan begitu, emosi yang terpendam bisa keluar perlahan tanpa harus meledak di kemudian hari.

3 dari 7 halaman

2. Sadari Keyakinan yang Membatasi

Hindari pikiran negatif tentang diri sendiri/copyright pexels/Juan Pablo Serrano

Hubungan yang berakhir sering meninggalkan keyakinan negatif seperti “Saya tidak layak dicintai” atau “Cinta selalu menyakitkan” Sadari bahwa pikiran-pikiran ini tidak mencerminkan kebenaran, melainkan luka yang perlu disembuhkan. Dengan menyadari pola ini, sahabat Fimela bisa mencegah diri terjebak dalam hubungan yang sama di masa depan.

4 dari 7 halaman

3. Lakukan Shadow Work

Journaling dan refleksi diri dapat membantu untuk melepas perasaan buruk/copyright pexels/Tirachard Kumtanom

Shadow work membantu kita mengenal sisi-sisi diri yang biasanya dihindari, seperti rasa takut, rasa bersalah, atau keraguan terhadap diri sendiri. Melalui journaling, terapi, atau refleksi diri, kita bisa memahami akar perasaan ini dan melepaskannya perlahan. Proses ini mungkin tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk pertumbuhan diri.

5 dari 7 halaman

4. Memaafkan Diri Sendiri

Maafkan diri sendiri atas apa yang terjadi di masa lalu/copyright pexels/Daniel Reche

Banyak orang merasa marah pada diri sendiri karena bertahan di hubungan yang tidak sehat. Namun, mengasihani diri sendiri justru akan menghambat pemulihan. Memaafkan diri berarti menerima bahwa setiap orang pernah membuat keputusan yang dipengaruhi rasa cinta atau harapan, lalu belajar agar kesalahan serupa tidak terulang lagi.

6 dari 7 halaman

5. Rawat Diri dan Tetapkan Batasan

Gunakan energi berlebih untuk kembali merawat diri/copyright pexels/RDNE Stock project

Gunakan energi yang dulu dicurahkan untuk pasangan menjadi perhatian bagi diri sendiri. Lakukan hal-hal yang membuat bahagia, seperti olahraga, merawat tubuh, atau bertemu teman-teman. Saat siap menjalin hubungan baru, tetapkan batasan yang jelas agar tidak ada lagi yang meremehkan perasaan dan kebutuhan kita.

7 dari 7 halaman

6. Lakukan Emotional Glow Up

Nikmati waktu untuk melakukan hal menyenangkan/copyright pexels/Lisa from Pexels

Selain menjaga jarak dari mantan dan berhenti memeriksa media sosialnya, mulailah membiasakan berbicara positif kepada diri sendiri. Nikmati waktu untuk hal-hal yang menyenangkan, cobalah hobi baru, dan bangun rutinitas yang membuat hati lebih tenang sekaligus percaya diri.

Proses menyembuhkan hati memang memerlukan waktu dan kesabaran. Namun, dengan memberi ruang pada emosi, memahami diri sendiri, dan memprioritaskan kebahagiaan pribadi, luka akan perlahan sembuh. Pada akhirnya, hati yang lebih kuat dan sehat akan membawa kita pada hubungan yang lebih baik di masa depan. Sudah siap move on, sahabat Fimela?