“Bunga Penutup Abad” Kembali dengan Sentuhan Baru, Persembahan Indah untuk Seabad Pram

Annisa Kharisma DewiDiterbitkan 29 Agustus 2025, 16:49 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, karya sastra legendaris Pramoedya Ananta Toer kembali hidup di panggung teater. Pementasan “Bunga Penutup Abad”, produksi Titimangsa yang dipersembahkan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, siap menyapa pecinta sastra dan teater pada 29, 30, dan 31 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Pentas ini bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga bagian dari rangkaian Seabad Pram, peringatan 100 tahun sang maestro yang diprakarsai oleh Pramoedya Ananta Toer Foundation. Momentum ini menjadi pengingat bahwa karya Pram selalu relevan, merefleksikan perjuangan, cinta, dan kemanusiaan lintas generasi.

Reuni dan Pembaruan di Panggung

“Pentas Bunga Penutup Abad ini kami hadirkan kembali karena kisah Nyai Ontosoroh, Minke, dan Annelies selalu memberi inspirasi dan refleksi bagi kita semua,” ungkap Happy Salma, produser sekaligus pemeran Nyai Ontosoroh. Baginya, pementasan keempat ini bukan hanya reuni dengan pihak-pihak lama, tetapi juga pertemuan baru yang menghidupkan ekosistem seni pertunjukan Indonesia.

Sebagai produksi ke-88 Titimangsa, naskah ini diadaptasi dari dua buku pertama Tetralogi Buru: Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Setelah sukses di tahun 2016, 2017, dan 2018, versi 2025 ini hadir dengan berbagai kebaruan, mulai dari naskah yang dipadatkan hingga penggunaan panggung putar untuk menghadirkan pengalaman menonton yang lebih dinamis dan imersif.

“Kami memperkuat struktur dramatik, terutama perkembangan psikologis Annelies, agar cerita ini segar dan relevan, baik untuk penonton baru maupun mereka yang sudah menonton sebelumnya,” kata Wawan Sofwan, sang sutradara.

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kisah yang Menyentuh Hati bersama Deretan Aktor Berbakat

Pementasan teater ini diperankan olles jajaran aktor papan atas seperti Happy Salma, Reza Rahardian, Chelsea Islan dan lain-lain. [Dok/Dok/Image Dynamic]

Bunga Penutup Abad membawa penonton pada perjalanan emosional Nyai Ontosoroh dan Minke setelah kepergian Annelies ke Belanda. Surat-surat yang dikirim Panji Darman kepada keduanya menjadi jembatan nostalgia, membuka kembali kenangan pertemuan pertama mereka, perjuangan hukum yang mengguncang, hingga perpisahan yang memilukan.

Di balik setiap adegan, terselip pesan bahwa perlawanan terbaik lahir dari keberanian dan harga diri, pesan abadi yang selalu melekat dalam karya-karya Pram.

Pementasan ini juga semakin istimewa dengan hadirnya jajaran aktor papan atas. Happy Salma kembali memerankan Nyai Ontosoroh, Reza Rahadian sebagai Minke, Chelsea Islan sebagai Annelies, Andrew Trigg sebagai Jean Marais, dan Sajani Arifin sebagai May Marais. Kombinasi akting yang solid ini siap memberikan interpretasi baru pada karakter-karakter ikonik tersebut.

 

 

3 dari 3 halaman

Seni sebagai Jembatan Generasi

Bunga Penutup Abad bukan hanya sebuah teater; ia adalah perjalanan, refleksi, dan penghormatan untuk karya sastra yang tak lekang oleh waktu. [Dok/Image Dynamic]

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, menekankan pentingnya seni sebagai medium penyambung generasi. “Kami percaya seni memiliki kekuatan untuk menginspirasi, menyentuh hati, dan menjembatani generasi dalam mengenal kekayaan budaya bangsa.”

Harapannya, pementasan ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengajak penonton untuk mencintai bahasa, metafora, dan simbol-simbol indah yang ditawarkan karya sastra dan teater.

Kolaborasi untuk Budaya

Di balik kemegahan panggung, Bunga Penutup Abad berdiri berkat kolaborasi banyak pihak, mulai dari Ciputra Artpreneur, PT Pertamina (Persero), BCA, hingga berbagai media partner yang membantu menyebarkan semangat Pram ke seluruh penjuru negeri.

Sahabat Fimela, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan pementasan ini. Bunga Penutup Abad bukan hanya sebuah teater; ia adalah perjalanan, refleksi, dan penghormatan untuk karya sastra yang tak lekang oleh waktu.

Penulis : Annisa Kharisma Dewi