Fimela.com, Jakarta Bermain sambil belajar sering kali jadi cara paling efektif untuk anak-anak. Salah satunya adalah dengan permainan edukatif yang bisa membantu mereka menambah kosakata baru. Ketika belajar dilakukan dengan cara yang menyenangkan, anak lebih mudah menyerap kata-kata baru sekaligus menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Aktivitas ini juga bisa menjadi momen bonding antara orang tua dan anak, karena dilakukan dengan cara interaktif.
Melansir laman bedrocklearning.org kosakata adalah dasar utama dalam komunikasi. Semakin banyak kosakata yang dikuasai anak, semakin lancar pula mereka dalam menyampaikan pikiran dan perasaan. Melalui permainan, anak tidak hanya belajar kata baru, tetapi juga berinteraksi, berdiskusi, dan melatih rasa percaya diri. Hal ini sangat penting terutama di usia dini, saat kemampuan bahasa mereka sedang berkembang pesat.
Salah satu permainan yang bisa dicoba adalah Vocabulary Bingo atau bingo kosakata. Cara bermainnya sederhana: buat kartu berisi gambar atau kata sesuai tema, misalnya hewan, buah, atau benda di rumah. Orangtua kemudian menyebutkan kata, dan anak menandai kata atau gambar tersebut di kartunya. Jika sudah terbentuk garis penuh atau semua kotak tertutup, anak bisa menjadi pemenang. Permainan ini tidak hanya seru, tapi juga melatih fokus serta kecepatan berpikir.
What's On Fimela
powered by
Kosakata anak bertambah dengan game seru di rumah
Permainan bingo tadi bisa disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak kecil, gunakan gambar-gambar lucu dengan kata sederhana di bawahnya. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, bingo bisa dibuat lebih menantang, misalnya dengan kosakata yang lebih sulit atau kata-kata yang perlu dilengkapi dengan akhiran. Dengan begitu, permainan tetap seru sekaligus menantang. Bahkan, orang tua bisa menambahkan hadiah kecil seperti stiker atau camilan favorit anak sebagai motivasi tambahan.
Selain bingo, permainan tebak kata juga tidak kalah menyenangkan. Misalnya, orang tua menuliskan nama hewan atau benda di sebuah kertas, lalu menempelkannya di dahi anak. Anggota keluarga lain memberikan petunjuk dengan pertanyaan sederhana yang bisa dijawab “ya” atau “tidak.” Anak kemudian menebak kata tersebut. Permainan ini bisa melatih kemampuan bertanya dan menjawab dengan kosakata yang lebih variatif.
Supaya lebih menarik, orang tua bisa mendorong anak untuk menggunakan kata-kata yang lebih detail dalam memberikan petunjuk. Misalnya, alih-alih berkata “Apakah aku burung?”, bisa ditambahkan detail seperti “Apakah aku punya bulu berwarna cerah?” atau “Apakah aku bisa terbang tinggi di langit?” Dengan begitu, anak terbiasa memakai kosakata yang lebih kaya dalam percakapan sehari-hari. Cara ini juga membuat anak belajar membedakan kata sifat, kata kerja, dan kata benda.
Permainan kreatif untuk latih konsentrasi dan daya ingat anak
Permainan lain yang bisa dicoba adalah Vocabulary Scramble atau acak kata. Caranya, tulis huruf-huruf acak yang bisa membentuk sebuah kata, lalu minta anak menyusunnya kembali menjadi kata yang benar. Misalnya, “A-N-A-K” diacak menjadi “K-A-N-A.” Anak diminta menyusun ulang hingga terbentuk kata yang tepat. Selain melatih kosakata, permainan ini juga melatih ketelitian dan konsentrasi. Orang tua bisa menyesuaikan tingkat kesulitan dan panjang kata sesuai usia anak.
Untuk variasi, orang tua bisa menantang anak menemukan kata lain dari huruf-huruf yang sama. Misalnya, dari kata “MEJA,” bisa ditemukan kata “JAM” atau “EJA.” Setiap kata baru yang ditemukan bisa dihargai dengan poin. Sistem poin ini membuat permainan terasa seperti tantangan sekaligus memberikan motivasi bagi anak untuk berpikir lebih kreatif. Dengan adanya penghargaan kecil atau pujian, anak merasa lebih bersemangat untuk mencoba lagi dan lagi.
Selain itu, teka-teki silang juga bisa menjadi pilihan yang edukatif. Anak bisa belajar arti kata dari petunjuk sederhana, lalu mengisinya ke dalam kotak yang tersedia. Untuk anak kecil, petunjuk bisa berupa gambar atau deskripsi singkat. Sementara untuk anak yang lebih besar, teka-teki silang bisa dibuat lebih menantang dengan sinonim, antonim, atau kata yang berima. Aktivitas ini tidak hanya menambah kosakata, tapi juga melatih logika dan daya ingat anak.
Penulis: Alyaa Hasna Hunafa