Mengenal Apa Itu Brain Fog, Penyebab, Gejala, dan Solusinya

Nikki AletaDiterbitkan 07 November 2025, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah sahabat FIMELA merasa sulit fokus, mudah lupa, atau seperti “berkabut” dalam berpikir? Kondisi ini sering disebut sebagai brain fog, istilah yang menggambarkan perasaan otak yang lelah dan tidak jernih. Meskipun bukan diagnosis medis, brain fog bisa menjadi tanda bahwa tubuh dan pikiran sedang tidak dalam kondisi optimal. 

Brain fog dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir jernih, fokus, berkonsentrasi, mengingat, dan memperhatikan. Dalam kehidupan modern yang serba cepat, brain fog semakin sering dialami banyak orang tanpa disadari. Padatnya jadwal, kurang tidur, stres, hingga kebiasan makan yang tidak sehat dapat memengaruhi cara otak bekerja. 

Fenomena ini tidak boleh dianggap sepele karena brain fog yang berkelanjutan dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali apa sebenarnya brain fog, apa penyebabnya, bagaimana gejalanya, dan langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Yuk, simak sahabat FIMELA!

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Mengenal Istilah Brain Fog

apa itu brain fog./copyright. pexels/

Brain fog adalah kondisi ketika seseorang mengalami gangguan kognitif ringan yang membuat pikiran terasa “berkabut”. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan merasa lambat dalam merespons sesuatu. Biasanya kabut otak bersifat sementara, tetapi lamanya durasi dapat bervariasi. Tubuh dan otak memiliki hubungan yang erat, sehingga kelelahan mental atau kurangnya asupan nutrisi dapat langsung memengaruhi kejernihan pikiran. 

3 dari 4 halaman

Penyebab Brain Fog

penyebab brain fog./copyright. pexels/

Ada berbagai faktor yang dapat memicu brain fog, diantaranya seperti kurang tidur, stres berkepanjangan, kondisi autoimun, gangguan kecemasan, perubahan hormonal selama kehamilan atau menopause, pola makan atau gizi buruk, hingga kondisi medis tertentu. Selain itu, seseorang juga mungkin mengalami brain fog setelah terkena infeksi covid-19 dan perawatan kemoterapi. Sistem kekebalan tubuh yang tidak stabil akan menyebabkan peradangan di otak yang secara sementara menghalangi atau mempersulit tubuh untuk memproses informasi. 

4 dari 4 halaman

Solusi Perawatan dan Pengobatan Brain Fog

solusi brain fog./copyright. pexels/

Kabar baiknya, brain fog bisa diatasi dengan langkah-langkah sederhana yang konsisten dilakukan. Pertama, tidur cukup dan berkualitas. Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam dengan jadwal yang teratur. Kedua, konsumsi makanan bergizi seimbang. Kurangi mengonsumsi kafein dan gula berlebih yang bisa memperburuk kelelahan otak. Ketiga, rutin melakukan aktivitas fisik. Akvitias ringan seperti jogging, bersepeda, atau yoga dapat membantu memperbaiki fokus dan suasana hati. Terakhir, kelola stres dengan baik. Beri waktu istirahat singkat untuk diri sendiri setiap harinya untuk mengurangi kerja otak yang berlebihan. Langkah-langkah ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh, sehingga menurunkan risiko brain fog. 

Brain fog memang bukan kondisi berbahaya, tapi dampaknya terhadap konsentrasi dan keseharian tidak bisa diabaikan. Dengan mengenali penyebab dan gejala, serta langkah-langkah untuk mengatasinya, pikiran akan lebih jernih dan sehat. Jadi, rawat kesehatan pikiran dengan baik, sahabat FIMELA!