Kulit Lagi Stres? Begini Cara Mengatasinya Tanpa Bikin Jerawat Makin Parah

Alyaa Hasna HunafaDiterbitkan 31 Desember 2025, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernah nggak sih wajah kamu tiba-tiba penuh jerawat padahal sebelumnya aman-aman saja? Biasanya ini muncul justru saat pikiran sedang penuh, deadline menumpuk, atau tubuh terasa capek. Wajar banget, karena kulit juga bisa “ikut stres” dan merespons lewat breakout yang makin meradang. Kondisi ini bikin kita frustasi, apalagi kalau jerawat terasa makin sensitif setiap disentuh.

Melansir laman quinndermatology.com saat stres meningkat, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Hormon inilah yang memicu kulit jadi lebih berminyak dan cepat meradang. Akibatnya, pori jadi gampang tersumbat dan jerawat lama terasa lebih lama sembuhnya. Kalau dibiarkan, kombinasi stres dan minyak berlebih membuat kulit terasa sulit dikendalikan.

Selain stres, faktor lingkungan sering memperburuk kondisi kulit. Cuaca panas, banyak aktivitas di luar ruangan, atau kebiasaan berkeringat berlebih bisa membuat pori-pori makin rentan tersumbat. Keringat yang bercampur dengan bakteri dan minyak alami kulit akhirnya mempercepat munculnya jerawat, termasuk di area tubuh seperti dada dan punggung.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Penyebab jerawat dari aktivitas, skincare sederhana, dan kebiasaan yang perlu dihindari

Hindari penggunaan skincare dengan banyak layer. (foto: jcomp/freepik)

Jika kamu aktif bergerak atau rutin olahraga, risiko jerawat juga bisa meningkat. Gesekan dari pakaian ketat, helm, atau masker membuat kulit mengalami tekanan dan lembap, memicu jerawat yang dikenal sebagai acne mechanica. Membersihkan diri setelah berkeringat, mengganti pakaian yang basah, dan rutin eksfoliasi lembut dapat membantu mencegahnya.

Meski banyak yang mengira jerawat butuh skincare rumit, nyatanya rutinitas sederhana justru lebih efektif saat kulit sedang stres. Cukup gunakan pembersih lembut dua kali sehari, moisturizer non-comedogenic, sunscreen ringan, dan produk spot treatment yang sesuai tanpa perlu banyak layer yang bisa membuat kulit makin iritasi.

Di saat bersamaan, kebiasaan kecil bisa memperburuk kondisi tanpa kita sadari. Menyentuh wajah sembarangan, jarang mengganti sarung bantal, hingga memakai makeup berat saat cuaca panas dapat membuat kulit makin reaktif. Menghindari kebiasaan ini adalah langkah mudah tapi sangat berdampak untuk mengurangi jerawat.

3 dari 3 halaman

Kelola stres dari dalam untuk kulit yang lebih tenang

Kelola stres dengan mengatur rutinitas yang sehat bagi tubuh. (foto: benzoix/freepik)

Tak hanya perawatan luar, mengelola stres juga ikut berperan besar. Tidur cukup, mengatur napas sebelum tidur, mengurangi waktu di depan layar, atau meluangkan waktu untuk aktivitas ringan bisa membantu tubuh lebih rileks. Ketika stres mereda, kulit pun lebih stabil dan tidak mudah meradang.

Namun, kalau jerawat makin parah atau terasa menyakitkan, tidak ada salahnya mencari bantuan profesional. Dokter kulit bisa memberikan perawatan yang lebih tepat seperti krim resep, obat tertentu, atau panduan skincare sesuai kondisi kulit. Langkah ini membantu mencegah bekas jerawat dan menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang.

Pada akhirnya, mengatasi kulit stres bukan soal produk mahal, tetapi memahami apa yang kulit kamu butuhkan. Dengan kombinasi perawatan sederhana, kebiasaan yang lebih sehat, serta manajemen stres yang tepat, kulit bisa kembali tenang tanpa memperparah jerawat. Yang penting, sabar dan konsisten karena kulit yang sehat berawal dari pola hidup yang juga sehat.

 

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa