Pohon Natal Ikonik dari 500 kg Plastik Daur Ulang sebagai Wujud Inovasi dan Komitmen Berkelanjutan

Anisha Saktian PutriDiterbitkan 02 Desember 2025, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Natal selalu identik dengan cantiknya pohon hijau yang dihias lampu-lampu berkelap-kelip dan ornamen penuh warna. Namun tahun ini, sebuah inovasi unik sekaligus ramah lingkungan berhasil menarik perhatian: pohon Natal yang dibuat sepenuhnya dari botol bekas.

Kreasi ini tidak hanya menghadirkan nuansa Natal yang hangat, tetapi juga membawa pesan kuat tentang kepedulian terhadap lingkungan. Dengan rangkaian lampu LED, aksen pita, dan sentuhan dekorasi artistik, pohon Natal daur ulang ini menjadi karya seni yang menyegarkan mata.

Di Indonesia pohon natal yang terbuat dari botol di hadirkan di area utama Setiabudi Atrium. Pohon natal dengan tema Christmas Tree Light Up Ceremony ini memiliki setinggi 8 meter yang dibuat dari 500 kilogram plastik daur ulang, terbuat dari 75.000 botol air mineral bekas. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Dirangkai 50 Pengrajin

Pohon Natal Ikonik dari 500 kg Plastik Daur Ulang dihiasi lampu. Dok. Istimewa

Dirangkai oleh 50 pengrajin terampil, instalasi ini merepresentasikan kreativitas yang mampu mengubah limbah menjadi simbol harapan, kreativitas, dan kepedulian lingkungan. Pohon natal ini merupakan Art installation dalam bentuk pohon Natal yang berasal dari material berkelanjutan. 

“Instalasi ini adalah bukti bahwa perayaan dapat dilakukan dengan cara yang lebihbertanggung jawab tanpa mengurangi nilai estetika. Kami ingin terus menghadirkanpengalaman yang bermakna, inovatif, dan berdampak positif bagi seluruh komunitasyang ada di lingkungan kami,” ujar perwakilan manajemen PT Jakarta SetiabudiInternasional Tbk.

Inovasi dan kepedulian lingkungan dapat berpadu menghadirkan A Green Christmas — wheresustainability meets celebration Lebih dari sekadar dekorasi, inovasi ini mengajak masyarakat untuk melihat Natal dari perspektif yang berbeda — sebuah momen yang bukan hanya tentang keindahan, tetapi juga tentang tanggung jawab. 

Melalui kreativitas ini, kita diajak untuk menyadari betapa pentingnya mengurangi limbah plastik dan memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai.