Fimela.com, Jakarta - Generasi Z semakin mendominasi angkatan kerja global, diperkirakan mencapai hampir 30% pada tahun 2025. Kehadiran mereka membawa perubahan signifikan dalam dinamika dan budaya di tempat kerja. Ini memunculkan berbagai Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu.
Istilah-istilah baru ini seringkali dipengaruhi oleh budaya internet, media sosial, serta tren yang berkembang pesat. Memahami jargon ini menjadi kunci untuk komunikasi efektif dan adaptasi di lingkungan profesional. Apa saja istilah yang wajib kamu ketahui?
Artikel ini akan mengupas tuntas fenomena dan tren komunikasi yang sedang viral. Kami juga akan membahas bagaimana istilah-istilah ini mencerminkan nilai dan perspektif unik Generasi Z. Persiapkan dirimu, Sahabat Fimela, untuk menghadapi dunia kerja 2025!
Tren Fenomena Kerja Unik ala Gen Z
Generasi Z membawa perspektif baru mengenai pekerjaan, keseimbangan hidup, dan kesehatan mental. Hal ini melahirkan beberapa fenomena unik yang membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia profesional. Istilah-istilah ini mencerminkan adaptasi Gen Z terhadap kondisi ekonomi dan tuntutan personal.
Salah satu tren yang menonjol adalah "Job Hugging", di mana para profesional cenderung bertahan di pekerjaan mereka saat ini. Ini terjadi meskipun ada peluang lain, akibat kondisi ekonomi yang sulit dan meningkatnya peran AI. Berlawanan dengan itu, "Career Catfishing" menggambarkan fenomena menerima tawaran kerja namun tidak hadir di hari pertama.
Gen Z juga memprioritaskan kesehatan mental dan keseimbangan hidup, terlihat dari tren "Micro-retirement" atau "pensiun mini". Ini adalah jeda karier untuk fokus pada diri sendiri. Ada pula "Quiet Covering", yaitu kecenderungan menyembunyikan aspek pribadi agar terlihat profesional dan terhindar dari penilaian.
Fenomena lain yang populer adalah "Quiet Quitting", bekerja sesuai deskripsi tugas tanpa lembur berlebihan. Kemudian ada "Act Your Wage", yang berarti bekerja sesuai gaji dan menetapkan batasan jelas. "Bare Minimum Monday" juga menjadi cara Gen Z melindungi kesehatan mental dengan memulai minggu kerja perlahan. "Rage Applying" adalah melamar banyak pekerjaan setelah hari yang frustrasi, serta "JOMO" (Joy of Missing Out) yang memprioritaskan kesejahteraan pribadi.
Jargon Komunikasi Sehari-hari ala Gen Z di Kantor
Pengaruh media sosial dan budaya internet sangat terasa dalam cara Gen Z berkomunikasi di tempat kerja. Mereka sering menggunakan slang dan jargon yang mungkin terdengar asing bagi generasi lain. Memahami istilah-istilah ini penting untuk menjembatani kesenjangan komunikasi.
Beberapa istilah yang sering muncul adalah "Slay", untuk memuji seseorang yang berhasil cemerlang, dan "No Cap", yang berarti "sungguh" atau "tidak bohong". Ada juga "Bet" untuk menyatakan persetujuan, serta "Sus" (suspicious) untuk sesuatu yang mencurigakan. Istilah "Rizz" merujuk pada karisma seseorang.
Gen Z juga menggunakan "Understood the Assignment" untuk memuji kinerja luar biasa, dan "Fire" untuk sesuatu yang mengesankan. Sebaliknya, "Cringe" menggambarkan perasaan malu atau tidak nyaman, dan "Ick" menunjukkan ketidakpuasan. Fenomena "Ghosting" juga sering terjadi dalam komunikasi rekrutmen.
Istilah lain seperti "Red Flag" (tanda negatif) dan "Green Flag" (tanda positif) membantu dalam penilaian. "Main Character Energy" menggambarkan seseorang yang percaya diri dan mengendalikan hidupnya. Ada pula "Soft Launch" dan "Hard Launch" untuk pengenalan ide atau pengumuman besar. Terakhir, "Delulu" (delusional) digunakan secara humoris, "Humble Brag" untuk menyombongkan diri secara halus, dan "Finesse" untuk kemampuan menangani situasi dengan terampil.
Istilah Kolaborasi dan Produktivitas Efektif
Selain tren personal dan jargon komunikasi, Gen Z juga memperkenalkan istilah-istilah yang mendukung kolaborasi dan produktivitas di tempat kerja. Ini menunjukkan pendekatan mereka yang praktis dan efisien dalam menyelesaikan tugas. Penggunaan istilah ini membantu memperlancar alur kerja tim.
"Timeboxing" adalah teknik produktivitas yang mengalokasikan blok waktu spesifik untuk berbagai tugas. Untuk keterlibatan dalam diskusi, istilah seperti "Jump In", "Chime In", "Hop On", atau "Tap In" sering digunakan. Ini menunjukkan keinginan untuk berpartisipasi secara sopan dan aktif.
Dalam konteks koordinasi tim, "Sync Up" menjadi ajakan untuk menyamakan frekuensi dan memastikan semua orang memiliki pemahaman yang sama tentang pekerjaan. Jika ada hal yang belum selesai, "Follow Up" digunakan untuk menunjukkan bahwa topik atau proyek akan dibahas kembali. Terakhir, "Wrap Up" berarti mengakhiri rapat atau kegiatan.
Diskusi yang menghasilkan pemahaman baru sering disebut "Insight". Memahami istilah-istilah ini akan membantu Sahabat Fimela, baik Gen Z maupun generasi lainnya, untuk beradaptasi lebih cepat. Ini juga akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan produktif di tahun 2025.