Sukses

Beauty

Jen Atkin, Sosok di Balik Gaya Rambut Kardashian dan Selebriti A-List Hollywood

Jakarta We all know sosok di balik riasan keluarga Kardashian-Jenner. Tidak lain adalah master of contouring Mario Dedivanovic (profil dan kedatangannya ke Indonesia untuk LAKME Makeup sudah FIMELA bahas). Soal rambut? Jen Atkin adalah orangnya. Selain menangani gaya rambut keluarga Kardashian-Jenner, celebrity hairstylist ini juga memiliki sederet A-list client, di antaranya Karlie Kloss, Gigi dan Bella Hadid, Gwen Stefani, Jennifer Lopez, Emma Stone, dan Chrissy Teigen. Bukan sekadar hubungan hairstylist dan client, perempuan 38 tahun yang memiliki lini hair care Ouai ini pun diketahui berteman baik dengan selebriti-selebriti tersebut.

Jen disebut sebagai celebrity hairstylist paling diminati sekarang ini. Terbukti, ia menerima penghargaan sebagai hair artist of the year di Fashion Los Angeles Awards (FLA Awards) 2018. Dedikasinya pada pekerjaan bisa dikatakan tidak main-main. Setiap momennya adalah untuk bekerja. Bisa dilihat saat akan menerima penghargaan FLA Awards, ia masih menangani rambut Chrissy Teigen.

Di postingan Instagramnya, perempuan 36 tahun ini mengungkapkan bahwa inspirasi dan guru terbesarnya adalah Kris Jenner. Siapa yang menyangka, awalnya Jen hanyalah gadis 19 tahun yang mengejar mimpi menjadi stylist di Los Angeles dengan bekal uang $300. Setelah bertahun-tahun menjadi resepsionis, akhirnya ia bekerja sebagai asisten di salon Chris McMillan (sosok di balik rambut Jennifer Aniston). Barulah di usia 26 tahun, ia mulai masuk ke dunia selebriti dengan menjadi asisten hairstylist Andy Lecompte di konser tur dunia Madonna. Kemudian ia bekerja di backstage Marc Jacobs untuk beberapa kali Paris Fashion Week. Singkatnya, tangan dingin Jen menangani rambut selalu jadi langganan selebriti, editorial, dan runway.

Jadi hairstylist paling diminati, punya sederet client penting, dan punya bisnis hair care Ouai juga digital magazine Mane Addicts, Jen membuktikan ia bisa sukses. From no one to someone. Kesuksesannya merupakan hasil menyerap ilmu dari kerja keras orang lain, dan itu selalu ia jadikan dorongan untuk terus maju. Dilansir dari Forbes, menurutnya kesuksesan datang berkat 30% talent dan 70% personality. “Dari hari pertama, aku selalu berpikir, “Aku berada di service industry.” Ini bukan soal aku. Aku selalu mengutamakan client,” tutur Jen.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading