Sukses

Beauty

Wajahku Rusak Setelah Pakai Krim Anti-Aging

Wanita ini menggunakan krim anti aging dengan harapan kulitnya lebih sehat dan kencang. Nyatanya, wajahnya justru rusak dan harus dirawat berbulan-bulan.

Butuh Pengobatan Hingga 6 Bulan

Reaksi kulit wanita terhadap kosmetik berbeda-beda, namun reaksi dalam kisah ini bisa dikatakan mengerikan. Marlene Corrall (66 tahun) mengalami reaksi bengkak dan merah pada wajahnya setelah memakai tiga produk L'Oreal Paris Revitalift Laser Renew, produk perawatan anti penuaan wajah, dilansir Dailymail.co.uk, Selasa (8/10).

Wanita yang berasal dari Barrow Upon Soar, Leicestershire ini mengatakan bahwa reaksi ekstrim seperti ini baru pertama kali terjadi selama hidupnya.

Marlene Corrall menunjukkan krim yang dipakai | Foto: Dailymail.co.uk

"Ketika pergi ke apotek lokal dan melihat L'Oreal Paris Revitalift, saya memutuskan mencobanya, namun hal itu menjadi kesalahan terbesar yang pernah saya buat," ujar Marlene. "Dua hari setelah memakai krim, wajah saya mulai membengkak dan keluar ruam merah menyakitkan di seluruh wajah," lanjutnya.

Melihat reaksi yang terjadi, Marlene sangat takut. Dia sudah menggunakan berbagai krim anti penuaan selama 35 tahun, namun tidak pernah terjadi masalah pada kulitnya. Karena hal ini, Marlene terpaksa cuti dua minggu dari pekerjaannya, karena bengkak yang dialami terasa sakit. Dia butuh waktu enam bulan perawatan di dokter pribadi hingga kulitnya kembali pulih.

Krim Mengandung Methylisothiazolinone

Dokter yang menangani Marlene mengatakan bahwa reaksi ini terjadi karena salah satu bahan kimia dalam krim yang dipakai, yaitu methylisothiazolinone. Methylisothiazolinone atau dikenal sebagai MI adalah bahan yang digunakan sebagai pengawet dalam berbagai kosmetik dan barang rumah tangga, seperti tisu basah, shower gel, deodoran dan berbagai bahan pembersih.

Foto: Dailymail.co.uk

Sebenarnya, methylisothiazolinone bukanlah pengawet yang dianjurkan. Para ahli kulit menyarankan agar produsen kosmetik menghapus methylisothiazolinone sebagai bahan pengawet produk mereka. Pada beberapa orang, methylisothiazolinone dapat menyebabkan reaksi ruam, timbul benjolan, kulit lecet, mata gatal dan pembengkakan wajah.

Tanggapan Dari L'Oreal Atas Kasus Ini

Menanggapi masalah ini, seorang juru bicara L'Oreal memberi komentar. "Keselamatan konsumen selalu menjadi prioritas utama L'Oreal. Keamanan semua produk kosmetik dan bahan-bahan yang dipakai telah diatur sesuai hukum Eropa yang ketat," ujarnya. Sang juru bicara juga menyesalkan reaksi yang dialami Marlene dan akan mengganti biaya dokter.

Setelah menjalani pengobatan yang panjang hingga 6 bulan, sekarang Marlene lebih berhati-hati dalam memilih kosmetik. "Sekarang saya sangat berhati-hati dengan produk yang saya gunakan. Saya memastikan hanya akan menggunakan produk yang mengandung mineral alami," ujarnya.

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading