Sukses

Beauty

Obat Keputihan 3: Tinidazole

Dalam batasan normal, keputihan hanya akan bertahan sebentar dan akan selesai tanpa harus diobati. Contoh keputihan normal adalah saat sebelum dan sesudah menstruasi. Hal itu terjadi karena adanya aktivitas hormon kewanitaan dan ciri akan datangnya menstruasi.

Jika keputihan tidak normal terjadi, maka salah satu penyebabnya adalah bakteria vaginosis. Berdasarkan kutipan dari www.emedicinehealth.com, obat tinidazole merupakan obat antibiotik yang melawan bakteri jahat di dalam tubuh, seperti halnya metronidazole, dan clindamycin.

Namun obat tinidazole memiliki lebih kecil kemungkinan efek samping daripada kedua teman obat antibiotik lainnya dan diakui lebih efektif membunuh bakteri vaginosis. Bukan hanya mampu membunuh bakteri vaginosis, namun juga bisa mengobati infeksi pada usus dan penyakit seksual menular.

Seperti yang sudah dikatakan, bahwa obat ini lebih sedikit memiliki efek samping daripada yag lain, dan terjadi hanya pada orang yang mengalami gangguan kesehatan lain serta memiliki kondisi rentan alergi. Efek sampingnya pun tidak separah metronidazole dan clindamycin.

Namun jika Anda mengalami semacam demam, menggigil, bersin, flu, pegal-pegal, kebas dan rasa nyeri pada beberapa bagian tubuh, maka sebaiknya panggil dokter dan hentikan pemakaian. Meskipun memang sangta ampuh mengatasi keputihan karena bakteri vaginosis, namun jika Anda sedang hamil, mungkin dokter akan mersepkan obat lain.

Hal ini dikarenakan obat tinidazole tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil pada trimester pertama dan ibu yang sedang menyusui.

Oleh: Anindya Febi

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading