Sukses

Beauty

Shea Butter-Chamomile dengan Kearifan Lokal Temuan Riset Tim Martha Tilaar

Fimela.com, Jakarta Conscious lifestyle sedang mengalami kebangkitannya, termasuk di Indonesia. Conscious lifestyle adalah gaya hidup dan pola perilaku konsumen dalam memilih dan membeli produk yang secara sadar mempertimbangkan apakah memiliki dampak positif pada diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan masyarakat.

Bahkan mereka tak segan untuk melakukan riset saat memilih dan membeli produk atau jasa. Termasuk saat menentukan produk kecantikan baik makeup atau skincare

Hal itu menggembirakan brand kosmetik dan skincare di bawah naungan Martha Tilaar Group (MTG) yang sudah menjalani konsep clean beauty dan beauty green sejak pertama kali didirikan. Begitu juga dengan tren kecantikan dan pola perilaku konsumen semakin mendukung dan menyadari pentingnya memilih dan memakai skincare aman untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Sebagai jenama kecantikan indonesia, MTG juga mengeksplorasi keanekaragaman flora dari Sabang sampai Merauke. Dengan mendatangi langsung lokasi untuk mencari sumber kekayaan alam yang bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan kulit untuk diteliti secara ilmiah. 

"Sejak awal berdri, Ibu Martha selalu mendasarkan pembuatan produk-produk kecantikannya melalui riset. Sudah sejak 25 tahun lalu juga kami bekerja sama dengan Kalbe Farma, untuk mengolah beragam tanaman yang berguna sebagai obat dan khasiat kecantikan agar memiliki pharmaceutical grade," ujar CEO sekaligus Bapak Inovator Martha Tilaar Group Kilala Tilaar saat media gathering di Roemah Kuliner, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

 

Biji Tengkawang dari Kalimantan

Sayangnya, Indonesia memiliki ketertinggalan di bidang penelitian. Di mana sebenarnya banyak tanaman asli berkhasiat yang sudah lebih dulu dipatenkan oleh negara lain, misalnya centella asiatica atau di Indonesia dikenal dengan daun pegagan.

MTG pun terus mempercepat laju penelitian yang tak hanya berorientasi pada bisnis. Lebih luas adalah menggali khasiat tanaman kearifan lokal dengan bahan baku yang diminati dunia internasional, membukukan pengetahuan lewat jurnal, sampai menyejahterakan para petani untuk menciptakan bisnis berkelanjutan.

"Ibu Martha pernah bilang satu dukun menghilang sama dengan satu perpustakaan terbakar. Karena pengetahuan para healer itu tidak ada di buku hanya word of mouth. Maka itu kami masuk ke pedalaman untuk meneliti seperti biji Tengkawang yang dikenal dengan illipe nut yang ternyata memiliki khasiat setara dengan shea butter asal Afrika," lanjut Kiki, begitu sapaan akrabnya.

Kiki menceritakan betapa Tengkawang menjadi tanaman cultural yang tidak boleh dipetik, hanya menunggu buahnya jatuh dan yang mengambilnya harus perempuan. Menurutnya filosofi tersebut juga berkaitan dengan green beauty dan clean beauty yang tren sekarang ini. 

"Bahkan tengkawang sempat dilirik oleh Fenty (brand kecantikan milik Rihanna) untuk dibuat shimmering body butter saat pitching. Orang Indonesia sendiri belum pernah ada yang buat body butter dari illlipe butter yang kandungannya mirip shea butter," jelasnya lagi.

Memberdayakan Perempuan

Selain itu, MTG lewat Martha Tilaar Innovation Centre meneliti Kemangi yang disebut memiliki kandungan yang menyerupai chamomile. Bunga chamomile sendiri khasiatnya sudah teruji bagi kulit sensitif karena mengandung sifat antiinflamasi dan antibakteri.

"Setelah diteliti, kemangi punya bahan aktif yang sama dengan chamomile yang punya manfaat anti-iritan. Ada juga kembang telang yang punya manfaat sebagai antiseptic, buah langsat yang mengandung antioksidan sampai tebu atau sugar cane yang baik untuk melawan penuaan kulit," paparnya lagi.

Untuk diketahui, MTG sendiri tak hanya menjual produk, namun memproduksi dan memasarkan bahan baku dari alam Indonesia. Sejak tahun 2017, MTG memproduksi dan mengimpor bahan baku dari Indonesia ke 200 negara bekerja sama dengan Clariant dari Swiss.

"Di Indonesia enggak banyak yang main di hulu, jadi 90 persen industrinya impor bahan baku. Kita ingin buat kayak gitu, dari raw materials, uji safety, dan sejahterakan petani," sambung Kiki. 

Lebih lanjut, MTG juga konsisten menerapkan empat pilar dalam usahanya sebagai bentuk memberi kembali pada komunitas lewat Beauty Green, Beauty Education, Beauty Culture, dan Empowering Women. 

"Aktivitas CSR dari pilar Empowering Women lewat pemberian beasiswa therapist pada lulusan SMK, pelatihan laskar jamu gendong di Indonesia, sampai pelatihan wanita mandiri oleh MTG yang berkelanjutan agar mereka memiliki jiwa entrepreneurship. Bayangkan kalau biasanya selama ini hanya pria yang berdaya, tapi dengan perempuan berdaya bisa memajukan kesejahteraan dan perekonomian," tutup Bryan Tilaar, Direktur Utama PT Martina Berto.

#ElevateWomen 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading