Sukses

Beauty

Apakah Penderita Autoimun Boleh Pakai Skincare? Simak Penjelasan Lengkapnya

Fimela.com, Jakarta Penyakit autoimun dikenal sebagai kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat, termasuk kulit. Dampaknya bisa bermacam-macam, mulai dari munculnya ruam, rasa gatal, kulit kering, hingga bercak putih. Kondisi ini membuat banyak penderita autoimun ragu dalam menggunakan produk skincare, karena takut gejala justru semakin parah.

Di sisi lain, skincare sebenarnya bisa membantu menjaga kesehatan kulit. Pelembap mampu mengurangi rasa kering dan perih, sunscreen bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari, sementara cleanser yang lembut membantu mencegah penumpukan kotoran dan bakteri. Namun, salah memilih produk dapat menimbulkan masalah baru, seperti iritasi, ruam yang makin meluas, bahkan reaksi berlebihan dari sistem imun. Itulah sebabnya, penderita autoimun harus lebih selektif dalam merawat kulit.

Dilansir dari Transform Maggie Yu MD IFMCP, penderita autoimun tetap boleh menggunakan skincare, tetapi dengan catatan penting yaitu harus memahami kondisi kulit masing-masing, memperhatikan kandungan dalam produk, dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Dengan langkah ini, perawatan kulit bisa tetap dilakukan dengan aman tanpa menimbulkan risiko tambahan.

Mengapa Kulit Penderita Autoimun Lebih Sensitif?

Kulit penderita autoimun cenderung lebih rapuh karena adanya peradangan kronis yang menyerang jaringan kulit. Lapisan pelindung (skin barrier) menjadi lebih mudah rusak, sehingga tidak mampu bekerja optimal dalam melindungi tubuh dari alergen, polusi, sinar matahari, maupun bahan kimia tertentu. Akibatnya, gejala seperti kering, gatal, ruam merah, hingga luka terbuka sering muncul lebih cepat dibandingkan kulit normal.

Selain itu, beberapa jenis autoimun seperti lupus dan psoriasis memang langsung menyerang kulit. Pada kondisi ini, gejala bisa terlihat sangat jelas di permukaan tubuh, sehingga perawatan yang tepat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.

Skincare yang Boleh Dipakai Penderita Autoimun

Meski harus hati-hati, ada beberapa jenis skincare yang umumnya aman dipakai penderita autoimun, antara lain:

  • Moisturizer lembut tanpa pewangi: membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi rasa perih akibat kulit kering.
  • Sunscreen broad-spectrum: sangat penting terutama untuk penderita lupus yang kulitnya sensitif terhadap sinar matahari.
  • Produk dengan formula sederhana: semakin sedikit kandungan bahan aktif, semakin kecil risiko iritasi pada kulit yang rapuh.

Produk-produk dengan bahan menenangkan seperti aloe vera, ceramide, atau centella asiatica juga bisa menjadi pilihan aman karena membantu memperkuat skin barrier.

Skincare yang Sebaiknya Dihindari

Tak semua produk skincare cocok untuk penderita autoimun. Beberapa kandungan yang sebaiknya dihindari adalah:

  • Produk dengan fragrance (pewangi) karena bisa memicu reaksi alergi.
  • Exfoliant keras seperti AHA/BHA dengan konsentrasi tinggi yang dapat merusak lapisan kulit.
  • Produk dengan alkohol berlebih yang justru membuat kulit semakin kering dan rentan iritasi.

Selain itu, hindari kebiasaan mencoba-coba produk viral tanpa memahami kandungannya. Apa yang cocok untuk kulit orang lain, belum tentu aman untuk kulit penderita autoimun.

Peran Dermatolog dalam Perawatan Kulit Autoimun

Konsultasi dengan dokter kulit menjadi langkah paling aman bagi penderita autoimun yang ingin merawat diri. Dermatolog dapat melakukan pemeriksaan kulit secara menyeluruh, memberikan rekomendasi skincare dengan formula khusus, hingga meresepkan obat topikal atau oral bila diperlukan.

Bahkan, penderita autoimun tertentu seperti lupus, vitiligo, atau scleroderma biasanya memerlukan perawatan berbeda. Dengan bimbingan dokter, penderita bisa tahu mana produk yang aman dipakai jangka panjang dan mana yang harus benar-benar dihindari.

Jadi, penderita autoimun tetap bisa memakai skincare, asalkan memilih produk dengan bijak dan sesuai kebutuhan kulit. Jangan lupa, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menghindari risiko iritasi maupun peradangan yang lebih serius.

Penulis: Siti Nur Arisha

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading