Sukses

Beauty

Cara Mengatasi Kemerahan Setelah Waxing: Tips Ampuh dan Efektif

ringkasan

  • Kemerahan setelah waxing disebabkan oleh pencabutan rambut dari folikel yang membuat kulit sensitif.
  • Gunakan produk pendingin seperti gel lidah buaya untuk meredakan kemerahan dan iritasi.
  • Hindari aktivitas berat dan produk tertentu untuk mencegah iritasi lebih lanjut.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, kemerahan setelah waxing adalah hal yang umum terjadi. Proses pencabutan rambut dari folikel dapat membuat kulit menjadi sensitif dan meradang. Meskipun biasanya kemerahan ini mereda dalam sehari, ada beberapa cara untuk mempercepat proses pemulihan dan mencegah iritasi lebih lanjut.

Kemerahan dan iritasi pasca-waxing sering kali disebabkan oleh teknik waxing yang tidak tepat, kulit yang terlalu sensitif, atau reaksi alergi terhadap produk yang digunakan. Selama waxing, lilin panas atau strip lilin diaplikasikan langsung ke kulit dan ditarik berlawanan arah pertumbuhan rambut, yang dapat menyebabkan rasa panas dan kemerahan pada kulit.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengatasi kemerahan setelah waxing dengan langkah-langkah yang mudah dan efektif. Mari kita simak lebih lanjut!

1. Gunakan Produk Pendingin dan Menenangkan

Segera setelah waxing, aplikasikan produk pendingin seperti gel berbasis lidah buaya atau witch hazel untuk menenangkan kulit. Ahli estetika Sylvia Brownlee menyarankan untuk tidak menggunakan minyak segera setelah waxing karena dapat menyumbat pori-pori. Sebaliknya, gunakan bahan-bahan yang menenangkan seperti lidah buaya, kamomil, dan calendula.

Pijatan lembut dengan cryo ball dapat membantu mengurangi bengkak dan memberikan sensasi dingin, membuat kulit terasa segar. Kompres dingin atau kain lembap yang dingin juga dapat membantu menenangkan iritasi. Untuk area sensitif seperti alis, kantung teh yang sudah didinginkan dapat membantu.

Gel lidah buaya murni telah digunakan selama ribuan tahun sebagai pereda nyeri topikal. Selain itu, minyak calendula memiliki sifat antioksidan yang dapat mengurangi nyeri dan bengkak. Minyak lavender dan chamomile juga dapat membantu meningkatkan penyembuhan kulit yang meradang.

2. Hindari Aktivitas dan Produk Tertentu

Setelah waxing, kenakan pakaian longgar dan berbahan katun selama 24 jam untuk menghindari gesekan yang dapat menyebabkan iritasi. Hindari juga mandi air panas, sauna, atau ruang uap selama 24-48 jam setelah waxing karena panas dapat memperburuk kemerahan.

Kulit yang baru di-wax lebih sensitif terhadap sinar UV, jadi hindari paparan sinar matahari langsung selama 48 hingga 72 jam. Gunakan tabir surya spektrum luas jika harus keluar. Selain itu, hindari produk dengan alkohol atau pewangi kuat yang dapat menyebabkan iritasi.

Aktivitas fisik yang berat juga sebaiknya dihindari selama 24 jam setelah waxing, karena keringat dapat mengiritasi pori-pori. Jangan menyentuh area yang baru di-wax secara tidak perlu untuk mencegah bakteri masuk ke pori-pori yang terbuka.

3. Perawatan Kulit Umum

Menjaga kebersihan area yang di-wax sangat penting. Bersihkan dengan pembersih lembut dan bebas pewangi, lalu keringkan dengan handuk lembut. Hidrasi kulit dengan pelembap ringan yang bebas pewangi untuk menjaga kelembapan kulit tanpa menyumbat pori-pori.

Pilih jenis lilin yang tepat untuk waxing. Hard wax lebih cocok untuk area kecil dan sensitif, sedangkan soft wax lebih baik untuk area yang lebih luas. Beberapa profesional merekomendasikan sugar wax sebagai alternatif alami yang dianggap kurang menyakitkan.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional

Jika iritasi kulit, ruam, atau pustula tidak sembuh dalam satu atau dua hari setelah waxing, segera konsultasikan dengan dokter kulit. Jika Anda melihat nanah terbentuk atau rambut tumbuh ke dalam, penting untuk memeriksakannya ke dokter kulit. Hal yang sama berlaku jika ruam kambuh setiap kali Anda melakukan waxing.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading