Sukses

Entertainment

Pesantren Impian, Tampilkan Sisi Psikopat Asma Nadia

Fimela.com, Jakarta Asma Nadia dikenal lewat novel-novelnya yang bernuansa Islami. Sebut saja, Jilbab Treveler, Assalamualaikum Beijing, La Tahzan for Hijabers, Diary Doa Aisyah Putri, dan masih banyak lagi. Namun kali ini, novel thriller Pesantren Impian yang diadaptasi ke film layar lebar.

Diakui Asma, novel ini mencerminkan kegemarannya terhadap bacaan misteri. Bahkan sejak kecil wanita 43 tahun ini sudah akrab dengan karya-karya Agatha Christie. Sebab itu Asma selalu membuat teka-teki di setiap novenya.

Asma Nadia pengarang buku Surga Yang Tak Dirindukan saat konferensi pers. (Galih W Satria/Bintang.com)

"Saya besar dengan bacaan misteri. Ini sisi pskikopat Asma Nadia. Saya suka baca novel karya Agatha Christie. Semua novel saya selalu ada misterinya, kayak novel Assalamualaikum Beijing," ungkap Asma Nadia belum lama ini, Matramanan, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2016).

Asma mengatakan, kebanyakan film horor Indonesia memiliki judul yang tak elegan. Apalagi selalu dibumbui perempuan seksi berpakaian terbuka. Lewat cerita ini Asma ingin membuktikan cerita bergenre horror tetap bisa dinikmati tanpa ada unsur-unsur tersebut.

Lebih dari itu, Asma pun ingin menepis paradigma pesantren yang dianggap sebagai sarang teroris. Asma menjamin, mereka yang telah membaca Pesantren Impian tidak akan berpikir demikian.

Prisia mendapatkan peran baru di film yang bertajuk ‘Pesantren Impian’, ia berperan sebagai polisi wanita yang mempunyai peranan penting dari film tersebut.  (Andy Masela/Bintang.com)

"Saya jamin habis nonton Pesantren Impian, teman-teman enggak akan alergi dengan pesantren. Belakangan pesantren kan dianggap sarang teroris, radikal, insha Allah itu enggak ada," pungkas Asma Nadia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading