Sukses

Entertainment

Cuplikan Sejarah Indonesia dalam Opera Diponegoro Java War 1825-0000

Next

Opera DiponegoroBertempat di Teater Jakarta yang terdapat di Taman Ismail Marzuki, pertunjukan Opera Diponegoro Java War 1825-0000 digelar. Menurut panitia penyelenggara, pertunjukan opera ini digelar bertepatan dengan ulang tahun Pangeran Diponegoro yang jatuh pada 11-11-2011. Pertunjukan yang didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya ini digelar selama 3 hahri sejak tanggal 11 November 2011 sama tanggal 13 November 2011.

Sebanyak 60 orang pemain pendukung yang terdiri dari 30 orang penari di bawah pimpinan Sardono secara langsung terlibat dalam pertunjukan yang berdurasi kurang lebih 2 jam tersebut. Pertunjukan ini dibagi menjadi 2 babak. Dari babak pertama hingga babak kedua dipisahkan dengan jeda selama 15 menit. Selain untuk menyegarkan penonton, jeda selama 15 menit juga dimanfaatkan untuk memasukkan properti pertunjukan ke atas panggung. Sebuah meja besar pun diletakkan di atas panggung karena selama babak kedua, hampir semua cerita berpusat pada properti besar ini.

Next

 

Kali ini Sardono mengajak Iwan Fals untuk menyanyikan lagu selama cerita berlangsung. Nggak hanya itu, di sini Iwan Fals pun ikut bernarasi untuk mengisi suara Sang Pangeran dan juga berperan sebagai dalang dari “wayang-wayang” di atas panggung. Iwan Fals dikenal sebagai penyanyi yang sering menyuarakan kondisi perpolitikan negeri melalui lagu-lagunya. Dan ciri khasnya pun tetap ia tuangkan di dalam pertunjukkan kali ini.

Opera DiponegoroSelain Iwan Fals, Sardono juga mengadirkan Happy Salma sebagai bintang tamu. Dalam opera ini Happy bereran sebagai ‘Diva Mabuk’ yang membawakan monolog khusus. Pertunjukan Opera Diponegoro ini bukan hanya menunjukkan peperangan yang terjadi antara Pangeran Diponegoro yang menghadapi kesewenang-wenangan Belanda, tetapip juga menggambarkan ketidakseimbangan yang terjadi di dalam masyarakat dan pemerintah.

Ini sangat terlihat dari lagu-lagu yang dibawakan oleh Iwan. Lagu-lagu yang disenandungkan Iwan lebih banyak menggambarkan protes terhadap sebuah pemerintahan dibandingkan dengan penggambaran suasana peperangan pada masa itu. Unsur nyanyian dan lakon memunyai nilai plus masing-masing. Namun sayangnya, nyanyian dan peran seolah belum bisa menyatu dan berdiri sendiri-sendiri. Di balik kekurangan tersebut, Opera Diponegoro Java War 1825-0000 merupakan sebuah cerita yang bisa membawa kita melakukan perjalanan ke masa lalu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading