Sukses

Fashion

Tahukah Kamu? Media Sosial Tingkatkan Minat Anak pada Sekolah Fashion dan Peluang Karier Menjanjikan!

ringkasan

  • Minat anak pada sekolah fashion meningkat pesat berkat pengaruh media sosial yang menjadi sumber inspirasi tren dan membentuk kepercayaan diri remaja.
  • Sekolah mode menawarkan peluang karier menjanjikan, wadah mengasah bakat, ekspresi diri, serta membangun kepercayaan diri dan jaringan profesional bagi anak-anak.
  • Meskipun menghadapi tantangan seperti biaya tinggi dan persaingan ketat, inovasi pendidikan mode seperti Sparks Fashion Academy terus berkolaborasi untuk memajukan industri dengan mengangkat budaya lokal.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tahukah Anda bahwa minat anak pada sekolah fashion sedang melonjak drastis? Fenomena ini bukan tanpa alasan, melainkan didorong kuat oleh pesatnya tren di media sosial.

Platform digital kini menjadi panggung utama yang membentuk selera berpakaian anak-anak dan remaja. Mereka tak hanya terinspirasi, tetapi juga mulai mempertimbangkan jalur pendidikan mode untuk masa depan.

Peningkatan ketertarikan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana dunia digital memengaruhi pilihan karier generasi muda. Bagaimana media sosial mengubah pandangan mereka terhadap industri mode?

Pengaruh Media Sosial dalam Membentuk Minat Fashion Anak

Media sosial telah bertransformasi menjadi platform krusial yang membentuk tren mode dan secara signifikan memengaruhi minat anak pada sekolah fashion. Instagram, TikTok, dan platform lainnya bukan lagi sekadar tempat berbagi momen, melainkan sumber utama inspirasi gaya.

Dahulu, tren mode didominasi oleh majalah atau desainer ternama. Kini, siapa saja bisa menjadi penentu tren hanya dengan mengunggah Outfit of the Day (OOTD) atau video pendek yang menarik.

Platform seperti TikTok, dengan fitur video pendeknya, memungkinkan tren mode menyebar sangat cepat. Bahkan, muncul tren seperti #ThriftFlip yang mendorong kesadaran akan mode ramah lingkungan di kalangan anak muda.

Minat fashion yang terbentuk dari terpaan media sosial juga berperan penting dalam membangun kepercayaan diri remaja. Tingginya paparan media dapat memperkuat pengaruh minat mode terhadap keyakinan diri mereka.

Mengapa Minat Anak pada Sekolah Fashion Meningkat?

Peningkatan minat anak pada sekolah fashion tidak lepas dari pandangan para ahli dan praktisi industri. Mereka melihat potensi besar dalam ketertarikan ini, mengingat sekolah mode membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan komprehensif.

Tujuan sekolah mode tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga wawasan tren, pembuatan pola, personal branding, hingga bisnis mode. Ini menjadi daya tarik bagi anak-anak yang ingin mendalami industri kreatif.

Bagi Sahabat Fimela yang memiliki bakat dan minat di bidang mode, sekolah fashion adalah wadah ideal untuk mengasah kemampuan. Proses belajar akan terasa lebih mudah dan hasilnya pun memuaskan jika didasari oleh passion.

Selain itu, industri mode menawarkan peluang karier yang menjanjikan dan sangat luas. Tidak hanya sebagai perancang busana, tetapi juga penata busana, jurnalis mode, merchandiser, hingga pemasaran mode yang dinamis.

Mode juga menjadi sarana ekspresi diri dan kreativitas tanpa batas, memungkinkan anak-anak mengubah ide menjadi karya nyata. Belajar mode dapat memupuk rasa percaya diri dan keberanian untuk tampil beda, serta membangun jaringan profesional yang luas.

Tantangan dan Inovasi dalam Pendidikan Mode

Meskipun minat anak pada sekolah fashion tinggi, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah tekanan dari teman sebaya dan media sosial, di mana anak-anak sering membandingkan diri dengan standar kecantikan yang tidak realistis.

Selain itu, biaya pendidikan di sekolah mode, terutama yang berkualitas internasional, bisa sangat tinggi. Industri mode juga dikenal sangat kompetitif, menuntut kreativitas dan dedikasi yang luar biasa dari para calon desainer.

Kurangnya gambaran jelas tentang lingkungan kerja di industri mode juga bisa menjadi tantangan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang keluarga wirausaha mode. Hal ini menuntut sekolah mode untuk terus berinovasi.

Sparks Fashion Academy (SFA) menjadi salah satu contoh institusi yang berkomitmen mengembangkan talenta mode Indonesia. Kolaborasi SFA dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di Fashion Nation 2025 dengan tema "Urban Ethnology" menunjukkan upaya memadukan budaya lokal dengan sentuhan urban modern.

“Fashion bukan hanya tentang tren. Ini adalah cara kita mengekspresikan nilai, budaya, dan masa depan. Di perayaan 12 tahun SFA menjadi momen revolusi besar buat kami yakni tidak saja kami menyediakan fasilitas class venue terbaru, namun program-program yang terus kami kembangkan yang sejalan dengan tuntutan dan tantangan industri fashion yang semakin meningkat. Dan tentu apa yang kami lakukan ini bisa berjalan semakin baik dengan bersinergi dengan banyak pihak, yakni salah satunya bersama Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra,” ujar Floery D. Mustika, Founder & CEO Sparks Fashion Academy.

Para desainer menampilkan konsep kreasi Modern Ethno, Avant Garde Cultural, dan Experimental Creation melalui koleksi Ready-to-Wear Womenswear dan Menswear dengan detail struktural terinspirasi busana tradisional, layering ringan, paduan denim dengan siluet eksploratif, hingga manipulasi kreatif berbasis teknik modern.

Rangkaian show terbagi dalam beberapa sequence:

·       Emerging Brand: menghadirkan koleksi karya Berto Yosua, Fiorellya by Dwee, Mierto by Mira Jooe, Laila Ghani, dan Sausan Official by Nailil Husna.

·       Urban Future: menampilkan Ready-to-Wear Creative Business karya Cute Monster by Sophia x Nindhita, Elgreen Sporty Wear by Lanny Gunawan, dan Pipit Suhermi.

·       The New Wave: project show siswa SFA – Muna, Mutia Marta, Siti Nurhaliza, Novianti, Isma x Shanty, dan Dennis.

·       UMKM Binaan Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra: menghadirkan karya sustainable fashion dari Nola Marta, Edith House, Maheswari, Okainku, dan Artoes Official.

Dalam perayaan ini, desainer Laila Ghani menampilkan koleksi bertajuk Laila Ghani Luxuris. Koleksi ini menghadirkan busana muslim dengan sentuhan mewah, detail bordir, palet warna emas, navy, dan broken white, serta sentuhan digital printing. “Koleksi ini bisa dikenakan untuk sehari-hari namun juga cocok untuk evening gown. Tren busana muslim saat ini semakin modis. Saya ingin wanita Indonesia tetap percaya diri, tampil elegan, dan bisa menyesuaikan di berbagai kesempatan,” ungkap Laila.

Sementara itu, desainer Berto Yosua menghadirkan koleksi multifungsi dengan nuansa denim biru, abu-abu, dan biru tua. Koleksi ini dipresentasikan bersama muse istimewanya, Miss Grand Indonesia 2025. “Saya ingin karya ini fungsional, bisa dipakai di berbagai kesempatan, namun tetap menghadirkan kesan seksi, feminin, dan menyenangkan. Koleksi ini saya persiapkan sekitar satu bulan, dengan tujuan menginspirasi banyak orang melalui karya yang saya tekuni hampir 10 tahun, sekaligus mengarah pada pengembangan bisnis berkelanjutan,” ujar Berto.

Dengan kehadiran berbagai desainer, siswa, UMKM, serta dukungan kolaborasi, perayaan 12 tahun Sparks Fashion Academy menjadi momentum refleksi atas kontribusi SFA dalam mencetak fashionpreneur, UMKM, dan desainer muda berbakat sekaligus mendorong perkembangan industri kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading