Sukses

FimelaMom

Mengenalkan Toilet Training dan Cara Melatihnya pada Anak

Fimela.com, Jakarta Toilet training merupakan salah satu fase penting dalam proses tumbuh kembang anak yang menandai langkah awal menuju kemandirian. Melalui tahapan ini, anak belajar mengenali rutinitas kebersihan dan mulai membentuk kebiasaan sehat yang akan dibawanya hingga dewasa.

Bagi orang tua, momen ini bukan hanya soal melepas popok, tetapi juga tentang membangun komunikasi dengan si kecil. Perlu diingat setiap anak memiliki waktu perkembangan yang berbeda. Tidak semua anak siap menjalani toilet training di usia yang sama, jika memaksakan dapat menimbulkan stres bagi anak maupun orang tua. 

Anak mulai siap menjalani toilet training pada usia 18 bulan hingga 3 tahun, meskipun usia bukan satu-satunya acuan. Kesiapan ini bisa dilihat dari beberapa tanda, seperti popok yang tetap kering selama 2-3 jam serta mulai merasa tidak nyaman saat popoknya basah atau kotor. Selain itu, anak biasanya tertarik melihat orang lain ke toilet atau ingin mencoba duduk di potty.

Tanda lainnya adalah anak mampu mengikuti instruksi sederhana seperti “ayo ke toilet”, serta dapat menyampaikan keinginan buang air dengan kata-kata atau gestur. Ketika beberapa tanda ini muncul, itu menunjukkan bahwa anak sudah siap memulai toilet training. Proses ini sebaiknya dilakukan dengan sabar dan tanpa paksaan agar anak merasa nyaman dan percaya diri.

Cara Melatih Anak Toilet Training

Melatih anak toilet training membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan pendekatan yang menyenangkan. Proses ini sebaiknya dimulai dengan membentuk rutinitas harian, seperti mengajak anak ke toilet setelah bangun tidur, sebelum tidur, atau setelah makan. Rutinitas ini membantu anak mengenali waktu-waktu penting untuk buang air dan membentuk kebiasaan yang teratur.

Agar anak merasa nyaman, gunakan potty atau toilet kecil yang sesuai dengan ukuran tubuhnya. Biarkan anak memilih sendiri bentuk atau warna potty yang disukai agar ia merasa memiliki kendali dan lebih antusias mencoba. Selain itu, berikan pujian dan apresiasi setiap kali anak berhasil buang air di toilet.

Libatkan anak dalam proses toilet training dengan cara yang menyenangkan, seperti mengajak anak memilih celana dalam favoritnya. Tetap tenang dan beri dukungan agar anak tidak merasa takut atau tertekan. Ingat, toilet training adalah proses yang membutuhkan waktu.

Sahabat Fimela, toilet training memang bukan proses yang instan. Dengan kesabaran, anak akan belajar mengenali tubuhnya dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki waktu dan cara belajar yang berbeda, jadi jangan terburu-buru.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading