Sukses

FimelaMom

Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Obesitas pada Remaja

Fimela.com, Jakarta Masa remaja adalah hal penting ketika pola makan dan kebiasaan fisik sering kali mengalami perubahan drastis. Lingkungan sosial dan tuntutan akademik turut memengaruhi gaya hidup remaja, sehingga mereka lebih rentan terhadap peningkatan berat badan. Kondisi ini dapat memicu obesitas yang bukan hanya soal penampilan, tetapi juga ancaman bagi kesehatan.

Obesitas pada remaja menjadi pintu masuk berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung. Meski begitu, kabar baiknya adalah obesitas dapat dicegah dengan penerapan gaya hidup sehat. Panduan sederhana ini dapat membantu remaja membangun pertahanan terbaik untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup mereka.

Mengatur Pola Makan yang Tepat

Makanan adalah bahan bakar utama tubuh. Memilih "bahan bakar" yang tepat sangat krusial dalam pencegahan obesitas.

1. Batasi Konsumsi Gula dan Minuman Manis

Minuman ringan, jus kemasan, dan minuman energi sering kali menjadi sumber utama kalori kosong. Kalori berlebih tanpa kandungan gizi akan lebih mudah disimpan tubuh sebagai lemak. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, risiko obesitas pada remaja semakin meningkat.

Tindakan sederhana yang bisa dilakukan adalah mengganti minuman manis dengan air putih. Air tidak hanya bebas kalori, tetapi juga membantu metabolisme tubuh bekerja lebih optimal. Selain itu, air mampu memberikan rasa kenyang sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan.

2. Utamakan Makanan Utuh (Whole Foods)

Makanan utuh atau minim pengolahan kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Remaja yang terbiasa mengonsumsi makanan utuh akan lebih mudah menjaga berat badan ideal. Selain itu, nutrisi alami dari makanan utuh membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara optimal.

Tindakan yang bisa dilakukan adalah memperbanyak konsumsi buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Contohnya nasi merah, roti gandum, ikan, ayam tanpa kulit, serta kacang-kacangan. Kandungan serat yang tinggi membantu sistem pencernaan dan menjaga rasa kenyang lebih lama.

3. Kendalikan Ukuran Porsi

Remaja sering kali tidak menyadari jumlah kalori yang masuk karena terbiasa makan dalam porsi besar. Kebiasaan ini membuat tubuh menerima energi berlebih yang akhirnya disimpan sebagai lemak. Belajar mengenali rasa kenyang menjadi langkah penting untuk mencegah obesitas.

Tindakan yang bisa dilakukan adalah menggunakan piring lebih kecil dan makan dengan perlahan. Memberi waktu pada otak untuk menerima sinyal kenyang dari perut membutuhkan sekitar 20 menit. Dengan cara ini, remaja dapat mengontrol porsi makan dan menghindari konsumsi kalori berlebihan.

Aktif Bergerak Setiap Hari

Dalam era ini, remaja cenderung menghabiskan waktu luang dengan screen time (ponsel, komputer, laptop) daripada bergerak aktif. Menjadikan aktivitas fisik sebagai rutinitas adalah keharusan.

1. Tetapkan Target Aktivitas Fisik

Organisasi kesehatan merekomendasikan remaja untuk melakukan aktivitas fisik intensitas sedang hingga tinggi selama 60 menit setiap hari. Aktivitas ini penting untuk menjaga kebugaran tubuh sekaligus mencegah risiko obesitas. Dengan rutinitas yang konsisten, kesehatan jantung, otot, dan tulang akan lebih terjaga.

Tindakan yang bisa dilakukan tidak harus berupa olahraga berat di gym. Remaja dapat memilih kegiatan sederhana seperti bersepeda, jogging ringan, atau menari. Mengikuti ekstrakurikuler yang melibatkan gerakan, seperti sepak bola atau basket, juga sangat membantu menjaga kebugaran.

2. Batasi Waktu Duduk dan Screen Time

Waktu yang dihabiskan untuk duduk santai di depan layar perlu dikelola dengan bijak. Terlalu lama duduk tanpa bergerak dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi postur tubuh dan kesehatan mata.

Tindakan yang disarankan adalah memberi jeda 10 menit untuk bergerak atau meregangkan tubuh setiap 30 menit screen time. Remaja juga bisa membiasakan diri berjalan kaki saat menelepon atau mengambil sesuatu. Dengan cara ini, tubuh tetap aktif meski aktivitas sehari-hari banyak melibatkan layar.

3. Temukan Kegiatan yang Menyenangkan

Aktivitas fisik akan lebih mudah dipertahankan jika remaja menikmati prosesnya. Ketika kegiatan terasa menyenangkan, motivasi untuk melakukannya secara rutin akan lebih tinggi. Hal ini membantu membangun kebiasaan sehat yang bertahan lama.

Tindakan yang bisa dilakukan adalah mendorong remaja mencoba berbagai jenis olahraga atau aktivitas. Mereka bisa menjajal panjat tebing, hiking, skateboard, atau kegiatan lain sesuai minat. Dengan menemukan aktivitas yang cocok, remaja akan lebih bersemangat menjaga kesehatan tubuhnya.

Istirahat dan Keseimbangan Mental

1. Prioritaskan Kualitas Tidur

Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, yaitu ghrelin dan leptin. Ketika hormon ghrelin meningkat, rasa lapar akan lebih sering muncul, sementara leptin yang memberi sinyal kenyang justru menurun. Akibatnya, remaja lebih rentan mengonsumsi makanan berlebihan dan mengalami kenaikan berat badan.

Untuk mencegah hal ini, remaja membutuhkan 8 hingga 10 jam tidur berkualitas setiap malam. Tetapkan jadwal tidur yang teratur agar tubuh terbiasa dengan waktu istirahat yang sehat. Hindari penggunaan ponsel setidaknya satu jam sebelum tidur untuk membantu tubuh lebih rileks dan siap beristirahat.

2. Kelola Stres

Stres yang muncul akibat tekanan sekolah atau lingkungan sosial dapat memicu kebiasaan makan berlebihan atau stress eating. Kondisi ini juga meningkatkan kadar hormon kortisol yang mendorong penumpukan lemak, terutama di area perut. Jika tidak dikelola dengan baik, stres dapat menjadi faktor besar dalam terjadinya obesitas pada remaja.

Untuk mengatasinya, ajarkan remaja teknik relaksasi sederhana yang mudah dilakukan sehari-hari. Meditasi singkat, mindfulness, atau menulis jurnal dapat membantu mereka mengelola emosi dengan lebih sehat. Dengan cara ini, keinginan makan emosi bisa berkurang dan kesehatan mental tetap terjaga.

Sahabat Fimela, menjaga kesehatan sejak remaja adalah investasi penting untuk masa depan. Dengan pola makan seimbang, aktivitas fisik, tidur cukup, dan pengelolaan stres, obesitas bisa dicegah. Semoga artikel ini bermanfaat agar tumbuhmu sehat dan percaya diri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading