Sukses

Food

Mencicipi Beragam Masakan Jakarta yang Mengadaptasi dari Empat Negara hingga Makanan Favorit Soekarno di Hotel Indonesia Kempinski 

Fimela.com, Jakarta Memiliki banyak provinsi membuat Indonesia kaya akan kulinernya. Di Setiap daerah pasti ada saja makanan yang menjadi ciri khas, mulai dari makanan pembuka, utama, hingga penutupan. 

Namun ada pula beberapa makanan Indonesia yang diadaptasi dari negara lain. Misalnya saja makanan-makan di Jakarta yang banyak diadaptasi dari China hingga Arab yang bisa dinikmati di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. 

Hotel yang berada di pusat Jakarta ini baru saja meluncurkan program Mustikarasa, sebuah inisiatif kuliner baru yang dinamis, sebagai bagian dari kampanye tahun 2024, The Legend Lives On. 

Makanan-makanan adaptasi ini, mengambil inspirasi dari buku masak sejarah “Mustikarasa” yang ikonik, acara dua bulanan ini merayakan kekayaan warisan kuliner Indonesia. Para tamu diundang untuk merasakan cita rasa otentik yang dilestarikan di halaman-halaman buku terkenal ini. 

Dipelopori oleh bapak pendiri Indonesia, Presiden IR Soekarno, buku masak Mustikarasa berfungsi sebagai ringkasan kuliner yang mencatat beragam resep khas Indonesia. Apresiasi mendalam Presiden Soekarno terhadap keberagaman bangsa mendorong lahirnya buku masak ini, yang mengakui makanan sebagai kekuatan pemersatu yang melampaui batas dan menyatukan masyarakat. 

“Indonesia adalah negara yang sangat beragam, dan kami selalu mencari cara baru untuk memperkenalkan berbagai aspek Indonesia kepada tamu kami,” kata Harald Fitzek, General Manager Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. 

Makanan Jakarta yang diadaptasi dari Empat Negara

Alasan diambilnya makanan-makanan Jakarta, selain lokasi hotel yang memang berada di ibu kota ini, tujuannya lainnya yaitu untuk mengingatkan kembali jika Jakarta dulunya merupakan kota pelabuhan bersejarah Sunda Kelapa yang memiliki lokasi strategis.

Maka, Sunda kelapa diminati negara luar untuk melakukan kegiatan perdagangan. Maka secara tidak langsung berpengaruh terhadap budaya hingga masakan. Untuk itu, program Mustikarasa akan menyajikan makanan Jakarta modern yang memadukan cita rasa lokal dengan tradisi kuliner dari Eropa, Arab, India, dan Tiongkok untuk menawarkan perjalanan gastronomi yang unik dan beragam.

Setiap hidangan menawarkan sekilas keunikan masakan Indonesia, memungkinkan para tamu untuk memulai perjalanan kuliner yang mencakup nusantara.

Menu yang akan dirotasi setiap dua bulan

Nantinya, setiap dua bulan sekali menu Mustikarasa pun dirotasi, hingga Desember 2024 nanti.

Misalnya saja dimulai pada Mei bisa menikmati makanan Jakarta yang diadaptasi dari Tiongkok. Menu makan seperti asinan China, soto Betawi, laksa, hingga dessert selendang mayang dan puding cantik manis.

Lalu setelah China, sekitar bulan Juli bisa merasakan makanan Jakarta diadaptasi dari Arab seperti menu kambing guling hingga nasi goreng kambing.

Khusus di bulan Agustus, program Mustikarasa menampilkan masakan Indonesia favorit Presiden Soekarno di Ende, Flores, dimana beliau memupuk visinya untuk kemerdekaan Indonesia. Perayaan ulang tahun hotel terinspirasi oleh momen bersejarah ini, menggabungkan makanan dan minuman tradisional khas Ende, Flores.

Kemudian di bulan September-Oktober bisa menikmati sajian makanan Jakarta yang mengadaptasi makanan India seperti menu kari ayam.

Terakhir, di bulan November hingga Desember bisa mencicipi makanan adaptasi Eropa seperti semur daging, bistik lidah, hingga perkedel.

“Kali ini, kami menyoroti hidangan tradisional negara yang menakjubkan. Program rotasi Mustikarasa kami merupakan penghargaan terhadap keragaman cita rasa yang telah membentuk lanskap kuliner Indonesia, dan menawarkan para tamu kesempatan untuk menemukan kuliner tersebut. esensi bangsa kita melalui makanan. Kami berharap semua orang yang bergabung dengan kami dalam perjalanan ini akan mendapatkan apresiasi yang lebih mendalam terhadap kekayaan budaya dan warisan Indonesia,” tutup Harald Fitzek

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading