Sukses

Food

Efek Buruk Mengonsumsi Kol Goreng untuk Kesehatan

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, kol goreng adalah makanan praktis yang disukai banyak orang. Kol yang digoreng untuk menjadi pelengkap ketika makan ayam, ikan ataupun bebek. Rasa gurih dan tekstur renyah yang bikin siapa saja mudah tergoda. 

Saat digoreng, aroma khasnya langsung menggugah selera, membuat seporsi makanan jadi terasa lebih nikmat. Popularitas kol goreng juga erat kaitannya dengan gaya makan masyarakat yang suka dengan sesuatu yang praktis.

Namun, dibalik semua kelezatan dan kesederhanaannya, ada hal penting yang jarang disadari oleh banyak orang. Kol yang digoreng dengan suhu tinggi ternyata bisa mengalami perubahan kandungan, bahkan berpotensi membawa dampak yang tidak baik jika dikonsumsi terlalu sering. Ini yang harus kamu tahu dari bahaya mengkonsumsi kol goreng!

1. Meningkatkan Risiko Sakit Jantung

Kol goreng memang terasa ringan, tapi proses penggorengan pembuatannya menyerap banyak minyak. Minyak yang dipanaskan berulang kali bisa menghasilkan lemak trans serta kolesterol jahat.

Jika kol goreng dikonsumsi terlalu sering, penumpukan lemak dalam darah bisa terjadi. Aliran darah yang tidak lancar, akan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu tekanan darah tinggi hingga penyakit jantung koroner.

2. Memicu Peradangan Tubuh

Minyak goreng yang dipakai berulang kali akan menghasilkan radikal bebas. Saat masuk ke dalam tubuh, radikal bebas bisa memicu peradangan yang bersifat kronis. Peradangan dalam tubuh berhubungan dengan banyak penyakit, mulai dari diabetes, artritis, hingga gangguan metabolisme.

Tubuh yang terus-menerus mengalami peradangan, daya tahan tubuh juga bisa menurun sehingga lebih mudah terserang penyakit. Mengkonsumsi kol goreng terlalu sering sama saja dengan membiarkan tubuh terpapar zat yang bisa memperburuk kondisi kesehatan dari dalam.

3. Meningkatkan Risiko Obesitas

Kol goreng memang renyah dan rasanya bikin nagih. Namun, dibalik itu semua, kol goreng bisa menjadi sumber kalori yang tersembunyi. Minyak yang terserap membuat kol goreng memiliki kalori lebih tinggi dibanding kol segar atau direbus.

Kalori berlebih inilah yang akhirnya disimpan tubuh sebagai lemak. Dalam jangka panjang, hal ini akan memicu obesitas. Obesitas bukan sekadar soal penampilan, tapi juga berhubungan dengan risiko penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, hingga gangguan jantung.

4. Meningkatkan Risiko Kanker

Proses penggorengan dengan suhu tinggi bisa memicu terbentuknya zat berbahaya seperti akrilamida. Zat ini dikenal bersifat karsinogen, yaitu zat yang berpotensi memicu perkembangan sel kanker di dalam tubuh.

Konsumsi kol goreng jangka panjang dengan frekuensi tinggi dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada organ pencernaan. Efek ini akan semakin besar jika minyak yang digunakan sudah dipakai berulang kali.

5. Mengganggu Sistem Pencernaan

Kol sebenarnya kaya akan serat yang baik untuk melancarkan pencernaan. Namun, ketika digoreng, struktur seratnya berubah dan justru membuat sebagian orang merasa kembung. Ditambah lagi, minyak berlebih yang menempel pada kol goreng bisa membuat perut bekerja lebih keras untuk mencernanya.

Bagi orang dengan lambung sensitif, hal ini bisa menimbulkan rasa perih, begah, atau bahkan diare. Gangguan pencernaan yang terus berulang akibat pola makan kurang sehat bisa menurunkan kualitas hidup.

Sahabat Fimela, demikian bahaya konsumsi kol goreng untuk kesehatan tubuhmu. Berbahaya bukan? Jadi sangat penting untuk mengatur kembali pola makan, termasuk mengurangi konsumsi kol goreng.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading